Extra Part 5

4.2K 157 0
                                    

Love Me Like You Do

Christine POV
Kicauan burung dan deru angin yang menggesek pepohonan membangunkanku dari tidurku yang singkat. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya aku bercinta dan Aaron tidak mau berhenti.
Uh. Badanku terasa remuk, dan perih dibagian kewanitaanku.
Aku melihat Aaron masih lelap tertidur, Iapun tampak sangat lelah. Pipiku panas mengingat apa yang kami lakukan kemarin.
Aku melangkah dengan susah payah ke kamar mandi karena perih dibawah sana.
Aku memeriksa diriku pada cermin besar di kamar mandi, Aaron memberikanku banyak tanda merah di leher dan dadaku, membuatku begitu malu mengingat hal itu. Aku menyalakan air hangat dan mengisi bathtub lalu berendam.
"Ahh.... nyaman nya.." desahku sambil merelaxkan badan.
"Memulai tanpa aku ya? Licik." Gumaman Aaron membuatku tersentak kaget. Hanya kepalanya yang menyembul dari balik pintu sambil menampilkan seringai menyeramkan.
"A..aku tidak tega membangunkanmu.. kau terlihat lelah." Ucapku tergagap.
"Jelas saja aku kelelahan. Kau sangat luar biasa tadi malam." Kontan saja pujinnya itu membuat pipiku merah padam.
Ia melangkah dan masuk kedalam bathtub, mau tak mau tubuh polos kami bersentuhan.
"Kau tidak perlu malu sayang. Aku sudah melihat semuanya. Dan biasakan dirimu. Kita suami istri." Aaron mengomel tanpa henti, melihat reaksiku.

Kami selesai berpakaian. Hari ini kami akan mengelilingi Bali. Aku tak percaya aku bisa sampai di pulau surga ini. Selama ini aku hanya mengetahui Bali dari tv.
Aaron menggunakan polo shirt putih dengan paduan celana selutut yang terkesan santai.
Pak Ketut dan Pak Wayan sudah menunggu kami di lobby. Mereka menyapa kami dengan senyum ramah seperti biasa.
"Jadi sekarang kita akan kemana?" Tanya Pak Ketut pada kami.
"Aku tidak tahu banyak tentang Bali. Jadi aku ingin bulan madu kami berkesan." Jawab Aaron.
"Tenang saja tuan. Saya punya banyak destinasi yang mungkin bisa membuat anda terkesan." Tanya pak Ketut.
"Tentu. Kemanapun pak." Sahut Aaron.
Dalam perjalanan pak Ketut dan pak Wayan tak henti-hentinya mengajak kami berbicara. Sepertinya memang tipikal orang Bali. Dan mereka selalu saja bisa membuat kami tertawa.
Pak Ketut juga menyalakan radio dan lagu Love Me Like You Do mengalun.
Aaron memandangku dengan tatapan anehnya, sambil menaik turunkan alisnya.
"Apa?" Tanyaku bingung.
"Sudah lama aku tidak mendengar suara indahmu. Menyanyilah untukku." Ucapnya padaku sambil memperlihatkan wajah memelas.
"Umm baiklah." Ucapku.

You're the light, you're the night
You're the colour of my blood
You're the cure, you're the pain
You're the only thing I wanna touch
Never knew that it could mean so much, so much

You're the fear, I don't care
'Cause I've never been so high
Follow me to the dark
Let me take you past our satellites
You can see the world you brought to life, to life

So love me like you do, la-la-love me like you do
Love me like you do, la-la-love me like you do
Touch me like you do, ta-ta-touch me like you do
What are you waiting for?
Fading in, fading out
On the edge of paradise
Every inch of your skin is a holy grail I've got to find
Only you can set my heart on fire, on fire
Yeah, I'll let you set the pace
'Cause I'm not thinking straight
My head's spinning around I can't see clear no more
What are you waiting for?
Love me like you do, la-la-love me like you do
Love me like you do, la-la-love me like you do
Touch me like you do, ta-ta-touch me like you do
What are you waiting for?
I'll let you set the pace
'Cause I'm not thinking straight
My head's spinning around I can't see clear no more
What are you waiting for?
Love me like you do, la-la-love me like you do
Love me like you do, la-la-love me like you do
Touch me like you do, ta-ta-touch me like you do
What are you waiting for?

Aku mengakhiri lagu itu diiringi tepuk tangan pak Ketut dan pak Wayan. Sedangkan Aaron? Melayangkan kecupan di keningku. Yang sukses membuat wajahku merah padam.
"Wah saya tidak menyangka nyonya Harris memiliki suara yang begitu merdu." Puji pak Wayan sambil tertawa.
"Istriku memang punya suara paling merdu sedunia pak." Timpal Aaron. Semakin membuatku malu.

I'm in love with you, doc!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora