"Heh lo tuh." Satya memukul pundak Fathan. "Cewe lo dateng sampe ngos ngosan gitu malah lo sinisin. Tega banget si lo." Lanjutnya.

"Apaan si lo mukul mukul, sakit bego." Balas Fathan sambil memegangi pundaknya.

"Ngga. Aku ga bakal ngomelin kamu than. Aku rasa itu udah ngga guna. Ego kamu ngga bisa aku luluhin. Sekarang tugas aku cuma ngobatin dan nemenin kamu sampe kamu sembuh." Ucap Andra.

"Andra kok jadi kaya gini." Gumam Fathan dalam hati.

Tak lama kemudian, Varo, Dave, dan Wahyu datang membawa baskom berisi air serta handuk dan kotak obat yang menurut mereka bisa mengobati luka Fathan.

"Ehh Andra udah dateng. Untung ae than lo punya pacar anak PMR. Jadi kalo lu luka luka, pacar lo udah siap sedia." Ucap Varo sambil membawa baskom.

"Pacar gue bukan dokter yang gue perluin pas gue lagi sakit doang. But my girl is everything to me." Sanggah Fathan.

Jelas mereka semua langsung jadi koor dadakan mendengar perkataan Fathan. Sedangkan Andra? Wajahnya sudah menjadi seperti kepiting rebus.

"Yaudah kak, gue pinjem baskomnya. Biar gue obatin Fathan." Ucap Andra mengalihkan topik.

"Yahh si Andra ngefly tuh than. Yaudah nih, obatin dulu tuh doi lu." Ujar Varo sambil memberikan baskom tersebut.

Andra menerima baskomnya, ia langsung mengobati Fathan. Sesekali Fathan meringis kesakitan, namun rasa sakit tersebut seketika hilang ketika ia melihat wajah Andra yang sangat dekat dengan wajahnya. Betapa beruntung Fathan bisa memiliki Andra, gadis cantik, baik, penuh perhatian, penyabar, dan bisa mengerti perasaan Fathan.

"Nahh udah selesai." Ucap Andra girang.

"Makasi ya ndra." Ucap Fathan yang diangguki Andra.

Wahyu menggeleng gelengkan kepalanya."Hadeh hadehh. Jadi nyamuk nih kita disini guys."

"Udah lah mending kita cabut ae. Lagian juga Fathan udah ada yang jagain." Balas Dave.

"Yaudah lo pada pulang aja gapapa. Dari pada disini, tambah iri ntar." Ucap Fathan.

"Anjir lo ya, udah sakit masih ae manas manasin. Yauda kita pulang, kalo ada apa apa kabarin aja ok." Ucap Satya yang diangguki Fathan.

Akhirnya mereka semua pulang, tinggalah Fathan dan Andra.

"Kamu udah makan belom than?"

Fathan menggeleng. "Belom ndra."

"Hmm. Di kulkas ada bahan makanan ga?" Fathan mengangguk. "Yaudah kalo gitu aku masakin dulu ya." Lanjutnya lagi.

Akhirnya Andra pergi menuju dapur sambil membawa baskom tadi. Kemudian ia membuka kulkas dan mengambil beberapa bahan makanan yang ia perlukan.

Sementara itu Fathan telah tertidur, matanya terasa sangat berat, badannya pun masih sakit semua.

Satu jam kemudian

"Than.." Ucap Andra sambil mengusap pipi Fathan.

Perlahan Fathan membuka matanya, ia tersadar dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah Andra.

"Kamu ganti baju dulu, abis itu kita makan. Masakannya udah jadi." Ucap Andra lagi.

Fathan mengangguk. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya menyatu dengan raganya, Fathan berjalan ke kamarnya. Ia memilih baju berwarna putih serta celana pendek berwarna hitam. Setelah itu Fathan turun lagi untuk makan.

Fathan langsung duduk di meja makan. Terlihat disana semangkuk sup, ayam goreng, serta salad buah kesukaan Fathan.

"Kamu nyiapin ini semua secepat ini?" Tanya Fathan takjub.

"Hah? Cepet? Ini lama kali than. Udah yuk kita makan, aku laper tau."

Andra mengambilkan nasi untuk Fathan serta untuk dirinya sendiri, barulah mereka mengambil lauk sesuai keinginan mereka.

Selama makan, tidak tercipta obrolan apapun dari mereka. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling bertabrakan yang mengisi kesunyian diantara mereka. Namun akhirnya Fathan angkat bicara.

"Ndra." Panggil Fathan membuat Andra mengalihkan pandangannya.

"Kamu udah ngga mau ngelarang aku berantem lagi?" Lanjutnya.

Andra tertawa kecil.
"Apa gunanya? Aku ngelarang ataupun ngga juga kamu tetep mentingin ego kamu kan? Jadi aku udah gamau larang larang kamu lagi, terserah kamu mau ngapain aja."

Fathan menundukan kepalanya."Aku minta maaf ndra."

Andra mengernyitkan dahinya.
"Buat apa minta maaf?"

Fathan menatap mata Anda lekat lekat."Aku minta maaf atas sifat aku yang selalu ngedepanin ego aku. Sifat aku emang bikin kamu kesel. Tapi aku yakin, ngga akan ada cowo yang memperlakukan kamu, seperti cara aku selama ini."

Blush. Lagi dan lagi Andra selalu dibuat luluh oleh perkataan Fathan. Niatannya seakan akan terkurung oleh rangkaian kata kata yang telah Fatha susun sedemikian rupa agar Andra tidak marah dengannya.

"Kenapa sih, kamu selalu bikin aku gagal untuk tegas sama kamu than?"

Fathan tersenyum tipis.
"Bukan aku. Tapi hati kamu yang mendorong pikiran kamu supaya ga bisa marah ke aku. Sedangkan aku? Aku didorong hati aku supaya terus ngeluarin kata kata yang aku sendiri gatau gimana aku bisa bilang kaya gitu."

Andra menggelengkan kepalanya.
"Dasar cinta."

"Cinta ga salah apa apa ndra." Saut Fathan.

Andra tersenyum tipis.
"Udah udah, abis makan kamu minum obat, terus istirahat."

"Terus kamu ngapain?" Tanya Fathan.

"Aku bakal jadi perawat pribadi kamu sampe kamu sembuh." Jawab Andra.

Update
Ada yang mau gantiin posisi Andra jadi perawat pribadinya Fathan nggaa?😂
Oh iya aku minta pendapat kalian sekali lagi, mau Budi jadi mirip sama Satya? atau ngga mirip? Jawab yaa.
Jangan lupa vomment.

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now