6

1.4K 135 13
                                    

Kim Bum membuka gorden kamar hotelnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Bum membuka gorden kamar hotelnya. Mentari yang indah harus mengusik kebersamaan mereka. Iya. Maksud mereka disini adalah Kim Bum dan So Eun. Terhitung semenjak Kim Bum sakit hingga kini tepat 20 hari So Eun selalu menemani Kim Bum.

Evolusi ataupun revolusi pasti terjadi pada semua makhluk. Begitupun So Eun. Ada saat dimana ia harus mengalami titik perubahan yang terjadi didalam kehidupannya. Dan ini adalah saat dimana ia harus menikmati indahnya hidup. Tidak lagi terpuruk akan masa lalu. Baginya kini yang terpenting adalah Kim Bum. Kim Bum seperti obat psikotropika golongan empat yang membuat So Eun merasa candu yang dahsyat ketika berada didekatnya. Memang, mereka sedang di mabuk asmara dimana di fikirannya hanya ingin membahagiakan satu sama lain. Sudah. Itu saja. Mereka selalu merasa cinta mereka lebih besar dari masing-masing hingga mereka lupa akan kejamnya dunia. Dunia ini fana. Yang hanya bisa dinikmati sementara saja. Membuat Kim Bum ingin sekali menjadi orang yang bisa menghentikan waktu ketika sedang bersama So Eun. Itulah impian ketidakmungkinannya yang selalu ia harapkan. Dan kini, So Eun selalu menemani Kim Bum di setiap malamnya sementara sang Manajer harus berbesar hati berpindah ke kamar Paman Ha Joon.

Kim Bum kembali berbaring di samping So Eun. Rasanya tidak ingin melewati wajah cantik yang akan bertambah kecantikannya ketika cahaya menerpa melewati jendela yang gordennya sudah terbuka.

"Hai.. Bangunlah!!". Kim Bum mengusap pipi So Eun dengan pelan.

"Hmm". So Eun mengerjapkan mata untuk menerima bahwa kenyatannya ini sudah pagi. Dan ia begitu bahagia disuguhi pemandangan indah di hadapan wajahnya.

"Cantik".

"Bodoh".

"Jadi kau mau dengan pria bodoh ini?"

"Ya karena aku juga bodoh!!".

"Menarik. Pasangan yang bodoh"

So Eun menggeliat. Kali ini ia harus bangun karena pagi sudah datang.

"Good morning and.."

Cuppss

Kim Bum mencium singkat bibir So Eun.

"Morning kiss".

"Kau bertingkah seperti kita adalah pasangan suami istri.. Dasar gila?!"

"Hmm.. Apa itu sebuah harapan?"

"Hmm.. Entahlah.. Aku tidak yakin! Aku benci Seoul dan ingin tetap di pulau ini".

"Aku akan membuat harapan itu bisa jadi nyata.. Baiklah kita bisa tinggal disini dan hidup bahagia"

"Hidup bahagia sama saja seperti omong kosong!"

"Heyy.. Apa kau tidak ingin?"

"Kau kira ini adalah dongeng yang bisa seenaknya berakhir dengan bahagia seakan mereka tidak diketahui bagaimana kehidupan mereka selanjutnya! Cihh"

DESTINY [END]Where stories live. Discover now