14-No Change From Him

594 65 10
                                    

Author POV

Sehun dan Seulgi terlihat sudah memasuki wilayah taman bermain, Seulgi masih saja diam seribu bahasa dan hanya mengikuti Sehun dari belakang. Sehun yang mulai kesal dengan sikap diam Seulgi pun akhirnya angkat bicara, "yak! Kang Seulgi. Apa kau akan diam saja? Apa aku menyuruhmu untuk menjadi asisten yang berada di belakangku hari ini?"

Seulgi mengangkat kepalanya mencoba menatap Sehun yang sedang kesal, "ani, mian" Sehun mendesah berat mendengar jawaban singkat dari seorang Kang Seulgi yang biasanya selalu berbicara banyak jika sedang bersama Sehun, "apa kau hanya berbicara dua kata?" tanya Sehun lagi, "aniya, Oh Sehun" Sehun berdecak, "dan hanya menambahkan namaku."

Seulgi kembali diam dan hanya menunduk, di sini terlihat sekali memang Seulgi lah yang hanya mencintai Sehun.

"kau ingin menaiki wahana apa?" tanya Sehun tiba-tiba, Seulgi bingung harus menjawab apa, padahal sebelum mereka berangkat menuju taman bermain, Seulgi sudah menyiapkan segala yang harus dia naiki bersama Sehun di kepalanya, dari mulai menaiki semua wahana ekstrem, menaiki komedi putar, dan yang terakhir duduk berdua dalam satu bianglala. Namun sayang, semenjak perkataan Sehun di dalam mobil tadi, membuat Seulgi menjadi sakit hati dan tidak tahu harus bagaimana.

"yak, Kang Seulgi?" ucap Sehun melambaikan tangannya di depan wajah Seulgi yang sedang melamun "eoh, ada apa?" tanya Seulgi tersadar dalam lamunannya. "kau melamun, aku sudah bilang jangan konsumsi obat tidur, inilah salah satu efeknya, bodoh." Ucap Sehun menasehati, "baiklah, pak dokter. Aku hanya tidak bisa tidur dengan nyenyak belakangan ini" Sehun menatap Seulgi "apa kau gugup?" sambil memegang kedua bahu wanita itu, "gugup? Gugup untuk apa?" tanya Seulgi tak mengerti. Sehun berdecak kesal "ck, baru kali ini aku bertemu dengan wanita bodohnya seperti dirimu" "besok kita akan menikah nyonya Oh" tegas Sehun sambil mencengkram kedua bahu Seulgi. Seulgi yang mendengar Sehun memanggil dirinya dengan sebutan 'nyonya Oh' benar-benar membuat pipinya memerah, rasa senang sekaligus juga gugup sekarang dirasakan oleh Seulgi, hatinya ingin sekali meloncat keluar untuk menggapai hati Sehun, ingin sekali tangannya memeluk pinggang pria yang ada di depannya, tapi apa daya Seulgi sama sekali tak bisa mengekspresikan semua itu, seketika Seulgi mematung di hadapan pria yang besok akan menikahinya. Mata Seulgi sama sekali tak berkedip dan hanya melihat pada mata indah Sehun, mereka saling bertatap hingga Sehun mulai mengalihkan pandangannya pada suasana di taman bermain, "yak! Kau ingin naik wahana apa?" pertanyaan yang sama keluar dari mulut Sehun, "aku ingin menaiki wahana ekstrem" jawab Seulgi antusias.

"MWO?"

Tanya Sehun sedikit berteriak, dengan wajah imutnya Seulgi menjawab dengan anggukan. "Kenapa? Kau takut?" Seulgi sedikit mengejek lelaki di depannya. "Eihh.. mana mungkin aku takut" balas lelaki itu. Terlihat dari wajahnya yang sempurna, Sehun memang sedikit gelisah mendengar Seulgi akan menaiki wahana ekstrem, jika Seulgi menaiki salah satu saja aku juga pasti akan menaiki wahana itu, begitulah menurut batin seorang Oh Sehun, "biasanya seorang wanita pasti lebih senang menaiki bianglala atau komedi putar" tambah Sehun untuk menutupi rasa gelisahnya, "bicara apa kau? Itu hanya wahana yang diperuntukkan untuk anak-anak. Aku tidak suka menaikinya" cela Seulgi tidak setuju. "Bagaimana jika kita menaiki wahana yang lain dulu? Atau bagaimana kita membeli es krim? Kau sangat menyukainya kan?" tanya Sehun, Seulgi yang curiga pun memicingkan matanya, "kau takut ya?" tanya Seulgi mengejek, "sudah ku bilang tidak" Seulgi mendekatkan dirinya pada Sehun "tapi wajahmu berkata lain Oh Sehun" Sehun gelagapan, "yak! Berhenti menatapku seperti itu. Kau bisa jatuh cinta padaku" Seulgi menjauhkan diri, "kau mulai lagi. Berhenti berkata seperti itu".

