26B

4.1K 289 1
                                    

Seul Hee melirik Jungkook. Jungkook menggenggam tangan Seul Hee dan mengangguk, seakan dia memberi sedikit kekuatan untuk Seul Hee menceritakan semuanya.

“Aku takut menyakiti kalian lagi, Jungkook-ah.” Jawab Seul Hee yang sudah menangis, mengingat dia pernah mencakar Jungkook dan Yoon Gi saat dia kehilangan kesadarannya dulu.

Yoon Gi ikut menggenggam tangan Seul Hee, “Itu tidak masalah, biar tidak ada lagi yang tersakiti setelah ini, Seul Hee.” Lirih Yoon Gi.

Seul Hee menatap Yoon Gi dalam diam, setelahnya dia menarik napasnya dalam-dalam.

“Semuanya berawal saat Im Sam memintaku untuk membantu Jae… membantu namja itu melakukan apapun, karena dia sedang terpuruk dengan masalah keluarganya. Aku yang hampir tiap hari menghabiskan waktu bersamanya daripada dengan kalian maupun Jimin.” Mulai Seul Hee yang terlihat sedikit gemetar, “Lalu lama kelamaan dia mengenalkan hal-hal baru yang tidak pernah aku lihat secara langsung, Jae Bum merokok di hadapanku, awalnya aku tidak terpengaruh, tapi pertengkaranku dengan Jimin yang membuatku kehilangan pertahananku dan akhirnya aku mencoba itu. Maafkan aku, Jungkook.” Lirih Seul Hee.

Jungkook menguatkan genggaman tangannya dengan Seul Hee begitupun sebaliknya, mereka bertiga membiarkan hanya Seul Hee yang mengeluarkan suaranya.

“Lalu entah kenapa sikapku berubah, berubah drastis dan bodohnya aku menikmati kenakalanku itu. Aku tidak tau bagaimana Jae Bum berhasil merubah semuanya, lalu saat itu… Saat hubunganku dan Jimin sampai pada akhir… Jae Bum sering melayangkan pukulannya padaku.”

Mata Jungkook melebar saat mendengar perkataan Seul Hee, tapi Yoon Gi menahan Jungkook untuk marah saat ini.

“Dia selalu memukulku jika aku menolak permintaannya, dan foto yang dikirimkannya pada kalian semua saat itu… Itu memang benar aku, tapi aku masih berpakaian Jungkook-ah, dia yang membuatnya terlihat seperti aku sudah tidak memakai pakaian sama sekali.” Ucap Seul Hee yang menjadi menggebu saat sampai di bagian itu.

Jungkook mengangguk dan mengusap pipi Seul Hee untuk menenangkannya, “Aku percaya padamu.” Lirihnya.

“Pada awalnya aku memilih untuk meninggalkan Jimin untuknya karena dia bilang dia mencintaiku, tapi saat dia kasar padaku, akhirnya aku tau dia hanya memanfaatkanku untuk membalaskan dendamnya pada Jimin.”

“Balas dendam? Jimin?” bingung Yoon Gi.

“Dia hanya bilang jika dia ingin balas dendam. Aku tidak tau apa masalah mereka, Oppa. Lalu saat itu aku baru sadar jika semua yang aku lakukan salah besar. Aku kehilangan Jimin, kalian, bahkan orang tuaku.” Lirih Seul Hee. “Saat terakhir aku bertemu dengan Jimin, tidak lama setelah itu juga aku mengetahui semuanya, aku ingin pergi untuk memberitahu Jimin semuanya, tapi dia mengancamku untuk membunuh Jimin jika aku memberitahu Jimin tentang itu, Oppa.”

“Kenapa kau merahasiakan semua ini pada kami, Seul Hee?” lirih Ji Na yang sudah menangis sedari tadi.

“Aku takut dia menyakiti kalian juga. Lebih baik aku yang dibunuh saat itu, aku berhak mati untuk semua kesalahan yang aku lakukan.” Lirih Seul Hee.

“Jadi… Kau rela kami semua membencimu karena kau takut dia akan menyakiti kami? Dan kau juga menyembunyikan semua ini dan diam seperti orang bodoh? Kau anggap kami apa, Seul Hee?” seru Ji Na yang sudah termakan emosinya.

Bahkan mereka semua sudah menangis, termasuk Yoon Gi. Yoon Gi mengusap pundak Ji Na untuk menenangkannya, “Kau tidak boleh seperti ini, sayang.”

“Jimin pernah bertanya padaku. Kenapa aku selalu menggunakan baju lengan panjang. Karena aku memiliki bekas luka yang terlalu menyeramkan untuk dilihat.” Lirih Seul Hee.

Sorry...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang