4

596 53 0
                                    

"BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SETELAH MEMBACA YA"

_______

"1"




"2"




"3"



Pria mesum itu membuka mantelnya, namun Ji Hyo tidak melihat itu, karena dengan sigap mata Ji Hyo ditutup dengan tangan Jong Kook dan membalik wajah Ji Hyo kearahnya, Ji Hyo kaget melihat Jong Kook dengan jarak sedekat ini, namun iya sangat bersyukur ada Jong Kook menyelamatkannya.

Pria mesum tadi kaget melihat ada Jong Kook, ia langsung lari, namun dengan cepat Jong Kook mengejar pria tersebut dan memukulnya, namun logikanya mengharuskannya berhenti memukuli pria mesum tersebut, ia tidak mau menjadi seorang pembunuh.

"Tuan, maafkan aku! Sekali ini saja? Aku tidak akan melakukannya lagi"
"Maafkan aku, sekali ini saja"
"Jika kau maafkan aku, aku bersumpah tidak akan pernah lagi melakukan ini"
"Baiklah aku pegang janjimu, pergi kau dari lingkungan rumah ku, apalagi kau jangan sampai mengganggu gadis itu lagi, mengerti?"
"Ya aku mengerti, kalo begitu aku permisi" pria itu berjalan dengan gontai seakan ingin pingsan, namun Jong Kook menahan baju nya tiba-tiba
"Apa ini?"
"Kembalikan sepatunya"
"Yah, iya ini" pria itu memberikan sepatu Ji Hyo yang ada di kantong mantelnya lalu berlari sekuat tenaga

Jong Kook lalu kembali ke Ji Hyo yang masih berdiri ditempatnya tadi.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jong Kook pada Ji Hyo
"Ehm, ya"
"Ini sepatu mu pakai" Jong Kook melempar sepatu Ji Hyo tepat di depan kaki ji hyo
"Apa kau mencariku? Karena kau khawatir? " Tanya Ji Hyo dengan pedenya
"Tidak, aku membeli ini" Jong Kook menunjukan beberapa kaleng minuman di kantong plastic yang ia pegang
"Cish, tapi bagaimana bisa kau datang tepat waktu, dasar"
"Itu karena nasib buruk ku, harus bertemu denganmu. Tapi mengapa kau tidak memberikan saja sepatu itu?"
"Sepatu itu hadiah dari eomma mu aku tak mungkin menghilangkannya. hari ini pertama kali aku memakainnya"
"Ya tapikan, yah sudah lah" Jong Kook berjalan meninggalkan Ji Hyo namun pada akhirnya Jong Kook menunggu Ji Hyo
"Apa yang kamu beli?"
"Ini"
"Boleh aku minta, aku haus"
"Nih"

Sepanjang jalan Ji Hyo terus saja berbicara yang tidak masuk akal.

"Wah, langitnya bagus ya"
"Bintangnya juga banyak"
"Bulannya besar sekali sebesar mobil ini"
"Kau mendengar suara jangkrik menangis?"
"Jangkrik tidak menangis"

-----

Didalam kamarnya Ji Hyo sedang mencoba belajar, ia terus saja membalik halaman per halaman di bukunya, namun Ji Hyo sama sekali tidak dapat berkonsentrasi ia selalu saja mengingat saat Jong Kook menolongnya tadi, ia senang karena Jong Kook yang menolongnya. Namun ia juga kesal mengingat semua ucapan-ucapan Jong Kook yang membuat hatinya sakit.

"Apa kau gadis bodoh?"
"Atau kau gadis yang tidak tahu malu?"
"Aku benci mereka"

kini Ji Hyo sedang mencoba kembali berkonsentrasi dengan buku pelajarannya

"Fokuslah Ji Hyo, fokuslah Song Ji Hyo. kamu harus memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, ayo sekarang kita kembali belajar, dan tunjukan kalau kamu itu bisa melakukannya" ucapnya menyemangati dirinya sendiri mengepalkan jari-jari tangannya dengan kencang.
"Ayo kita mulai dari matematika" Ji Hyo membuka buku matematika dan mencoba mengerjakan soal namun ia tidak mengerti sedikit pun tentang matematika
"Tidak, kita mulai dari bahasa inggris saja, bahasa inggriskan penting" Ji Hyo membuka bahasa inggris dan langsung menutupnya
"Aigooo, bahasa inggris terlalu sulit, mari kita mulai dengan bahasa korea, pasti mudah" lagi lagi Ji Hyo menyerah dengan buku-bukunya
"Ugh!, apa sih kok susah semua, aku tidak mengerti sama sekali semua pelajaran ini"

Mischievous Kiss (Naughty Kiss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang