"Sayang aku mandi dulu ya, hari ini aku ada meting penting soalnya." Ucap Bayu, merasa berat juga karena dia masih mengantuk, karena dia baru tidur jam 3 pagi dan dia baru tertidur 3 jam dan harus bangun lagi untuk menemui Klien penting yang akan melakukan kerjasama dengan perusahaannya.

"Iya sayang." Ucap Sesil cuek karena dia juga masih mengantuk.
Mendengar jawaban Sesil Bayu langsung bangkit dari kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

* * * * * *

"Kenapa muka Lo? Kusut amat" tanya Gio (sahabat, sekaligus rekan kerja Bayu) saat dia baru memasuki ruang kerjanya yang kebetulan itu ruangan Gio juga.

Bayu tidak menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu dan melenggang ke meja kerjanya dan langsung menduduki kursi kerjanya.

"By the way, selamat ya atas hari jadi Lo" ucap gio basa basi dari balik meja kerjanya dan di jawab hanya dengan gumaman oleh Bayu.

"Elo udah siapin buat presentasi hari ini kan? Pokonya kita harus menangin tender ini bay!" Tanya dan perintah gio berbicara kembali, Karen sedari tadi dia bersuara tidak di tanggapi oleh orang yang di ajak bicara.

"Elo tenang aja. Semuanya udah siap dan gue yakin kita bakal menangin tender ini." Ucap Bayu yakin dan percaya diri yang akhirnya bersuara juga.

"Bagus lah kalo begitu" ucap gio cuek melanjutkan pekerjaannya kembali.

* * * * * *

Setelah melakukan presentasi yang menegangkan di depan Klien nya, Bayu merasa lega dan senang saat Kliennya menyukai desain nya dan menyetujui untuk bekerja sama dengan perusahaannya.

"Gw emang ga ngeraguin desain Lo. Akhirnya pengorbanan kita selama beberapa Minggu lembur dan jarang pulang kebayar juga. " Ucap Gio senang karena Klien mereka setuju melakukan kerja sama.

"Iya emang. Terus kapan pembangunannya di mulai?" Tanya Bayu

"Ya secepatnya lah. Mungkin bulan depanan. Elo nikah tanggal berapa si bay?" Tanya Gio pada Bayu. Mereka sekarang sedang makan siang di restoran depan gedung kantor mereka.

"Tanggal 23. Mang kenapa?" Tanya Bayu sambil mengunyah makan siangnya.

"Berarti nanti gw kerja sendiri dong di Bali? Atau elo rencana kerja sambil bulan madu?" Tanya gio menekankan kata 'sambil'

"gw ga ada rencana buat bulan madu di sana. Sisil pengen bulan madu ke Paris katanya. Jadi elo kerja sendiri dulu nanti sehari-" ucap Bayu terpotong untuk menelan makanan dalam mulutnya "nanti sehari setelah pulang dari bulan madu gw nyusul ke Bali. nanti biar gw sendiri aja yang milih bahan bangunannya hari Minggu." Ucap Bayu menjelaskan kepada sahabatnya.

"Emang ngapain si bulan madu. Lagian kan kalian sering ngelakuin, jadi ga harus bulan madu." Ucap gio sambil menggerakkan jari telunjuk dan tengahnya saat mengucapkan kata 'ngelakuin'.

"Ck." Decak Bayu "elo kaya yang ga pernah ngelakuin aja. Bahkan elo lebih sering. Ama cewek beda beda lagi. Lo ga takut kena HIV?" Lanjut Bayu dan menekankan kata HIV

"Yang penting kan gw ga terikat dalam hubungan jadi wajar aja gw bayar pelacur buat muasin gue. dan gw ga harus berpura pura setia dan cinta mati di depan pacar gw, padahal di belakang.." ucap gio menggantung, seolah olah dia sedang menyindir seseorang.

"Serah elo lah Ross. Gue udah selesai ni, mau balik ke kantor. Ucap Bayu cuek tidak menanggapi ucapan Gio tadi.

"Ya udah yu, gw juga udah kelar" ucap gio.

Merekapun kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Setelah semua pekerjaan mereka selesai pada jam 5 sore. Bayu, Gio dan beberapa pegawai yang lain di kantor itu bersiap untuk pulang.

"Gw duluan ya" pamit Bayu kepada gio di hadapan mobilnya saat berada di area parkir.

"Yoi." Ucap Gio singkat sambil membuka pintu mobilnya.

* * * * * * *

"Assalamualaikum." Salam Bayu saat memasuki rumah orang tuanya.

Tidak ada jawaban, Bayu melangkahkan kaki kearah tangga menuju kamarnya. Membersihkan diri dan berganti pakaian.

Setelah membersihkan diri, Bayu langsung turun lagi menuju ruang makan. Disan terlihat wanita paruh baya yang sedang menata piring di meja makan. Bayu langsung menduduki bokong nya di salah satu kursi samping mamahnya berdiri untuk menata makanan.

"Loh kamu udah pulang?" Tanya mamah pada Bayu. Yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Bayu sambil mengambil tangan mamahnya dan menciumnya.

"Tumben kamu pulang ke sini? Biasanya pulang kerumah kamu." Ucap mamanya heran

"Emang kenapa ma kalo Bayu pulang kesini? Ga boleh?" Tanya Bayu cuek sambil menelusuri menu makan malam di atas meja.

"Ya ga gitu. Tumben aja gitu kamu pulang kesini. Kamu kan udah jarang pulang semenjak kamu punya rumah sendiri." Ucap mamanya sambil duduk di kursi meja makan di depan Bayu.
Suasana hening di meja makan. Bayu tidak menanggapi perkataan mamahnya yang memang benar adanya.

"Loh kamu disini Bayu?" Tanya Baskoro Wardana, papah nya Bayu yang baru muncul entah dari mana. Baskoro langsung duduk di kursi meja makan.

"Iya pah." Jawab Bayu singkat sambil menyalami tangan papahnya.

Acara makan malam di habiskan dalam suasana hening dan khusyuk. Tidak ada yang mengeluarkan suara, hanya terdengar suara dentingan sendok dengan piring.

"Yang ini enak mah-" ucap Bayu sambil menyendok urab ke dalam mulut memecah keheningan, "namanya apa ini mah, baru tau Bayu kalo ada makanan kaya begini" lanjut Bayu.

"Itu namanya urab." Ucap mamah singkat. Yang di jawab bayu dengan anggukan kepala.

* * * * * *

Setelah acara makan malam selesai keluarga itu berpindah ke ruang keluarga untuk menonton televisi.

"Gimana persiapan pernikahan kamu bay?" Ucap papah Abas

"Bayu kemarin baru pesen gedung. Nanti Kamis pas jam makan siang, rencananya Bayu mau fiting baju pa." Jelas Bayu

"Ga nyangka ya ternyata kamu udah mau nikah aja, padahal perasaan kemaren kamu baru aja di sunat ya mah?" Ucap papah Abas sambil tertawa renyah sambil menatap istrinya.
Sedangkan yang di ajak bicara seakan tidak peduli.

"Yah semoga kamu tidak salah mengambil keputusan untuk menikahi pacar kamu itu bay." Ucap mamahnya acuh sambil terus menatap tv di depannya yang sedang menayangkan sinetron di RCTI.

"ya semoga ma." Ucap Bayu singkat dan kembali menatap TV 43' di depannya yang menayangkan acara kesukaan mamahnya, 'Sinetron'.

'ya semoga Sesil adalah jodohku, aku benar-benar mencintainya dan ingin menghabiskan sisa hidup ku bersamanya' ucap Bayu dalam hati.

'Yah semoga Bayu tidak salah memilih perempuan untuk dijadikan teman hidupnya. Dan semoga Allah memberikan jodoh yang tepat dan bisa mengurusnya dengan baik.' ucap mamah Indri dalam hati. Ya mamahnya Bayu bernama Indri.


BISAKAH AKU BAHAGIA: Stay With Me Please!!Where stories live. Discover now