Mischievous Kiss (Naughty Kiss)

34

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SETELAH MEMBACA YA

____

Ji Hyo sudah menyelesaikan berkas-berkas yang dibutuhkan, sekarang Jong Kook sudah resmi mengambil cuti. Jong Kook sangat fokus pada perusahaan. Jong Kook bekerja sama dengan seluruh karyawan appanya untuk menyelesaikan pembuatan game yang terbaru. Bahkan ketika di rumah pun Jong Kook masih memeriksa dokumen-dokumennya. Jong Kook berusaha cukup keras agar pembuatan game ini berjalan lancar.

---

"Oh eomma"
"Ne, aku ingin mengambil beberapa pakaian, oh Ji Hyo-a gumawo, sudah menjaga Eun Jo dan memberinya makan dan mengurus rumah saat aku pergi" eomma memegang kedua tangan Ji Hyo
"Ani, aku melakukan itu memang karena hanya itu yang bisa aku lakukan eomma"
"Tapi tetap saja, aku merasa sangat beruntung memilikimu  dirumah ini dan juga Jong Kook saat ini mengambil alih perusahaan game punya appanya"
"Jong Kook sudah pergi pagi-pagi sekali, ia sangat bekerja dengan keras"
"Iya aku sebenarnya kasihan padanya, ah Ji Hyo-a, kamu sudah menyelesaikan berkas Jong Kook?"
"Sudah eomma, untuk semester ini Jong Kook sudah terdaftar sebagai mahasiswa yang cuti"
"Gumawo Ji Hyo-a. apa kamu baik-baik saja?"
"Ne, aku pergi kuliah dan melakukan pekerjaan rumah setelahnya, aku senang melakukannya"
"Syukurlah"

----

"Direktur yoon yang ingin berinvestasi di perusahaan ini sudah menunggu diruangan meeting"
"Ah ne"

"Kamu anaknya? Wah kamu sangat cerdas membuat game itu dengan baik, aku sudah membaca proposalnya" ungkap pria baru baya itu
"Ne"
"Bagaimana keadaan ayahmu?"
"Dia sudah membaik"
"Syukurlah , ah boleh aku minta data proyek game baru"
"Ne, ini"
"Game ini sangat menarik. Jong Kook berapa umurmu?"
"20 tahun"
"Oh, kamu seumuran dengan cucuku"
"Kamu sudah punya pacar?"
"Tidak"
"Mengapa tidak punya pacar, kamu kan tampan dan cerdas"
"Aku tidak ingin pacaran"
"Ah, seperti itu.

----

Jong Kook dan eomma sedang berada di rumah sakit malam ini.
"Tok tok" muncul wakdir dari balik pintu itu
"Permisi"
"Ne"
"Bisa aku berbicara denganmu?"
"Tentu" Jong Kook pun keluar mengikuti wakdir.

"Saat ini kas kita benar-benar kosong padahal game baru saja dalam tahap 30%, kita sangat membutuhkan dana yang besar untuk menyelesaikan game ini. Dan kita juga bisa bangkrut jika kita tidak menemukan invertor dengan cepat. Dan kemarin setelah kamu bertemu dengan direktur yoon, dia menghubungiku, dia trus memujimu dan, dia bilang kalau ia ingin menjodohkanmu dengan cucunya. Dia akan berinvestasi jika kamu mau menemui cucunya?"
"Apakah ini mirip dengan kencan buta?"
"Ah, ye, dia bilang cucunya sangat cantik dan juga pintar. Namun bagaimanapun kita sangat membutuhkan suntikan dana dari direktur yoon saat ini, terlebih untuk bulan ini kita belum membayarkan gaji untuk para karyawan."

---

Ji Hyo baru saja selesai belanja untuk stock seminggu. Jong Kook melihat Ji Hyo yang keberatan membawa belanjaan itu langsung membawakan belanjaan itu kedepan kulkas.
"Kamu pulang cepat?"
"Ne"
"Gumawo" ucap Ji Hyo melihat Jong Kook pergi kembali kekamarnya. Ji Hyo menatap bingung dengan raut wajah Jong Kook.

Ji Hyo menelpon oppa nya.
"Oppa"
"Aigoo, dongsaeng oppa baru menelpon? Sepertinya kamu sibuk sekali ya?"
"Anni, oppa miane. Oppa apa kabar?"
"Aku baik-baik saja Ji Hyo-a. kamu bagaimana kabarmu sudah cukup lama kita tidak bertemu, kapan bisa bertemu?"
"Aku juga baik-baik saja oppa, aku belum tahu oppa?"
"Apa kamu sibuk?"
"Iya aku harus membagi waktuku untuk mengerjakan pekerjaan rumah"
"Tumben ada apa?"
"Appanya Jong Kook masuk rumah sakit jadi eomma juga pergi kerumah sakit dan aku membantu mengerjakan pekerjaan rumah setelah selesai kuliah"
"Sakit apa? Ah, ya jadi berita Jong Kook cuti itu benar?"
"Jantung oppa, iya benar oppa"
"Jadi sekarang apa kesibukan bocah itu?"
"Ah, dia bekerja di perusahaan appanya saat ini"
"Benarkah? Wah. Ji Hyo-a kamu belum mengantuk?"
"Ani oppa"
"Mau bertemu dengan oppa?. Kebetulan oppa saat ini sedang menyetir pulang"
"Boleh, oppa datang saja nanti aku bukakan pintu"
"Oke, sampai jumpa"
"Ne oppa"