Bad news.

11.4K 420 3
                                    

Naumi pov

Aku sedang berjalan menuju library, aku melewati pak kepsek. Dia sedang asyik bicara ditelepon, lalu dia melihatku dan memberhentikanku. Tentu saja aku heran.

"Untung kamu sudah ada disini naumi. Ada berita penting yang harus bapak sampaikan padamu" ucap lelaki yg kira kira sudah berkepala 5 itu dengan nada khawatir. "Berita apa pak?" Tanyaku ragu ragu

"Eum, ayah dan ibumu naumi. Mereka mengalami kecelakaan tadi. Bapak dikabarin sama pihak rumah sakit karena melihat no. Telp bapak diponsel ayahmu" jelas pak kepsek.

.....

.....

"Naumi? Sekarang juga kamu pulang menuju rumah sakit ya. Yang tabah nak, sampaikan salam bapak sama ibu dan ayahmu." Ucap pak kepsek. Aku sudah gak bisa berkata apa apalagi. Mulutku terkunci mendadak. Air mata mulai membasahi pipiku, aku berlari menuju tempat keberadaan anastasia berada. Barangkali dia bisa membantu.

Author pov

Sekian lama anastasia menunggu, datanglah naumi dari arah koridor kiri. Ia menangis juga lesu kondisinya.

"Naumi kamu kenapa?!" Tanya anastasia panik ia segera menghampiri sahabatnya itu.

"My parents.. my parents nas.." ucap naumi yang sudah tidak kuat berbicara apa apalagi.

"Ayah ibu kamu kenapa?!"

"Mereka.. kecelakaan nas" air mata naumi terus berjatuhan. Anastasia diam sejenak dia tidak menyangka apa yang dikatan temannya ini.

"Kau bercanda" ucap anastasia dengan nada meremehkan. "Nggak. Aku serius nas! Aku serius!" Tegas naumi. Seketika anastasia menganga tidak menyangka.

"Terus gimana mereka?!" Ucap anastasia panik. "Segera kita kerumah sakit nas, plis temenin gue!" Pinta naumi. "Iya ayo kita segera kesana!"

Anastasia pov

Sesampainya dirumah sakit, kami langsung ke pemberitahuan. Kata salah satu pegawai disana, orangtua naumi kini sedang ditangani dokter diruang penanganan. Kami pun segera pergi menuju ruang penanganan itu.

"Nas.. gue khawatir" ucap naumi dengan nada sedihnya. Aku memeluknya, mentenangkan jiwanya.

Tak lama dokter pun keluar dari ruang penanganan. Aku dan naumi segera menghampiri dokter itu.

"Gimana dok kondisi orangtua saya?!" Tanya naumi tidak sabaran. Tentu saja, dia pasti sangat panik. Aku sungguh kasihan dengannya. Tapi dokter hanya diam menanggapi ucapan naumi.

"Kenapa dokter gak jawab?! Jawab dok!" Tegas naumi.

"Maafkan saya, kami sudah berkerja keras" ucap dokter itu. Seketika badan naumi roboh kelantai, badanku juga seketika lemas. Tapi aku berusaha mengangkat naumi kebangku dan menidurkannya disana.

Naumi terbangun dari pingsannya. Dia menangis tersedu sedu. Dia masih sangat shock.

"Naumi, kata dokter semuanya akan diurus. Jenazah akan dipulangkan kerumah sore ini, lebih baik kita kabarkan sanak saudaramu lalu mengurusi pemakamannya" jelasku, tapi naumi masih diam dengan tangisannya.

"Naumi, ayo ikhlaskan saja kepergian orangtuamu. Ini mungkin jalan yang terbaik"

"Ayo, lekas kita urus pemakamannya. Orangtuaku juga pasti akan membantu juga." Lanjutku. Aku membawa naumi keluar dari rumah sakit ini, kami akan mengurusi pemakaman kedua orangtua naumi dan menghubungi sanak saudara.

-

Chap kali ini gak kegantung ya. Maaf shane nampangnya baru dikit, tentu bakal dibanyakin lagi kok.
Enjoy, don't forget vomment guys.

Xoxo

I'm so in love with you (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang