{ 01 }Depan Perpustakaan

107 11 3
                                    

" Eh Cece! "

" Halo cece cantik! "

" Hai Ce! "

" Halo kak cece! "

Terlihat seorang berjalan menuju koridor dengan tangan melambai-lambai memberikan senyum kepada setiap teman yang menyapanya, ya enggak liat cowok ataupun cewek lah, sapaan sapaan seperti itu sudah terlalu bosan terdengar ditelinga seorang Marcella Angel Yolanda atau yang biasa dipanggil Cece, Setelah kakinya menginjak sekolahannya itu SMA Garuda.

BRAKKKKKK

Karena terlalu asyik ia menebar pesona ke teman temannya hingga tak sadar Cece menabrak seseorang yang sedang membawa tumpukan buku yang baru keluar dari perpustakaan hingga terjatuh kelantai, Cece sangat panik dan seorang cowok bertubuh tinggi itu langsung membereskan buku buku itu yang berserakah dilantai.

" Haduh...., maaf aku ga liat tadi " panik terlihat diwajah Cece sehingga ia menjongkok dan ikut membereskan buku di lantai itu.

Tidak ada jawaban...

" Maafin aku tadi sumpah aku ga tau aku terlalu fokus buat jawab sapaan temen " pinta Cece masih dengan merapikan buku-buku dilantai itu.

Tidak ada jawaban......

Setelah sudah bersih dan tertata rapi seperti tumpukan tadi ia berdiri dan membantu mengangkat ke tangan seorang cowok itu yang sedari tadi Cece ngomel meminta maaf berkali kali tapi cowok itu malah memilih untuk diam seakan dia tak bisa bicara atau sejenis bisu. batin Cece

" Eh aku udah bilang minta maaf berkali kali loh ke kamu tapi kamu malah diam aja kam.. " pinta cece yang terpotong.

Dengan mulut yang sedikit terbuka dan tangan yang ingin menjelaskan, cowok itu malah berbalik dengan cepat dan pergi meninggalkan Cece yang mematung ditempat itu seperti tidak memperdulikan omongan-omongan yang sudah ngomel meminta maaf kepadanya.

" Ceceeeeeeeee " teriakan nyaring dari belakang siapa lagi kalau bukan Masha sahabat Cece namanya yang tidak pernah ngomong pelan lemah lembut slalu buat sekolahan udah mau runtuh.

" Ce lo kenapa " Masha melambai- lambaikan tangan kedepan muka Cece, ia kembali bingung dengan sahabatnya yang mematung dengan mulut terbuka dan tangan menunjuk dengan sedikit takut Masha menepuk bahu Cece dengan keras.

Bukkkk

" haduh.. apaan sih loh sha sakit tau " kata Cece dengan mengelus-elus bahunya yang terasa sakit.

" habisnya lo kayak orang kena gendam tau enggak, bisa-bisa seluruh orang disekolahan ini kena gendam lo trus kalo barang berharga mereka hilang semua bisa bi...." omelan Masha yang pagi pagi membuat kuping Cece panas.

" Shaaa!!!! Alay banget sih gue tadi itu ketabr......" sahut Cece dengan kesal sehingga memotong omelan Masha.

Tak mau kalah Masha memotong sahutan Cece hingga ngomong potong potongan nih.

" Ih lo aja yang tiap hari cerewet gue mah cuman biasa aja si Ce dasar lo "

" kenapa sih lo kesel banget kayaknya hari ini "

Kringgggg

" Udah masuk dulu entar gue ceritain " kata Cece dengan merangkul ke bahu Masha

Mereka masuk ke kelas dan jam pertama kelas 11 ipa A adalah Bu Rosa guru Matematika terkiler di SMA Garuda. Cece dan Masha merasa takut untuk masuk kelas dan mengikuti pelajaran itu

Tak disangka bu Rosa sudah masuk kelas 11 ipa A dengan membawa tongkat kayunya yang panjangnya 50 cm dan dengan kacamata tebalnya se roti berlapis lapis dengan buah dada yang sedikit dimajukan, bu Rosa memang guru yang sedikit centil dan caper kepada para siswa-siswinya merasa dialah guru yang paling cantik disekolahan ini, tapi menurut siswa-siswi bu Rosa tidak terlalu cantik ataupun sexy menurutnya ya biasa-biasa saja mungkin bu Rosa saja yang kecentilan dan ingin mendapat perhatian siswa-siswi

Extrovert GirlsfriendWhere stories live. Discover now