Setelah saya ditinggal mati oleh ayah saya yang kira-kira enam bulan yang lalu, sempat ada di dalam pikiran saya bagaimana caranya saya bisa merasakan lebaran walaupun tanpa ayah saya? Dan kebetulan ibu sudah berangkat ke Bandung untuk lebaran disana. Sebelumnya saya selalu bermimpi bertemu dengan ayah saya, dan terkadang dalam tujuh hari berturut-turut, tapi apa tandanya kalau seperti itu?.
Ada beberapa orang yang berkata bahwa kalau kita bertemu dengan ayah kita didalam mimpi artinya kita kangen dengannya, atau ia memberi teguran lewat mimpi, atau mungkin ruh orang tersebut (ayah/ibu yang sudah meninggal) masih merindukan kita tetapi ia tidak bisa bertemu kita di dalam dunia nyata ini. Jawaban tersebut sudah menjadi rahasia umum bagi kita lalu bagaimana?.
Memang pada dasarnya kita tidak bisa melupakan apa yang menjadi kenangan indah bersama ayah kita atau ibu kita pasti kalau kita mengingat itu lagi, pasti ingin menangis dan menganggap bahwa ia masih hidup. Tetapi cobalah kita pahami makna nyanyian "kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa", berarti mungkin saja orang tua kita yang sudah meninggal itu, masih memberikan kasih sayang walaupun ia tidak bisa menampakkan dirinya di dunia nyata, dan menampakkannya di dunia mimpi kita.
Kalau saya menanggapi bahwa pada dasarnya ayah saya belum mati, karena saya juga sepaham dengan Plato dan para Sufi Islam tentang hal ini, kalau menurut Plato kita harus bedakan antara Ayah dan Ayah Ide, kalau Para Sufi Islam menganggap bahwa antara dirinya dan Allah tidak ada pembatas/ penghalang yang menghalanginya. Mungkin kita akan berpikir seperti itu dan mungkin kita berpikir seperti itu.
Mengenai makna Plato tentang Idea, mungkin saya mengira bahwa ayah saya tidaklah sepenuhnya mati karena saya menganggap bahwa ia adalah kekal untuk diri saya dan keluarga saya, artinya ingatan saya terhadap ayah saya tidak akan pernah bisa dilupakan begitu saja. Mungkin bisa benar juga perkataan Plato.
Bahkan pernyataan Plato ini menguatkan Alquran tentang dunia ide itu contoh ada yang berbunyi seperti ini :
"Dan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka hidup disisi Tuhannya mendapat rezeki"
Setiap saya memperhatikan ayat ini dengan teliti ternyata, apa yang menjadi benak awal saya bahwa ayah saya sudah mati, itu membuat saya menangis sekaligus bahagia, karena ia tidaklah mati melainkan hanya jasadnya saja yang rapuh dimakan oleh tanah, tetapi sebenarnya ia tidaklah mati. Makanya kalau misalnya ada yang mengatakan bahwa orang yang baik itu pasti akan mati, saya dengan berani katakan bahwa ia masih hidup contoh karya bukunya, atau kebaikanya, atau kontribusinya dalam masyarakat, mungkin itu yang mewakilkan dari realita kehidupan.
Coba kita beralih dengan para Sufi, mereka meyakini bahwa antara dirinya dengan Tuhannya tidaklah jauh bahkan mereka sudah dekat. Mungkin ini ada benarnya juga tentang ini, jadi apa yang menjadi pikiran mereka tentang sesuatu yang nun jauh disana itu hanyalah sebuah jarak tetapi pada hakikatnya ia dekat dengan Tuhan coba kita perhatikan beberapa perjalanan hidup orang sufi kalau anda tidak percaya.
Betapa repotnya kalau kitamelupakan jasa orang tua kita, mengapa kok repot memang ada yang spesialwalaupun mereka sudah berada di dunia keabadian?, iya jelas karena kalau tidakdi didik oleh orang tua kita, pasti kita sudah berada di dunia keabadian yangpahit. Untuk dari itu bagi yang masih memiliki orang tua lengkap manfaatkanwaktu yang sebaik-baik mungkin untuk mengeluarkan Q-timenya. Karena kematian seseorang tidak bisa direncakan bahkan kita tidak tahukapan kita akan mati. Makanya kalau anda pernah mendegar seorang yang bernamaUwais Al Qarni, apa yang membuat namanya menjadi terkenal setelah kematiannya,ternyata ia hanya berbakti kepada orang tuanya bahkan orang yang beradadisekelilingnya terkejut mengapa orang-orang pergi kerumahnya saat ia meninggaldan ternyata ia di sholatkan oleh para Malaikat, Wallahu A'lam
QS Ali Imran 169
Quality time, maksudnya adalah waktu yang berkualitas untuk orang yang kita cintai
YOU ARE READING
Essay Of Life (Kumpulan Esai)
Non-FictionEsai ini merupakan esai perjalanan dari Pontianak menuju Bandung, dan sekaligus merupakan perjalanan yang mengandung nilai-nilai dan juga permasalahan saat ini.
