10. Terpesona

Mulai dari awal
                                    

"Viki ngabarin gue kalo dia udah lulus S2 di Harvard, dan besok dia wisuda"

"ya terus gue harus ke Harvard buat dateng ke wisudanya gitu" katanya acuh dan kembali berkutat dengan berkasnya.

Jimi tahu jeki mencoba menyembunyikan ketertarikannya, jika ia sudah berbicara soal Viki.

"ya nggak gitu juga Jek, minggu depan dia balik ke Indonesia dan bakal menetap disini. Rencananya gue mau berkunjung ke rumahnya sekalian ngucapin selamat, lo mau ikut nggak?"

"gue sibuk" jawabnya singkat

"nggak usah sok menyibukan diri lo, gue tahu lo males. Mau sampe kapan sih Jek kalian perang dingin kayak gini. Plis stop it guys, you are not a children anymore. Kalian udah dewasa maka bersikaplah dewasa, selesaikan apa yang harus kalian selesaikan, jangan buat gue sulit dengan berada diantara kalian. Gue udah muak liatnya"

"kita udah selesai dari dulu Jim, saat dia memutuskan untuk tidak mengenal gue dan gue pun udah lupain semua kejadian itu, gue udah coba ngedeket tapi nyatanya dia yang ngejauh. Mungkin dia yang bermasalah disini, bukan gue."

"Damn it Jek, terserah kalian lah tapi gue harap lo bisa lebih dewasa dan mau mengulurkan tangan lo lebih dulu untuk berdamai. Nggak ada yang lebih berharga daripada sahabat, dan gue nggak mau kehilangan kalian berdua. Jadi gue harap lo mau ikut gue buat nemuin dia minggu depan. Ayolah jek lo nggak kangen sama masa-masa kita bertiga dulu"

Kalo boleh jujur Jeki kangen banget sama sahabat aliennya itu, tapi sebagian egonya mengatakan harga diri lebih penting.

"ntar gue pikirin lagi" jawabnya datar

"hhhhmmhh, emang susah ya ngomong sama batu kayak lo. Terserahlah, pokoknya kabarin gue kalo lo berubah pikiran Ok"

"hmmm" Jeki hanya bergumam

Dddrrrttt...ddrrrtttt

Hp Jeki bergetar, dia meraihnya dan melihat layar hpnya ternyata satu panggilan dari Una, cepat-cepat ia mengangkatnya.

"Halo, kenapa Na?"

"Ada kakak lo nih dirumah, gue harus gimana?" bisik Una, sepertinya gadis itu menelepon Jeki secara diam-diam

"yaudah biarin aja, dia udah biasa kok dirumah, pastikan aja dia nggak ngerusuh di rumah gue, dan yang penting dia nggak gangguin lo kan Na"

"nggak kok dia baik, baik banget malah, beda banget sama adiknya" jawab Una dengan nada sindiran

"lo bilang apa tadi?"

"ah nggak kok bukan apa-apa, yaudah gue tutup ya jek Bye!"

"Tunggu...."

Tut..tut..tut

"Shit" umpatnya kesal karena Una memotong ucapannya.

Dia mendengar dengan Jelas Una membandingkannya dengan kakaknya, membuat Jeki tidak suka. Namun sebelum ia mendapat penjelasan, Una sudah menutup sambungan telphonenya.

"Siapa Jek? Istri lo?" tanya Jimi penasaran yang dibalas anggukan oleh Jeki

"kenapa? ada masalah sama istri lo?"

"nggak ada"

"emm, jadi gimana hubungan lo sama Una sekarang, lancar?"

"ngapain lo nanyain istri gue" masih dengan nada ketusnya

"nggak apa-apa Cuma nanya aja, BTW istri lo boleh juga Jek, kalo udah bosen oper ke gue ya. Gue ikhlas kok nerima jandanya"

Jimi mulai mencari bahan untuk memulai pertengkaran.

Kawin Kontrak (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang