"Duluan semuanya" ucap caca dengan sedikit menurunkan kaca mobilnya.

Iqbaal mulai menancapkan gasnya dan mulai berjalan di jalan raya dengan kecepatan rata rata.

Diperjalanan mereka kejebak macet karena jam jam sore begini biasanya jam para karyawan pulang.

"Macet" dengus caca kesal sambil memanyunkan bibirnya iqbaal terkekeh melihat wajah gadisnya begitu lucu jika wajah nya seperti itu, ia mengacak ngacak rambut caca dengan gemas.

"Lucu banget sih"

"Iihh jangan di acak acakin" cibir caca dengan kesal karena iqbaal sudah mengacak rambutnya iqbaal tertawa melihatnya. Tangan kirinya mengambil tangan caca dan di genggamnya dengan erat seolah olah caca tak boleh pergi darinya.

"Kita cari makan dulu ya" ucap iqbaal dengan tangan kanan yang menyetir dan tangan kiri yang mengelus tangan caca.

"Iya, makan mie ayam" ucap caca dengan semangat.

Iqbaal menggelengkan kepalanya
"Nggak, jangan makan mie"

"Pliisss" bujuk caca dengan puppy eyes membuat iqbaal luluh melihatnya tapi untuk kali ini tidak! Demi kesehatan caca ia melarang caca untuk makan mie.

"Nggak! Kamu punya penyakit maag kamaren baru juga makan mie terus sekali mau makan mie lagi nanti kalo maag kamu nambah parah karena kebanyakan mie gimana? Aku gak mau kamu sakit!"

Caca tertegun mendengarnya, Iqbaal sangat peduli terhadap kesehatan dirinya ia seharusnya beruntung ada orang yang begitu peduli terhadap dirinya.

Iqbaal melirik ke arah caca yang terdiam saat iqbaal mengomeli caca ia melakukan ini semua karena iqbaal peduli terhadap kesehatan caca ia tak mau gadinya jatuh sakit.

Tangan iqbaal mengelus rambut caca dengan lembut.
"Kita cari makan yang lain asalkan jangan mie ya"

"Iya" caca menatap ke arah luar matanya menatap ke arah warung nasi goreng yang berada di pinggir jalan.

"Nasi goreng"

"Hah? Nasi goreng" iqbaal mengerutkan keningnya saat mendengar gadisnya menyebut nasi goreng

"Kita makan nasi goreng ya tuh di depan" sungguh caca seperti anak kecil yang melihat tukang balon begitu histeris

"Iya" iqbaal menepikan mobilnya dengan jarak yang tidak jauh dari warung nasi goreng

Iqbaal dan caca mulai membuka sealt belt nya masing masing setelah itu keduanya keluar dadi mobil dan menghampiri tukang nasi goreng tersebut. Caca langsung duduk di kursi yang sudah disediakan oleh disitu sementara iqbaal ia yang memesannya.

"Bang, nasi gorengnya 2 ya"

"Iya siap mas"

Setelah memesan nasi gorengnya ia mengampiri caca dan duduk di samping caca.

"Maaf ya, tadi aku udah ngomelin kamu" ucap iqbaal tangannya mamainkan jari caca.

"Iya aku ngerti kok. Kamu kaya gitu karena kamu peduli sama kesehatan aku makasih ya." ucapnya sambil tersenyum

Iqbaal mengulum senyumnya
"Nggak usah bilang makasih karena itu udah tugas aku sebagai pacar kamu" caca benar benar tidak bisa berhenti tersenyum. Bersama iqbaal hidupnya merasa berwarna merasa ia paling beruntung karena mendapatkan kekasih seperti iqbaal orang yang selalu di impi-impikan sejak dulu, orang yang dia idolakan sejak dulu dan sekarang menjadi kekasihnya.

Menjadi kekasih seorang artis iqbaal Dhiafakhri Ramadhan tidak mudah banyak diluaran sana yang tidak suka terhadap dirinya berhubungan dengan iqbaal selama ini caca selalu mendapat bullyan ada rasa sakit saat mendengarnya tapi ia tak begitu peduli karena menurutnya mereka semua hanya iri kepada caca.

Lucky Soniq❤IDRWhere stories live. Discover now