•~ Part 7.b ~•

Depuis le début
                                        

"Beb! Dengerin aku!"

"Apa yang mesti gue dengerin? Dengerin kalo lo nyuruh cewek lo itu ke sini buat kangen-kangenan? Iya?"

"Beby dengerin aku!" pekik Farel.

Beby tersentak kaget. Begitu juga Farel yang tak menyangka ia bisa membentak Beby.

"Beb, aku lupa kalau Ibu Nina dirawat di rumah sakit ini. Aku terlalu panik dengan keadaan kamu yang pingsan dan pucat, makanya aku bawa kamu ke rumah sakit terdekat. Semalam waktu aku beli soto, aku ketemu dengan Nina--"

"Oh. Jadi lo ketemuan sama cewek itu di belakang gue? Gitu?" potong Beby.

"Nggak sengaja Beb! Nina kebetulan juga lagi beli makanan. Nina minta penjelasan, tapi aku gak jawab dan pergi ninggalin dia. Aku gak tau kenapa tadi tiba-tiba Nina udah ngikutin dan berdiri di belakang kita. Kami sama sekali nggak janjian," jelas Farel panjang lebar.

"Tadi lo janji apa ke dia?" tanya Beby dingin.

Farel menelan ludah. "Beb. Aku cuma mau nenangin dia. Aku gak mau dia terus-terusan kayak gitu."

"Ceweknya ditenangin. Gue kagak ditenangin!" gerutu Beby.

Farel tersenyum tipis. "Aku emang gak bisa tenangin kamu. Tapi aku bisa senangin kamu, mau jalan-jalan?"

"Maksud lo?"

"Aduh. Pokoknya kamu tenang aja. Aku bakal balikin mood kamu," jawab Farel sambil menghidupkan mobilnya. Dalam hitungan detik mobil tersebut sudah melaju di jalan raya yang cukup ramai.

"Kita mau kemana?" tanya Beby.

"Kamu tenang aja ya. Aku jamin kamu bakal suka," jawab Farel sambil tersenyum manis. Sesekali cowok itu melirik wajah Beby dari kaca spion. Cantik. Tanpa make up sedikit pun.

"Lo mau merkosa gue lagi ya?" selidik Beby.

"Astaga Beb. Nggak. Aku mau bawa kamu ke tempat yang bisa bikin kamu happy."

"Ya ke mana? Jawab kalo gue nanya!" paksa Beby.

"Rahasia."

***

Beby melongo di depan sebuah pintu masuk time zone bernama Amazone. Jadi ini yang dimaksud Farel sebagai hal yang bisa ngembaliin mood-nya? Masuk ke tempat permainan anak-anak?

"Nah aku udah beli kartunya. Yuk masuk," ajak Farel sambil memggandeng tangan Beby. Gadis itu melepaskan tangan Farel dengan kasar.

"Ini yang lo bilang bakal bikin gue happy?" tanya Beby ketus.

"Iya. Kenapa? Kamu udah lama gak happy-happy 'kan. Coba dulu, kalo gak betah ntar kita ke tempat lain," jawab Farel lembut.

Dengan segala caci maki yang tercurah di hati akhirnya Beby masuk terlebih dahulu ke dalam Amazone. Berisik. Suara musik dari game dan teriakan para pemain sangat mengganggu telinga Beby.

Happy apaan. Yang ada budek gue pas keluar dari sini, batin Beby.

"Kamu mau main apa dulu?" tanya Farel yang sudah berjalan di sampingnya.

Beby melihat ke sekeliling. Matanya terhenti saat melihat sepasang kekasih yang tengah berusaha mendapatkan boneka di dalam kaca besar.

"Ambilin gue boneka," jawab Beby.

"Ha?"

"Tuh. Di kotak yang gak ada orangnya. Ambilin gue boneka."

"Aku coba ya. Yuk."

Beby berjalan di belakang Farel menuju kotak boneka tersebut. Setelah menggesek kartunya, Farel mulai memegang pengendali pengait boneka.

"Kamu mau boneka apa?" tanya Farel.

Dont Touch Me! Où les histoires vivent. Découvrez maintenant