9

1.1K 116 13
                                    

Summary:
Kujadikan kau langit dan aku pun bintang. Tak ada tempat pijakan bagiku selain dirimu.
~Song Hye Kyo~

******************************
Hye Kyo dan Geun Young berlari begitu cepat melangkah menyusuri lorong rumah sakit. Pesawat dengan tujuan Jepang jatuh sebelum mendarat tepat ditempatnya. Dan Joong Ki termasuk korban yang masih terhitung selamat walau kondisinya parah.

Hye Kyo terjatuh di lantai rumah sakit yang begitu dingin ketika ia melihat dari kaca bagaimana kondisi suaminya. Sama halnya dengan Geun Young, mereka menangis begitu kencang tak berani melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam kamar itu. Joong Ki termasuk dalam korban yang beruntung karena jantungnya masih berdetak ketika ia diterbangkan kembali menuju Negaranya untuk lebih dirawat intensif.

Jantungnya memang berdetak. Namun fungsi otaknya semakin melemah. Lukanya hampir memenuhi sekujur tubuh sekalipun di wajah tampannya.
Hye Kyo memegangi dadanya. Rasanya sakit. Apa arti dari kecupan itu adalah sebuah perpisahan? Tidak! Ia sangat mengharapkan Joong Ki sehat kembali. Geun Young menuntun Hye Kyo untuk bangun. Dengan perasaan campur aduk, mereka melangkahkan kaki memasuki kamar itu. Memperhatikan Joong Ki dari dekat. Dan rasa sakit itu semakin dalam.

"Appa.. Bangunlah!!! Kumohon.. Hhhh..hngg". Geun Young mencoba menggoncangkan tubuh kaku Joong Ki.

"Eomma.. Jantungnya masih berdetak!! Tapi kenapa dia tidak mau bangun!!". Kali ini Geun Young memeluk mendekap tubuh Joong Ki menyenderkan kepalanya di dada Joong Ki. Sedang Hye Kyo masih menangis.

"Appa.. Aku sudah bilangkan.. Jaga dirimu baik-baik.. Kenapa kau tidak mendengarkan aku!! Kau harus kuat appa!!".

"Sudahlah Youngie.. Mungkin appamu yang sibuk ini butuh istirahat.. Ini hukuman bagi orang yang terlalu gila bekerja!!". Hye Kyo mencoba menenangkan. Ia tidak mau memperkeruh keadaan.

"Eomma.. Hhhh.."

"Sudahlah.. Kita harus banyak berdoa..hhh".

Akhirnya mereka berdua saling terdiam. Berkecamuk dengan fikiran masing-masing. Kata-kata seandainya pun bermunculan di benak Hye Kyo. Hye Kyo ingin sekali menarik ucapannya kemarin-kemarin. Tidak. Semua itu bohong. Ia tidak ingin meninggalkan Joong Ki. Ia tidak ingin berpisah dari Joong Ki. Ia tidak ingin jauh dari Joong Ki. Sakit rasanya.

Air mata mereka sudah mengering. Bahkan Geun Young sudah tertidur dengan bertumpu pada ranjang yang ditempati Joong Ki. Wajar jika ia lelah. Karena begitu mendengar kabar ini, Geun Young yang berada di Busan langsung menuju Seoul.
Dan Hye Kyo masih kuat untuk memandang wajah Joong Ki. Entahlah.. Untuk menembus kesalahannya pun mungkin tak cukup. Hye Kyo kembali teringat pada 20 tahun yang lalu, dimana Joong Ki yang menolongnya tanpa pamrih dan Hye Kyo mmbalasnya dengan kebekuan sikapnya.

Flashback

Hye Kyo benar-benar panik ketika kapal miliknya sudah tinggal setengah terlihat di laut. Ini artinya, ia akan tenggelam. Ia akan mati. Ia akan meninggalkan So Eun. Ia akan bernasib sama dengan suaminya. Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Kim Hye Kyo tidak boleh mati. Harus tetap hidup. So Eun putri kecilnya yang masih 4 tahun akan menunggunya. Tidak. Hye Kyo harus bisa.

Namun harapan itu hampa. Dan kini air laut telah menenggelamkannya. Ia tidak bisa berenang. Ia akan mati dan meninggalkan So Eun.

'Ku mohon siapapun tolong aku'.

***

Hye Kyo mengerjapkan mata. Apa ia sudah ada di Surga? Oh shit! Tidak Hye Kyo. Lihatlah.. Kau berada di rumah sakit. Jadi apa ia selamat? Tapi siapa yang menyelamatkannya?

"Kau sudah sadar? Syukurlah.. Hampir satu minggu aku menunggumu". Suara seorang pria menyadarkan pandangan Hye Kyo. Hye Kyo yakin jika ia tidak mengenal pria itu! Lantas siapa gerangan pria itu? Apa ia yang menolongnya? Hye Kyo harus berterimakasih karena mungkin karenanya, ia masih bisa hidup.

DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang