24

431 35 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SETELAH MEMBACA YA

-------

Kini Jong Kook telah kembali setelah mencari toko baju terdekat. Mereka saat ini basah kuyup karena kekonyolan Ji Hyo tadi.

Ji Hyo duduk dibawah sinar matahari, sengaja agar bajunya cepat kering.
"Nih" Jong Kook memberi plastik hitam pada Ji Hyo. bukannya membukanya Ji Hyo malah memandang Jong Kook.
"Itu pakaian, itu murah tapi itu lebih baik dari pada memakai pakaian basah" ujar Jong Kook, Ji Hyo membukanya. Ia senan Jong Kook mengingatnya.
"Aku membeli pakaian itu di toko pakaian yang ada di sekitar sini. Hanya baju itu yang ada" Ji Hyo tidak menanggapi ucapan Jong Kook, ia hanya terus memandang baju yang dibawakan Jong Kook.
"Kamu tidak suka?" tanya Jong Kook, karena tidak menerima respon dari Ji Hyo.
"Baju ini couple?" tanya Ji Hyo sambil tersenyum. Jong Kook tidak menjawab pertanyaan Ji Hyo. hanya dengan dilihat sekilas saja itu bisa ketahuan kalau baju itu couple.
"Humburger!, aku memang sangat lapar. gumawo" Ji Hyo mengambil burger dan secangkir kopi yang di berikan oleh Jong Kook
"Pergilah salin, aku akan menunggumu disini" suruh Jong Kook
"Ne"

-----

"Wah, ini enak, sangat enak, Jong Kook yang membelikan ku burger ini, rasanya aku tidak ingin memakannya, aku ingin menyimpannya. Tapi ini kan makanan, pasti nanti busuk jika aku simpan, dan juga saat ini aku benar-benar lapar. Sudahlah aku makan saja. Ah tunggu.." lamunan Ji Hyo terhenti ketika Jong Kook menyenggol lengannya. Karena sedari tadi Ji Hyo hanya memandang burger itu.
"Makan, jangan hanya melihatnya!" perintah Jong Kook.
"tapi, kenapa kamu malah memegang tanganku dan lari tadi, padahal kan kamu sedang dengan He Ra?" tanya Ji Hyo
"Itu karena ... kamu yang paling dekat dengan posisi berdiriku tadi" jawab Jong Kook sempat berpikir sedikit.
"Gumawo, dan miane, aku terus menyebabkan masalah sepanjang waktu" Ji Hyo tersenyum senang
"Aku belum benar-benar mengalami sesuatu yang sangat sulit di hidupku. Tapi setelah kamu muncul, aku seperti hidup di dunia yang berbeda. Semuanya tampak terjadi tiba-tiba. Tapi ternyata aku tahu kalau akhirnya aku memang memiliki kenikmatan besar yang diberikan tuhan untukku. Otak pintar ini, ia dapat menyelesaikan masalah yang kamu lakukan di hidupku. masalah adalah tantangan untukku. sekarang aku sadar, masalah bukan untuk dihindari tapi untuk diselesaikan." Ujar Jong Kook panjang lebar. Baru kali ini Jong Kook mengeluarkan isi hati nya pada orang lain.
"Apa tantangan yang kamu maksud itu aku?" tanya Ji Hyo. ia memiliki cara pandang yang cukup berbeda.
"Pada awalnya, aku bertanya-tanya tentang bagaimana cara untuk menghindarinya. Tanpa ingin tahu cara menghadapinya dan menyelesaikannya. Tapi sekarang, aku tidak akan lari dari itu. Aku akan menyelesaikannya. Aku akan mencari tahu jawabanya"
"Hah? Apa kamu akan mencari tahu jawabannya melalui ku?" Ji Hyo tidak mengerti apa yang di maksud oleh Jong Kook.
"Ish, bodoh."
"Jadi, kamu menbenciku dan mencoba melarikan diri dariku. Tapi sekarang kamu berubah pikiran"
"Aku tidak membencimu"
"Jadi sekarang kamu menyukaiku?"
"Ish, tadi aku bilang, aku hanya tidak membencimu, kenapa menarik kesimpulan seperti itu"
"Ah, gumawo. Aku kira kamu benar-benar membenciku. Sejak SMA, aku hanya menyukaimu, walaupun aku tahu kamu dan aku cukup berbeda. Tapi aku akan berusaha untuk membuat aku pantas untukmu" Ji Hyo mengapit lengan Jong Kook senang. Jong Kook tegang namun ia hanya membiarkan Ji Hyo memeluk lengannya. Dan saat mendengarkan Ji Hyo bicara Jong Kook tersenyum
"Benarkah?. Aku tak sabar untuk itu" ujar Jong Kook sambil tersenyum
"Apa?" tanya Ji Hyo melepas lengan Jong Kook
"Kamu semakin pintar untukku, aku tak sabar untuk itu. Oke, karena UTS tidak terlalu jauh, aku akan memastikan ucapanmu itu dengan hasil tes nanti. Bagaimana?"
"UTS?, huh. Tapi aku benci ujian" Ji Hyo membuang nafas lemah, wajahnya berubah menjadi sedih.
"Apakah ada orang yang suka ujian?" tanya Jong Kook, lalu membaringkan tubuhnya di rumput tempat mereka duduk.
"Kalaubegitu, C?"
"C?. apa maksudmu hanya mendapatan C?"
"Kalaubegitu C+"
"Ani, B?"
"Baiklah"

Ji Hyo dan Jong Kook berbaring di bawah pohon, mereka menikmati udara saat ini. Hingga hari mulai terlihat senja, Jong Kook dan Ji Hyo pun pulang. Mereka berjalan beriringan.
"Rasa senang dan bahagia ini lebih besar dari saat aku memeberikannya surat cinta, lebih dari ciuman pertama. Aku merasa sekarang aku dan Jong Kook sudah sangat dekat. Bahkan dia sudah tidak terlalu dingin lagi padaku dan dia meluapkan perasaanya denganku"

Mischievous Kiss (Naughty Kiss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang