The one and only

3.6K 118 27
                                    

AUTHOR P.O.V

Setelah menghabiskan makan malam dan berbincang bincang ria, Anastasia dan Alexandra memilih untuk pulang dan Alexandra siap untuk mengantarkan Anastasia sampai dirumah.

"Hey, kau tahu kau tidak perlu repot-repot untuk mengantarkanku pulang begini." Ucap Anastasia yang membuat Alexandra sedikit terkekeh.

"Hei sudahlah tidak apa apa, santai saja. Aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa, ok?" ucap Alexandra yang masih fokus menyetir mobilnya itu. Kata-katanya berhasil membuat Anastasia memerah.

"Ah makasih..." ucap Amastasia malu-malu.

"Hei apakah ini benar rumahmu?" Tanya Alexandra yang mendapat anggukan dari Anastasia. Lalu mereka turun dari mobil.

"Alexandra, thanks ya tumpangannya. Padahal rumah kamu gak satu arah sama aku." Ucap Anastasia.

"It's okay, nas." Jawab Alexandra dan terjadilah hening seketika.

"Btw, nas. Jangan sedih lagi ya soal si Shane itu, kamu terlalu cantik untuk bersedih." Ucap Alexandra yang membuat Anastasia terkekeh.

"Wow Alexandra, aku tidak tahu kalau kamu pintar membual."

"Hey ini serius." Alexandra menggenggam kedua tangan Anastasia. Ia yang sedang terkekeh tadi seketika menjadi terdiam.

Mereka saling menatap satu sama lain, manik mata mereka beradu. Alexandra mulai mendekati wajahnya pada Anastasia dan...

cup.

Mereka terdiam sesaat. Wajah mereka membara.

"Anastasia, aku siap menjagamu dan mencintaimu." ucap Alexandra yang membuat Anastasia makin membara.

"Tapi aku tahu ini terlalu cepat, aku tahu Shane masih ada dihatimu, tapi aku mohon nas, tolong beri aku kesempatan buat mencintai kamu. Aku akan berusaha lebih baik dari Shane, aku tidak akan menyakitimu..." jelas Alexandra dan tidak ada jawaban dari Anastasia.

Mereka terdiam.

"Benarkah itu Alexandra? Soalnya Shane juga bicara seperti itu dulu dan sekarang dia menyakitiku." ucap Anastasia.

"Nas, Please." pinta Alexandra.

"Berikan aku waktu untuk memikirkannya, aku belum siap memulainya lagi, aku akan jawab setelah aku siap." jawab Anastasia yang menimbulkan sedikit rasa kecewa didalam hati Alexandra.

"Okay, i'll be waiting." ucap Alexandra kecewa.

"Ah aku pulang dulu ya, udah malam nih. Bye, Anastasia." Alexandra memasuki mobilnya.

"Bye, take care."

Alexandra membuka jendela mobilnya dan melambaikan tangan pada Anastasia.

"Goodnight Princess." ucap Alexandra yang membuat Anastasia terkekeh. Dan Alexandra pun pergi.

Baru saja Anastasia hendak memasuki rumah, ia ditahan oleh seseorang.

"Tunggu." Shane menggenggam lengan Anastasia. Anastasia yang melihat bahwa itu Shane, langsung melepaskan genggaman itu dengan kasar.

"Mau apa kau kemari?" ketus Anastasia.

"Nas, aku tahu kalau aku menjelaskan soal Sasha itu kamu tidak akan percaya dan mungkin sudah muak dengan itu. Tapi please Nas, kamu harus percaya sama aku, aku gak mungkin bohong sama kamu--"

belum sempat Shane selesai bicara, Anastasia memotongnya.

"Stop. Aku gak mau dengar itu lagi, Shane."

Anastasia mengambil langkah meninggalkan Shane, tentu saja Shane mencegahnya tapi Anastasia tetap keras kepala tidak ingin mendengarnya dan masuk kedalam rumah.

Shane rasanya ingin menangis dan teriak melepaskan semua beban ini, tapi ia tidak mau Anastasia berpikiran kalau dia gila.

"Anastasia! kau bisa mendengarku kan?!" Shane berteriak didepan rumah Anastasia, lebih tepatnya dibawah jendela kamar Anastasia.

"Aku gak mungkin bohong sama kamu, Nas. Kamu harus percaya! Kamu yang ada dihati aku satu-satunya cuma kamu,Nas, gak ada yang lain! Tapi.." Shane mengambil jeda. Air matanya sudah berlinang kali ini.

"Tapi... Tapi kenapa kamu malah bersama perempuan lain, ciuman dan bersenang senang?! Nas, sumpah demi tuhan aku gak pernah khianatin kamu, aku berusaha setia sama kamu, Nas! Tapi kenapa kamu seperti ini padaku?!" lanjut Shane.

"Maaf ada apa ini berisik-berisik? Anda mengganggu orang lain, maaf anda harus segera pergi!" tegur salah satu satpam komplek itu.

"Anastasia! Kau jahat! Aku kecewa padamu!" Teriak Shane yang membuat ia ditarik pergi oleh sang satpam.

Sedangkan Anastasia, sedari tadi hanya duduk merunduk memeluk kedua lututnya mendengarkan celotehan Shane dari bawah kamarnya. Isak tangis mulai terdengar dari bibir mungil Anastasia.

Hingga keesokan harinya..

Shane turun dari anak tangga dengan lesunya dan menghampiri meja makan. Ia meneguk susunya hingga habis.

"Shane, lihat ini, lucunya paket pernikahan ini. Kamu kapan mau menikahi Anastasia? nanti kamu pakai paket ini aja, mama suka deh.." Ucap mrs. garritsen sambil menunjukkan sebuah majalah.

"Iya Shane, kamu tidak boleh menggantung perasaan perempuan lama lama, kamu harus segera memastikannya." lanjut mr. garritsen

BRAKKK

"Stop mom, dad. Aku gak ingin bicara soal pernikahan, apalagi soal Anastasia. Cukup sudah!" alhasil kedua orang tuanya dibuat kaget oleh tingkah aneh Shane itu.

"Hei, ada apa denganmu Shane?" tanya ms. garritsen yang tidak mendapat respon dari Shane. Segera Shane meninggalkan meja makan dan memilih untuk mengurung diri dikamar.

"Ada apa dengannya, pa?" tanya ms. garritsen pada suaminya itu.

"Mungkin dia bertengkar dengan Anastasia, biasalah remaja jaman sekarang." sahut mr. garritsen sambil menyeruput kopi panasnya.

Sekarang yang hanya Shane bisa lakukan dikamarnya adalah berdiam diri memikirkan semuanya. Ia tidak ingin menangis lagi.

"Shane, Anastasia bisa melakukan hal seperti itu padamu. Kenapa kamu tidak bisa?" ucap Shane pada dirinya sendiri didepan cermin.

"Mulai sekarang, kau harus mencoba melupakan Anastasia." lanjutnya.

Sedangkan Anastasia, ia sedang membantu ibunya memasak, ia sedang memotong sayuran-sayuran. Seketika jemarinya teriris dan mengeluarkan banyak darah.

"Aw!" Anastasia meringis kesakitan lalu mengemut jemarinya itu agar pendarahan berhenti.

"Aduh Nas, hati hati kalau motong tuh. Cuci lukamu dan gak usah bantu ibu lagi, kamu bereskan kamarmu saja." ucap Mrs. Swift

"Oke mom." Anastasia bergegas menuju kamar mandi dan mencuci lukanya itu.

"Kenapa aku bisa terluka? padahal aku sudah berhati hati." batin Anastasia.

"Perasaanku tidak enak."

.
.
.
.

Sebuah keajaiban banget thor bisa balik nulis cerita ini. Maaf kalau selama ini thor ngenelantarin cerita ini karena thor sibuk dengan cerita thor yg lain. Mulai sekarang thor bakal lanjutin cerita ini sampe tamat, walaupun slow update ya readers.
love xx.

I'm so in love with you (GirlxGirl)Where stories live. Discover now