EPISODE - Bagian Barat Kota Ambush

Start from the beginning
                                    

Gadis itu berlari ke simpangan dan menghilang disana.

"Kemana dia?"

Orang yang ada di paling depan berhenti, rekan - rekannya langsung membuat posisi siap.

"Disini~" bisik seseorang.

Dua orang yang ada di barisan paling belakang memutar badan mereka, kilatan cahaya menembus cepat melewati mereka.

"Dua telah jatuh!" ucapnya pelan diiringi seringaian.

Krasss!

Darah menyembur keluar dari dua orang tadi, membuat bagian belakang gadis itu menjadi merah. Sebuah sabit besar terpajang dibelakang punggungnya.

 Sebuah sabit besar terpajang dibelakang punggungnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau..." geram rekannya menatap si gadis.

"Sampai jumpa~~" ucap gadis itu kembali menghilang di persimpangan.

"Kejar gadis itu!!" perintah ketua mereka.

Tiga dari kelompok mengejar si gadis, sesampainya di ujung persimpangan, mereka bertiga terpental membentur dinding secara bersamaan. Diwaktu yang sama terdengar suara langkah kaki di persimpangan, seorang pemuda berambut putih dengan bagian atas depannya berwarna ungu muncul di persimpangan. Dia membawa sepasang TMP dikedua tangan, mengenakan tank top putih dan jaket hitam yang tidak dikancing.

 Dia membawa sepasang TMP dikedua tangan, mengenakan tank top putih dan jaket hitam yang tidak dikancing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian akan mati disini!" ucapnya dingin.

"S - Serang!!" teriak ketua kelompok.

Peluru Air Kesakitan : Jeritan Penderitaan

Dreerrr!!

Dentuman cepat sebanyak lima kali terdengar dari selongsong TMP yang ada dikedua tangannya, hujan butiran titik air menusuk - nusuk mereka semua kecuali ketua kelompok.

"M - Mustahil. K - Kau siapa??!" pekik ketua kelompok terkejut.

"Siapa aku itu tidak penting. Aku harus membunuhmu karena telah berani menyerang adikku..." balas pemuda itu dengan tatapan dingin.

TMP yang ada di tangan kirinya terangkat ke depan wajah ketua kelompok.

"Tun--"

Dreerr...

Kepala itu berlubang dan ketua kelompok itu jatuh tak bernyawa lagi.

"Tidak ada kompromi..." sambungnya dingin.

"Wah~Kak Alucard kejam sekali~" kata gadis bersurai light cream yang muncul di persimpangan.

"Ellica, berhentilah main - main. Bagaimana jika kau terluka??!" bukannya cemas, pemuda bernama Alucard itu malah marah dan menegur adiknya.

Adiknya-- Ellica berkacak pinggang dan menatap tak kalah kesal sama kakaknya.

"Aku sudah besar, tidak perlu di manja lagi oleh kakak..." tolaknya menyilang.

Alucard mendengus. Matanya menatap mayat - mayat yang terkapar di lantai.

"Ayo kita kembali!" ajak Alucard berjalan duluan.

"Ayo. Aku khawatir sama Reiska - chan yang ditanggal sendiri..."

Kedua kakak beradik itu menghilang di kegelapan simpangan, lalu sang adik kembali ke TKP mengambil pulpen bertelinga kelinci yang ketinggalan.

"........."

"........."

Ya. Mereka benar - benar hilang sekarang.



































Preview Next EPISODE

A : Pagi All^^

Alfharizy : Hmm '-'

A : Bukan lo -_-

Alucard : Hmm '-'

A : Ente juga bukan #-#

A : *menghela nafas* Ehem! Disini ane mau bilang 'maaf' kepada FeraFernanda18 karena telah mengganti pict tampilan tanpa izin karena ada sedikit masalah.

Ellica : Tak apa A - chan, yang penting kami main ^^

Alucard : *mengangguk

A : Ellica T~T

Cry : Sampai Jumpa di lain kesempatan^

Johnny : Bye '-'

KuroHako

(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of PediaWhere stories live. Discover now