Kesempatan bagi Sehun untuk mengalihkan topik pembicaraan, "bagaimana jika ke rumah hantu?" ajak Sehun dengan lantang, "kau mulai mengalihkan pembicaraan" jawab Seulgi ketus, "coba kau bayangkan jika kita menaiki salah satu wahana ekstrem di sini dan terjadi sebuah kecelakaan menimpa kita, dan kau tahu, 'kan besok adalah hari pernikahan kita. Apa kau ingin itu terjadi? Tidak, 'kan? Nah di sini aku melarang hanya untuk antisipasi saja." Jelas Sehun dengan percaya dirinya.

Seulgi hanya membalas dengan tatapan mengejek, "terserah kau saja lah" ucapnya pelan tetapi masih bisa terdengar oleh Sehun, Sehun menoleh tetapi Seulgi sudah berjalan meninggalkannya.

***

"apa kau bisa datang besok?"

"apa kau bercanda? Tidak. Aku tidak bisa datang"

"datang dan aku akan memperkenalkan siapa dirimu"

"sajangnim, ini terlalu cepat"

"harus berapa lama lagi aku menunggu? Sehun dan calon keluarga istrinya juga harus tau tentang hubungan kita"

"jangan terburu-buru. Ada saatnya kau memperkenalkanku, tetapi tidak sekarang."

"......"

"bagaimana jika malam ini kau datang ke apartemenku? Menginaplah di sini. Kita bicarakan baik-baik masalah ini."

"tidak bisa. Aku harus mempersiapkan acara pernikahan Sehun."

"ahh, yaa.. kau harus melakukannya... baiklah akan ku usahakan besok."

"baiklah, akan ku jemput besok—"

"tidak-tidak, aku akan pergi sendiri, kau tunggu saja di sana, sajangnim."

"baiklah jika itu maumu. Aku tutup"

PIP

Oh Seojin (ayah Sehun) hanya bisa menghela nafasnya berat

***

Setelah puas dengan aktivitas yang dilakukan oleh dua sejoli ini, mereka memutuskan untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai berdemo—berteriak untuk meminta asupan. Seulgi dengan sigap mengambil daftar menu. Betapa terkejutnya Sehun saat Seulgi memesan banyak sekali makanan dan minuman untuk mereka berdua, bahkan Seulgi tak minta pendapat Sehun untuk memilih menu makanan yang diinginkan Sehun. Bahkan sang waitress pun sudah meninggalkan meja Sehun dan Seulgi, tentunya atas dasar perintah Seulgi.

"kau sudah selesai?" Sehun mulai berucap

"mwo.. mwo?? Selesai apa?" jawab Seulgi dengan senang karena antusias menunggu makanan yang ia pesan.

Sehun hanya berdecak sebal dengan kelakuan perempuan di depannya ini. Bagaimana bisa dia tidak ingat aku yang bahkan ada di depan matanya? Batin seorang Oh Sehun.

TBC

Hei semuaaa.. Wah Mewhee kangen bgt sama kalian, berapa bulan ya Mewhee gak update cerita ini? Hehehe maafkan.
Akhirnya Mewhee kembali dengan part baru cerita ini. Hayoloh gmn? Suka gak? Like ya kalo suka. Comment juga jangan lupa💋
Dan maaf ya kalo Mewhee cuma bisa update dikit gini:( maaf juga kalo banyak typo. Jari Mewhee bukan tuhan:(
Oh ya, di part selanjutnya ada acara pernikahan Seulhun loh. Penasaran gak? Eh pernikahan mereka bakalan lancar gak ya? Atau Seulgi bakalan ninggalin Sehun dan buat Sehun trauma lagi? Atau bakal ada orang yang dulu hampir buat Seulgi meninggal datang lagi ke hadapan Seulgi? Atau tiba-tiba Sehun dan rombongan pernikahannya bakalan kecelakaan di jalan dan itu buat pernikahan mereka gagal? Ayo tebak tebak!! Comment ya, kira2 apa yang bakal terjadi di chapter selanjutnya!
Sekian dari Mewhee👋
Love you❤

DestinyWhere stories live. Discover now