8B

3.3K 276 6
                                    

“Seul Hee-ya.” panggil Yoon Gi yang membuat  Seul Hee menolehkan kepalanya dengan cepat.

N-ne, Oppa?” takut Seul Hee

“Kau itu sedang berakting, ya?”

Seul Hee menatap Yoon Gi bingung, “Maksudmu?”

“Jeon Seul Hee yang aku kenal itu selalu berbicara tentang apapun, sedangkan dari tadi kau diam saja.”

Seul Hee hanya tersenyum. Yoon Gi benar-benar tidak membencinya lagi, batinnya.

“Kau masih mengingatnya, Oppa.”

“Saat di dapur kami mulai bicara banyak, Oppa. Walaupun Seul Hee masih canggung, tapi sifat aslinya tidak akan hilang.” tambah Ji Na.

“Benarkah? Ya! Noona, kau tidak pernah seperti itu di rumah.” protes Jungkook yang setelah itu mendapat tatapan tajam dari Seul Hee.

“Sudah aku bilang jangan panggil aku dengan sebutan itu!”

Jungkook dan yang lainnya hanya bisa tertawa mendengar jawaban Seul Hee, tapi Seul Hee menjadi murung kembali.

“Aku… Bahkan aku lupa sifat asliku. Semenjak aku…”

Seul Hee menoleh pada Jungkook. Jungkook yang tadi tertawa menjadi serius dan menganggukkan kepalanya, meyakini Seul Hee jika dia bisa menjelaskan semuanya sekarang.

“Semenjak aku sakit, aku tidak mengingat apa saja yang aku lakukan. Yang aku ingat hanyalah aku yang sudah terbaring di tempat tidur, entah di kamarku atau kembali ke rumah sakit, lalu aku melihat Jungkook di sampingku dengan hembusan napasnya yang menggebu.”

Yoon Gi dan Ji Na pun mendengarkan cerita Seul Hee dengan baik.

“Aku tau jika Jungkook pasti sudah menceritakannya pada kalian tentang ini, tapi aku ingin menambahkannya sedikit, karena aku tidak tau akan menceritakannya pada siapa lagi selain kalian sekarang.”

Ji Na tersenyum dan mengangguk.

“Saat aku datang ke rumah kalian saat itu, aku mulai merasa ada perperangan di dalam diriku, dan juga ketakutan yang terus menghantuiku. Aku ingin sekali bertemu Jimin saat itu, tapi aku gagal menemukannya, dan akhirnya aku dengar dari Jungkook kalau ada masalah pada jiwaku, itu yang diceritakannya pada ibuku saat itu. Dan malam itu, Eomma dan Appa… mereka pergi meninggalkan kami. Dari sanalah aku tidak bisa merasakan tubuh dan perasaanku sendiri… Yang aku ingat… Aku hanya ingin bertemu dengan Jimin.” jawab Seul Hee panjang lebar pada mereka.

“Aku ingin meminta maaf padanya. Aku menyesal. Aku benar-benar mengalami masa pubertas yang buruk. Semua kesalahan kecil yang akhirnya besar karena diriku sendiri.”

“Seul Hee sudah.” tahan Jungkook saat melihat tatapan ketakutan Seul Hee muncul lagi.

“Kami sudah tau semua itu, kau tidak perlu menceritakannya lagi, Seul Hee. Kami mengerti. Jimin pun pasti mengerti.” ucap Yoon Gi mencoba menenangkan Seul Hee secara tidak langsung.

“Tapi… Aku tidak mau Jimin tau tentang masalah itu. Aku ingin menceritakannya sendiri jika aku merasa itu adalah waktu yang tepat untuk menceritakannya padanya.”

Yoon Gi mengangguk mengerti, diikuti oleh Ji Na. Seul Hee pun tersenyum. Yoon Gi membalas senyuman itu dan menghela napasnya.

**

“Wah, jadi sebagian besar kau membantu menulis liriknya?”

Ji Na mengangguk dan tersenyum saat Seul Hee melihat tumpukan kertas di meja kerja Yoon Gi. Seul Hee menatap kertas-kertas itu dengan takjub.

Sorry...Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu