Part 18

11.7K 407 17
                                    

Sore hari dikediaman Berlian

Terlihat Berlian yang duduk didepan TV yang sedang menayangkan acara kartun Naruto yang sedang melawan garra dengan pandangan mata yang kosong

Berlian bukan sedang menonton walaupun mimik wajahnya seperti orang yang sangat serius menonton acara perkelahian antara naruto dan garra

Ia hanya sedang bengong, pikirannya melayang memikirkan perihal kelakuannya yang lepas kontrol saat bersama Dava

Berlian memikirkan kenapa ia sangat mudah diperdaya dengan pesona Dava?

Apa ia terkena guna-guna?

"Tidak mungkin"ucap Berlian dalam hati

"Hah"desah lelah Berlian

"Kenapa?"tanya seseorang disamping berlian

Berlian hanya melirik sekilas arah sampingnya tanpa memperdulikan pertanyaan pria disampingnya ini yaitu Dava

Melihat wajah Dava membuat ia kesal maksimal

"Kenapa masih disini?"tanya Berlian yang dari sekian lama akhirnya bersuara juga

"Kenapa memangnya?"tanya Dava balik

Berlian yang tidak puas dengan jawaban yang malah bertanya balik dari dava membuat ia semakin jengkel

Berlian melirik ke tikar bawahnya, ia melihat ketiga jagoannya sedang asik mengemut empeng masing masing sambil menonton sesekali mereka akan saling memukul atau menarik empeng saudaranya

"Tadi aku tidak pakai pengaman"ucap Dava tiba-tiba

"Oh astaga dari sekian banyak kata-kata kenapa harus kata-kata itu yang diucapkan makhluk astral satu ini"ucap Berlian dalam hati, ia hanya melirik Dava sinis.. Berlian sudah lelah berbicara

"Kita harus cepat menikah sebelum kamu melahirkan lagi"ucap Dava tegas

"Lo sakit?"tanya Berlian, amarah yang sudah ia tahan sejak tadi hampir meledak

"Tidak, aku 100% sehat apalagi karena service dari mu tadi membuatku yakin aku sangat sangat sehat"balas Dava

"Kauuu...."belum sempat ia mengeluarkan amarahnya, Berlian merasakan kakinya disentuh

Berlian menoleh kebawah kakinya dan terlihat jagoannya dengan empeng yang tetap di mulutnya dan tangan yang penuh air liur menatapnya dengan serius

"Oh astaga tatapan mematikan ini mah namanya"ucap Berlian dalam hati saat melihat jagoannya menatapnya dengan intens, tatapannya sangat persis seperti daddynya yang menyesakkan

"Duh nak, kok bisa kamu punya Daddy gila kayak gini sih?"tanya Berlian dalam hati

Nyammmmm mammmmm nyammmm

Ocehan jagoannya yang lain

Berlian menatap Dava dengan terkejut saat Dava menggendong kedua jagoannya dan diletakkan ditengah tengah mereka dengan posisi duduk

Berlian menggendong hingga memangku sang jagoan sulungnya, sedangkan jagoan keduanya bersandar di lengan kiri dava, yang terakhir si bungsu berbaring dengan kepala berada di paha kanan berlian

"Lihatlah betapa lucunya mereka ini... aku tidak tega untuk marah didepan mereka"ucap Berlian dalam hati

"Hei"panggil Dava

"Kenapa?"tanya Berlian

Dava membaringkan jagoan keduanya disofa tepat disamping sang bungsu, Dava beranjak berdiri mencari sesuatu di jaketnya, setelah ketemu Dava berjalan mendekati Berlian

Dava mulai berjongkok, memegang tangan kiri berlian... mereka saling bertatapan

"Berlian Will you Merry me?"ucap Dava

Reaksi Berlian? Sangat terkejut, bahkan Mulutnya terbuka lebar dan matanya melotot seperti mau keluar

"Hei"pukul Dava pelan pada pipi berlian hingga seketika Berlian sadar dari keterkejutannya

"Di depan anak-anak kita aku melamar kamu, please say yes, aku ga mau jauh-jauh lagi dari kalian.. maafkan aku yang sangat lama ketemu kalian... maafkan aku karena aku suka memaksa dan hadir tiba-tiba dalam hidupmu, tapi tolong say yes, aku mau hidup bersama mu dan anak-anak, biarkan anak-anak kenal sama daddynya"ucap Dava serius

"Aku..."ucap Berlian

"A.. aku gak tau harus jawab apa"ucap Berlian yang seketika diam

"Ini terlalu tiba-tiba"bisik Berlian

.
.
.
Makasih udah vote, commend, dan like 😉
See you next chapter😉😉😉😊😊

ONE NIGHT STANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang