(19) Honeymoon : Making Love (2) ?| 21+

249K 8K 136
                                    

By RandomRay_Edo

HANYA UNTUK DEWASA

****

“Kenzo, a-apa yang kamu lakukan?” tanya Angel sedikit takut.

Kenzo mengabaikan pertanyaan Angel. Ia membelai pipi istrinya tersebut dengan lembut. Dengan sedikit dorongan ringan, Kenzo membaringkan tubuh Angel ke atas ranjang empuk.

“Jangan!” Angel memekik pelan.

“Jangan apa, Sayang?” bisik Kenzo lirih. Kenzo mencium lehernya. Lidahnya menyusuri kelembutan dan kehalusan kulit Angel. Begitu gemas hingga tak jarang Kenzo memberikan gigitan di sana.

“Kenzo ... sakit—mmph ....” Rintihan Angel berganti dengan suara erangan tertahan. Kenzo yang kini berada di atas tubuhnya mulai mendekatkan bibirnya, lalu mencium Angel tepat di bibirnya.

Angel terkesiap saat Kenzo mengulum bibir bawahnya. Lidah laki-laki itu menelusup masuk ketika mulutnya terbuka. Kenzo menggigit dan menghisapnya begitu nafsu. Lidahnya bergerak liar di rongga mulutnya.
Di sela-sela ciumannya, tangan Kenzo menyusup masuk di balik rok pendek Angel. Menggesekkan tangannya di pusat kewanitaannya. Sentuhan yang membuat gadis itu mendesah, tetapi Angel segera menggigit bibir bawahnya, karena malu dengan suara yang baru saja muncul dari mulutnya. Tangannya yang sejak awal terkepal kemudian mulai meremas-remas ujung kaos gelap Kenzo.

“Ini baru pemanasan. Belum apa-apa, Sayang.”

Angel menatap nanar pada Kenzo.

“Aku akan mengajarimu, bagaimana caranya bercinta.”

Kenzo menanggalkan kaosnya hingga eight pack di perutnya terpampang.

***

“Aku akan mengajarimu bagaimana caranya bercinta.” Kenzo menjauhkan tubuhnya. ia kembali duduk dalam posisi yang sama, menindih Angel di bawahnya. Dalam kendalinya.

“Ber-bercinta?” tanya Angel gugup.
Kenzo mengangguk singkat dengan seringai kecil di wajahnya.

Angel menatap nanar lelaki di atasnya. Kenzo menanggalkan kaos hitamnya hingga eight pack di perutnya terlihat jelas di matanya. Bahu yang lebar dengan otot yang terbentuk sempurna di lengannya. Walaupun ini bukan pertama kalinya bagi Angel untuk melihatnya, tetapi jantungnya masih berdegup kencang, hanya dengan melihatnya. Wajahnya bersemu merah. Panas. Lalu, buru-buru Angel buang wajahnya ke samping dengan mata terpejam.

“Kenapa kamu membuang wajahmu?” bisik Kenzo di samping telinganya. Kenzo kembali meletakkan dua telapak tangannya di sisi kepala Angel, sebagai tumpuan tubuhnya.

Suara kenzo yang begitu dekat membuat wajah Angel kembali merona. Matanya masih tertutup rapat. Kedua tangannya memilin pinggiran roknya. Namun, hembusan nafas lelaki itu begitu terasa di pipinya.

“Kamu sangat harum, Sayang,” bisik Kenzo sekali lagi. Lelaki itu mengecup dan menjilati leher Angel. Tangannya mulai melepas simpul pita dan kancing pada baju Angel. Ketika semua kancingnya terlepas, payudaranya yang ranum dan kencang pun menampakkan diri dari balik bra putihnya.

Angel terkesiap ketika ia merasakan tangan hangat Kenzo berada di dadanya. Matanya seketika terbuka lebar, lalu kembali jatuh pada lelaki di atasnya. Kedua tangannya menangkap tangan Kenzo, cemas.

“Kenzo, jangan ....” Bibir Angel mencoba menghentikan gerakan jari Kenzo yang sudah berada di payudaranya. Kancing blouse-nya sudah terlepas semua. Kaitan depan bra-nya juga terlepas. Payudaranya bebas terlihat di hadapan Kenzo.

Mata mereka beradu. Angel dapat melihat gairah dari mata lelaki itu. Gairah yang sama ketika mereka melakukan malam pertama.

“Jangan apa, Sayang?” kenzo semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Angel. Menciumi setiap inci dari wajah cantik istrinya, dengan gemas.

“Kenzo, jangan ... ahhhmmmpp ....”

Kenzo membungkamnya dengan bibirnya, sementara tangannya meremas kedua gundukan di dadanya. Angel tersengal, tetapi Kenzo belum juga memberikan tanda-tanda untuk menghentikan ciumannya.

Angel mendorong tubuh Kenzo, tapi tidak memberikan efek apa pun padanya. Kenzo justru semakin memperdalam ciuman dibibirnya. Kesadarannya makin mengabur, ketika ia merasakan pakaiannya terkoyak, tak lagi membalut tubuhnya. Hanya bra putih dan celana dalam warna serupa yang kini menutupi bagian sensitifnya.

“Tenang dan nikmati saja, Sayang.” Kenzo melepaskan ciuman di bibirnya, ketika tangan mungil Angel mencengkram lengannya.

Angel menjawabnya dalam diam. Namun, cengkraman di lengannya tidak mengendok sedikit pun. Tangannya bergerak naik, dan terkalung erat di lehernya ketika sesuatu mengoyak di pusat kewanitaannya.

“Ahhh ... Zo, ssstop ....” Angel mendesah tertahan. Ia mengiggit bibirnya untuk menahan godaan lain di bibinya untuk berteriak.

Di bawah sana Kenzo beraksi. Ia memasukkan satu per satu jarinya, menerobos liang sempit yang lembab. Angel tidak kuat untuk mengerang. Ketika gadis itu berusaha bangit, Kenzo menahan gerakannya dengan satu tangannya yang bebas.

“Ssssshhh ... relaks, Sayang.” Kenzo berbisik lirih di depan wajah Angel yang bersemu merah. Jari di bawah intinya menari lincah di pusat Angel.

“Kenzoooo!” Angel menjerit sambil mencengkram pundaknya. Tubuhnya menegang selama sekian detik, sebelum akhirnya melemas kembali.

“Kamu keluar, Sayang.” Kenzo tersenyum puas. Ia mencabut tangannya. Dilihatnya cairan lengket di jari telunjuknya. Kenzo menjilat dan merasakan rasa cairan itu di mulutnya.

Kenzo kembali tegak dengan lutut sebagai tumpuannya. Ia melepas sabuk yang terpasang di celananya. Kenzo menurunkan celana dan boxer-nya sampai sebatas paha. Tangannya kemudian meraih miliknya yang sudah menegang.  Membawanya ke hadapan Angel.

“Kenzo, apa yang kamu lakukan?”

Angel mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya ketika Kenzo menarik tangannya untuk duduk. Ia mengarahkan juniornya ke depan wajahnya.

“Aku ingin kamu menghisapnya."

****

Only on playstore untuk part 21+ fullnya ya.

Only on playstore untuk part 21+ fullnya ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Spoiled Angel [21+] | ENDWhere stories live. Discover now