Delapan belas

2.9K 119 1
                                    

Author Pov

Gelisah.

Itu lah yang tengah Rumy rasakan sekarang. Berkali-kali, pikirannya hanya tertuju pada satu nama. Zevana.

Ya, meskipun saat ini dirinya terlihat seperti sedang sibuk dengan pekerjaannya. Namun yang terjadi adalah, dia begitu gelisah karena teringat terus istrinya.

Ntah Rumy terlalu mencemaskan Zevana di sana, atau justru itu disebabkan karena perasaannya yang mulai tak bisa berjauhan dengan sosok mungil itu. Yang jelas, Rumy merasa tidak tenang duduk di kursi kebesarannya sekarang.

Trak

Dia menaruh bolpoin yang sedari tadi dipegangnya tanpa sedikit pun digunakan. Kemudian, dia mengecek ponselnya yang mendadak sepi tak berbunyi sekali pun.

"Ada apa denganku? Kenapa rasanya, aku cemas begini?" gumamnya sendiri, lantas meraih ponsel yang sejak tadi diliriknya sembari sedikit melonggarkan jeratan dasi di lehernya

Jemarinya sudah menyentuh layar benda canggih itu. Kemudian tanpa berpikir panjang lagi, Rumy mendial nomor istrinya yang disimpan di list pertama kontak telponnya. Ditempelkannya ponsel itu ke telinga.

Tuut...

Hanya suara itu yang menyambut. Hingga akhirnya, di dering kedua suara lembut mendayu pun mengisi rongga pendengaran sang penelpon.

"Hallo!"





Monmaap nih yang lagi enak2 baca bab ini. Sebagian cerita harus saya hapus karena cerita ini sudah saya pindahkan ke platform Dreame bagi yang berminat, silahkan berkunjung ke sana saja.

Username : Mika Rahayu
Judul : You and I, are Destiny.

Jangan lupa tekan tanda (❤) yaa~


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



_MikaArayu_

You and I, are Destiny (Menikah Karena Dijodohkan)Where stories live. Discover now