15

1.1K 124 14
                                    

"Apa kau mencintai Geun Young?".

"Tidak".

So Eun menoleh ke arah belakang. Memastikan Geun Young tertidur pulas dan dalam kondisi nyaman.

"Dia adalah perempuan yang baik. Seharusnya kau bersyukur akan menikahinya".

"Aku hanya mencintaimu".

"Omong kosong".

"Apa aku selalu salah dimatamu? Kau tidak pernah percaya akan kata-kataku". Kim Bum masih fokus menyetir.

"Ne. Kau dan ayahmu sama liciknya".

Tiba-tiba Kim Bum berhenti menyetir.

"Aku berbeda dengannya. Jangan samakan aku".

"Bagaimana bisa? Dia adalah ayahmu. Darahnya mengalir padamu".

"Itu adalah pernyataan yang paling menyedihkan. Aku sangat tidak suka disamakan dengan pria itu".

"Kau tidak boleh seperti itu".

"Dia sudah menyakitimu.. Kurasa itu adalah alasanku yang kuat untuk membencinya".

"Cepat jalan. Bagaimana jika Geun Young bangun!!".

Akhirnya, Kim Bum menurut. Ia kembali menyetir. Dan, disisa perjalanan mereka hanya diam.

Sesampai di rumah, So Eun langsung beranjak keluar. Membuka pintu belakang untuk membangunkan Geun Young.

"Tidak perlu. Biar aku saja yang menggendong. Mungkin dia sangat lelah".

"Oh begitu. Baiklah".

Sebenarnya, ada rasa sakit ketika Kim Bum ingin menggendong Geun Young. Namun, So Eun kembali menepisnya. Dan itu memang benar. Kini, Kim Bum menggendong Geun Young kemudian masuk ke dalam rumah.

So Eun masih terdiam. Percayalah ia masih mencerna perkataan Kim Bum tadi.

'Aku hanya mencintaimu'

Dan bodohnya, So Eun percaya itu. Tapi ia lagi-lagi menepis semuanya. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana ia bisa melupakannya? So Eun sudah sangat yakin jika pada akhirnya Geun Young akan menikah dengan Kim Bum.

"Aku kira kau sudah masuk ke dalam".

So Eun tersentak kaget. Oh God, dirinya bahkan belum masuk ke dalam rumah.

"Apa kau cemburu?".

So Eun tersenyum sinis.

"Untuk apa? Kau dan aku memang tidak ditakdirkan untuk berjodoh".

Kini, mereka saling berhadapan. Angin malam tak mereka hiraukan.

"Ya. Kau benar. Mungkin aku sudah menyerah. Takdir begitu kejam".

Sungguh. Didalam lubuk hati yang paling dalam, So Eun sangat kecewa mendengar pernyataan itu. Namun,

Ini lah kenyataannya. So Eun harus membuang rasa itu jauh-jauh.

"Kalau begitu. Yasudah.. Minggirlah! Biarkan aku masuk ke dalam!".

Kim Bum tidak menghiraukannya. Bahkan kini ia menarik tangan So Eun, menyuruhnya lebih dekat dan

Cups~

Seketika dunia menjadi gelap.

***

"Sayang.. Ternyata kau ada disini?!". Seo Hee menggapai tangan Jae Hwang.

"Aku merindukanmu". Jae Hwang menarik Seo Hee ke dalam pelukannya.

"Hey. Aku selalu ada disini.. Aku tak pernah pergi.. Mengawasi kalian dari dekat". Seo Hee tersenyum dalam pelukan. JaeHwang mengusap punggung Seo Hee pelan. Menghirup aroma rambut yang sangat ia rindukan.

DESTINY [END]Where stories live. Discover now