2

5.8K 371 9
                                    

"How about you? Are you really fine? Guess our break up is setting. I should forget you but it's not easy."

**

Seoul, 2019 

Haze's Art

"Kau tidak mau pulang Jimin?"

Jimin yang sedari tadi hanya memijat pelan keningnya itu pun hanya menggeleng kecil dengan kerutan di keningnya.

"Perkataan client-mu tadi tidak usah diambil pusing. Jika dia tidak menyukai karyamu, itu bukan salahmu, Jimin-ah."

"Aku tidak pernah menerima penolakan dari siapapun," potong Jimin dengan nada yang sedikit dingin.

"Tidak jika kau memikirkan masalahmu yang tidak pernah ingin kau ceritakan."

Jimin hanya terdiam.

"Karena kau tidak mengerti masalah itu, Hoseok Hyung."

Hoseok hanya mengangguk mengerti. Jimin memang seperti itu, dia tidak selalu menceritakan apa yang terjadi, kecuali satu hal. Hoseok tidak pernah mengertahui itu, karena jika dia memaksa Jimin menceritakannya akan ada hal yang lebih buruk akan terjadi.

"Ara. Mianhae." Hoseok mengalah.

Hoseok menyadari perubahan deru napas Jimin, pria itu sedikit lebih tenang sekarang.

"Yoon Gi menghubungiku tadi. Dia bilang jika Ji Na menerima pesan dari ibumu. Ibumu bilang pada Ji Na jika dia sangat merindukanmu. Apa kau tidak pernah menghubunginya lagi?"

"Aku tidak mau kembali ke Busan." Tegas Jimin yang seakan tau kemana arah percakapan Hoseok.

**

Daegu, 2019

"Sudah dapat balasan dari Hoseok?"

"Belum, Oppa. Mungkin Hoseok Oppa masih mencoba membujuk Jimin Oppa."

Yoon Gi dan Ji Na, mereka terus dihantui rasa khawatir beberapa minggu belakangan ini karena Jimin dan juga ibunya.

"Sudah hampir lima tahun Jimin Oppa tidak kembali ke Busan."

"Semua karena yeoja itu! Dia terlalu dalam menyakiti Jimin." Geram Yoon Gi.

Ji Na meraih tangan Yoon Gi dan mengusapnya. "Kontrol emosimu, Oppa."

Yoon Gi hanya bisa mengatur napasnya, karena dia tahu Ji Na tidak suka jika dia marah-marah seperti ini setiap menyinggung seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan 'yeoja itu.'

"Apa dia masih mencoba menghubungimu?" tanya Ji Na kali ini, yang sepertinya merujuk untuk seseorang yang membuat emosi Yoon Gi sempat terpancing.

"Aku menghindarinya. Aku tidak ingin membuang emosiku dengan hal yang tidak perlu."

Ji Na hanya bisa terdiam dengan jawaban Yoon Gi. Emosi Yoon Gi kembali terpancing.

"Yasudah, lupakan itu. Mana lagu barumu, aku mau lihat." Sambung Ji Na yang mengalihkan pembicaraan mereka.

Entah apa yang terjadi, Yoon Gi dengan lincah mengambil selembar kertas dan memberikannya kepada Ji Na.

Min Yoon Gi. Dia adalah seorang penulis lagu termuda yang sukses. Yoon Gi memiliki ambisi yang bagus dan kuat dalam menjalani kegemarannya itu. Bahkan, lagunya itu sudah sering masuk ke deretan lagu teratas di Korea. Bisa dibilang dia itu multitalented.

Sorry...Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu