"ayo kita bikin kontrak"
"Kontrak apaan?"
"Kontrak nikah lah apalagi"
berawal dari KAWIN KONTRAK akankah pernikahan mereka bisa berlanjut atau berakhir sesuai Kontrak yang mereka buat sendiri. Who knows?
Saat dia sudah berhasil melupakannya, sosok itu datang membuatnya kaget dan bingung. Sebagian hatinya merasa rindu namun rasa benci itu dan sakit hati lebih mendominasi perasaan Luna saat ini. Ditambah dia tahu ibunya sudah bersama pria lain.
Tidak lama kemudian Jeki kembali, dia duduk depan kemudinya, siap melajukan mobilnya menembus sesaknya jalanan ibukota. Tanpa diduga Jeki mendekatkan tubuhnya ke arah Luna, membuat istrinya terkesiap dan panik luar biasa.
"lo mau ngapain?" teriak Luna menghentikan pergerakan Jeki
Jeki terus maju, dan menarik seatbelt yang ada disamping tubuh Luna.
"lain kali pake sendiri seatbeltnya" ucap Jeki datar
Jeki membuka kaca mobilnya. Melambaikan tangan pada keluarga dan kerabat yang setia mengantar kepergian mereka. Luna ikut tersenyum dan melambai pada mereka, demi menjaga kesopanan yang telah diajarkan ayahnya. Dia tidak mau dianggap sebagai gadis tidak tahu sopan-santun. Image itu penting buat Luna.
Diperjalanan pulang, mereka masih saling diam. Luna memilih memalingkan wajahnya ke arah jendela bahkan sesekali terisak mengingat tentang ibu kandungnya. Jeki jadi bingung harus bersikap seperti apa? ingin bertanya takut dibilang sok akrab. Mau meluk takut dibilang kurang ajar. Akhirnya jeki Cuma ngambil kotak Tisu.
"butuh Tisu?" ucapnya datar sambil menyerahkan kotak tisu ke arah Luna
"thanks" Luna mengambilnya dan mulai sibuk mengusap airmatanya dan tidak lupa membuang lendir di hidungnya.
Jeki mengernyit jijik mendengarnya, sudah berapa ember gadis ini menangis hingga mengeluarkan lendir sebanyak itu.
Dalam hati ia bertanya sebenarnya apa yang terjadi dengan istrinya? Apa dia begitu merasa tersiksa dengan perjodohan ini? apa dia menangis karena dipaksa jadi istri Jeki? Apa sebegitu menyesalkah gadis ini menikah dengannya?
Memang apa yang kurang dari seorang Jeki? Fisiknya sangat sempurna, wajah tampan, hidung mancung, kulit putih, tinggi badan proporsional. Intinya secara fisik Jeki sosok yang ideal.
Soal Sukses jangan ditanya, perusahaannya dimana-mana, kekayaannya tidak habis tujuh turunan. Lalu apa yang membuat gadis ini begitu sedih menjadi istrinya.
Apa sebenarnya dia sudah punya kekasih dan berencana untuk menikah, tapi setahu jeki ayah Luna bilang putrinya tidak memiliki kekasih. Apa mungkin gadis ini menjalani hubungan backstreet?
Aarggghh jeki jadi pusing sendiri. Masa bodo dengan masalah gadis ini, yang jelas sekarang mereka sudah menikah. Mau tidak mau mereka harus terbiasa hidup bersama.
Setelah hampir satu jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah di kawasan Jakarta Selatan. rumah mewah bergaya minimalis itu, benar-benar menyita perhatian Luna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ini rumah lo?" tanya Luna memecahkan keheningan yang terjadi
Akhirnya gadis ini buka suara, meski pertanyaannya begitu singkat, namun Jeki merasa lega. Dia pikir istrinya akan tetap diam selamanya sebagai bentuk penolakan atas perjodohan ini.
