Prolog

76K 1.3K 15
                                    

Happy Reading

Luna POV

Aku menangis sejadi jadinya, hari ini dia akan meninggalkanku. Apa aku bisa hidup tanpa nya?
2 tahun kami lewati suka dan duka bersama, 2 tahun lamanya dia selalu ada untukku.
Kembali aku menangis, kubenamkan wajahku dalam dalam di antara bantal kesayanganku.

"Luv..." kurasakan usapan lembut di kepalaku. Aku mendongak, air mataku semakin deras menetes. Ku lihat dia sudah bersiap untuk pergi dengan koper di depan kamarku.

"Luv?" ucapnya lagi. Hatiku terasa sakit, aku segera menghambur ke pelukannya. Ku tumpahkan tangisku di sana.

"Kak, Jangan tinggalkan aku. Bawa aku bersamamu Kak!" rengekku terisak. Kurasakan kecupan kecupan hangat di puncak kepalaku.

"Luv. Bersabarlah, nanti aku akan menjemputmu, sekarang relakan aku untuk pergi. I love you luv, Please jangan buat aku menyerah. Ini untuk masa depan kita juga Luv." ucapnya menenangkan dan meyakinkanku. Benar, suamiku yang tampan dan penyayang ini akan pergi demi masa depan kami bersama.

"Aku akan menunggumu Kak, I love you too." ucapku pelan, menguatkan hatiku merelakannya pergi.

💜💜💜

Gavin POV

Sungguh aku sangat merindukan Luv ku. 4 bulan sudah kami berpisah. Kami terpisah jarak berkilo kilo meter jauhnya. Walau setiap saat aku bisa melihatnya lewat Video Call aku tetap saja menginginkan dia di sampingku.

Aku bahagia bisa masuk ke universitas incaranku, sedihnya aku harus berpisah dengan Luv ku. Nilai kelulusannya yang standar tak mungkin bisa mengikutiku masuk ke universitas tempatku menuntut ilmu.

Aku benar benar membutuhkannya, tanpa sepengatahuannya, aku sudah meminta ijin kepada orangtuanya untuk membawa Luv tinggal bersamaku dan mereka mengijinkanku. Dia istriku, aku berhak atas dirinya. Dan ini akan jadi kejutan di ulang tahunnya yang ke 19 nanti.

Rumah Luv ku nampak sepi, pasti pesta ulang tahun ke 19 nya sudah selesai. Ini lewat jam 12 malam, dan kejutannya akan segera di mulai.

Saat pintu terbuka, kedua mertuaku menyambutku bahagia. Mereka bilang Luv ku begitu marah dan kesal karena aku sulit di hubungi, ah sengaja ku non aktifkan ponselku sedari pagi.

Segera aku melangkah ke kamar Luv ku. Ku buka perlahan pintu itu. Dia terbaring cantik dengan mata terpejam. Luv ku tertidur pulas. Akupun mendekat ke arahnya. Wajahnya sembab, ya Tuhan apakah dia habis menangis?
Maafkan aku Luv.

Ku belai wajah cantiknya, perlahan ku kecup dahinya. Aku menghela nafas saat melihat bibir manisnya. Aku tak sanggup menahan kerinduanku, akhirnya ku cium bibirnya yang menggoda itu. Ku cium hingga ku dengar lenguhan darinya, hingga dia terbangun.

Sesaat kami saling pandang, kulepas pagutan bibirku.

" Kak." ucapnya menangkup wajahku. "Ini benar kamu?" ulangnya tak percaya. Aku tersenyum lalu mencubit lembut pipinya.

"Aku datang menjemputmu Luv. Happy birthday My Wife." jawabku dan segera kurengkuh dia ke dalam pelukanku. Menuntaskan kerinduanku akan dirinya.

Pada akhirnya aku dan Luna akan benar benar menjalani rumah tangga berdua. Berdua dalam arti sebenarnya, hanya ada aku dan Luna.

HONEYMOON ( Gavin & Luna Season 2) #RepublishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang