13

1K 123 13
                                    

Hye Kyo bersikeras untuk bangun. Ia memaksakan diri untuk tetap bangun meskipun rasanya sakit dan sesak sekali. Dua hari yang lalu, Joong Ki sudah diperbolehkan untuk pulang dan kini Joong Ki pun sedang kembali ke rumah untuk mengambil pekerjaannya. Hye Kyo tahu banyak pekerjaan yang terbengkalai karena kecelakaan itu. Alhasil, kini ia sendiri. Namun Joong Ki berjanji untuk cepat kembali karena ia tidak mungkin meninggalkan Hye Kyo berlama-lama.

"Aaakh"

Hye Kyo masih memaksa diri. Kenapa ia begitu lemah, ya Tuhan...

Dan akhirnya, ia berhasil bangun dan bangkit. Ia menuju ke kamar So Eun dengan langkah terseok-seok.

"Kau sudah baikan nak?"

So Eun begitu terkejut mendapati Hye Kyo yang berdiri di depan pintu.

"Kau bisa melihat sendiri kondisiku bukan".

Dan dibalas dengan senyuman Hye Kyo. Hye Kyo mendekat.

"Apa aku mengizinkanmu untuk masuk ke dalam kamar ini"

"Aku tidak peduli. Aku hanya sedang merindukan anakku".

"Cih. Kemana saja kau selama dua puluh tahun jika baru sekarang kau merindukanku!!"

"Aku merindukanmu setiap saat. Mau mendengar ceritaku? Aku akan menjelaskan semuanya karena sekarang kau sudah dewasa dan akan mengerti apa yang sudah terjadi dalam hidupku".

So Eun hanya terdiam. Bibirnya masih pucat.

"Kuanggap itu pertanda iya"

Dan pada saat itulah, Hye Kyo mulai bercerita.

***

Hye Kyo meringis kesakitan ketika sakit itu tiba-tiba hadir kembali.

Ia sudah menceritakan semuanya. Tanpa ada satu kalimatpun yang ia katakan dengan kebohongan. Semuanya sudah terdengar di telinga So Eun. Namun, ia enggan merespons. Ia masih berperang dalam ego dalam hati. Sebenarnya, dari fikirannya yang terdalam ia begitu tak menyangka lika liku permasalahan yang dihadapi ibunya. Dan Song Joong Ki lah yang membangkitkan ibunya. Lelaki itu sungguh baik tiada tara.

Hye Kyo masih menunggu jawaban. Tak terasa butiran air mata menetes membasahi wajah cantiknya.

"Sekali lagi maafkan aku tahu. Aku tahu ini semua kesalahanku. Aku dengan bodohnya berharap bahwa appa mu masih hidup dan akan pulang jika kujemput! Maafkan aku sungguh.. Aku tidak bisa melihatmu terus menerus kesepian seorang diri. Aku pun sesosok ibu. Ia memiliki hubungan batin yang kuat dengan anaknya! Aku bisa merasakan seperti apa rasa sakitnya dirimu karena itulah selama 20 tahun aku tidak bisa hidup bahagia".

Tak banyak membutuhkan waktu, Hye Kyo bisa mendengar suara isakan tangis.

So Eun menangis. Dan pada saat itu lah ia merasakan sakit yang luar biasa pada dadanya. Hye Kyo juga merasa sangat sesak dan entahlah ia tak sanggup berdiri.

"Kau tidak apa-apa?"

Dan pada saat itu pula, semua terasa gelap bagi Hye Kyo.

***
Kini, Kim Bum terlihat seperti mayat hidup. Setiap waktu ia habiskan untuk bekerja. Ia sudah lelah menghadapi semuanya termasuk kini ia mengaku menyerah pada sang ayah. Ia bertekad untuk mengikuti semua keinginan ayahnya hingga ayahnya itu sadar akan semua kesalahannya.

Ia sudah lelah berperang dengan batin dan amarah dengan sang ayah jika pada akhirnya satu nyawa pada pihak dirinya akan dikorbankan oleh ayahnya. Sudah cukup ia merasa begitu tersiksanya kehilangan So Eun dan ia tidak mau menambah sakit lagi.

Pintu kantornya tiba-tiba terbuka. Menampilkan sesosok orang yang sudah lama sekali tidak ia jumpai. Ya. Lee Min Ho dan Jun JiHyun. Mereka berdua masuk tanpa izin.

DESTINY [END]Where stories live. Discover now