11

1.1K 130 13
                                    

"Kau?!".

So Eun sangat tercengang begitu ia bangun, ia mendapati seseorang yang sudah lama ia tunggu. Tidak, tidak hanya orang itu saja yang ada dihadapannya kini. Ada dua orang lagi yang sama sekali tidak ia ketahui.

"Kau sudah sadar sayang?". Ya, orang itu adalah Hye Kyo. Ibu kandung So Eun yang telah lama pergi meninggalkannya.

So Eun mengerjapkan mata. Apa ini mimpi? Tidak sungguh. Tapi, mengapa semua seakan hanya angan fantasi? So Eun memandang sekitar. Ini bukan rumahnya. Sepertinya ini rumah sakit. Ia mencoba bangkit dan akhirnya mendapati rasa sakit disekujur tubuhnya.

"Akhhh". So Eun meringis.

"Jangan bergerak. Kau masih dalam tahap pemulihan sayang".

So Eun benar-benar tidak percaya. Hye Kyo yang sangat-sangat ia rindukan hingga ia sangat kesal karena orang itu tak kunjung datang.

"Apa yang kau lakukan disini?!". So Eun membentak. Hye Kyo yang kini terlihat terkejut. Sedangkan Joong Ki yang terduduk di kursi roda dan Geun Young masih tidak berani angkat bicara. Bahkan Joong Ki menarik Geun Young untuk keluar. Butuh waktu yang begitu lama untuk mengerti kondisi mereka berdua. Kini tersisalah Hye Kyo dan So Eun yang masih saling tatap.

"Maafkan aku". Ucap Hye Kyo dengan lirih. Air mata sudah ada dipelupuk.

"Aku selalu menunggumu hingga aku menyadari jika kau takkan datang. Aku merasa menyesal ternyata disini kau hidup bahagia".

"Maafkan aku".

"Kenapa kau bawa aku kemari? Hidupku sudah hancur. Kenapa kau tidak membiarkanku mati saja haah!!!". So Eun mencengkram bahu Hye Kyo dan ia mengguncangnya. Rasa kesal telah mendominasi dalam benaknya.

"Maafkan aku.. Butuh waktu untuk aku kembali..".

"Aku benar-benar kecewa.. Dan ketika aku sudah hancur.. Kau kembali".

"Aku tidak akan meninggalkanmu lagi..".

"Aku sudah terbiasa tinggal sendiri. Kau bisa hidup bahagia disini bersama keluargamu. Aku tidak akan bisa".

"Tidak.. Jangan katakan itu.. Eomma membutuhkanmu.. Selama 20 tahun eomma selalu merindukanmu.. Hanya saja eomma belum bisa kembali nak".

So Eun terdiam. Kenangan-kenangan masa lalu kembali terputar.

"Kau menyakitiku.. Kau harus tahu hidupku yang sangat sulit.. Bagaimana rasanya hidup sendirian.. Dan kau tak mengerti!!!". Tangis So Eun semakin kencang.

"Aku akan menebus semuanya sayang.. Kita akan membangun keluarga bersama.. Kau akan bahagia bersama kami disini!!!".

"Kami kau bilang? Jadi benar dua orang tadi adalah keluarga barumu disini? Kau hidup enak seolah-olah kau lupa ada aku yang butuh dirimu?? Aku merasa benar-benar tak berguna!!".

"Maaf. Eomma akan menjelaskan semuanya.. Dibalik semua ini ada penyebabnya sayang.. Jujur aku tidak bahagia dan selalu memikirkanmu!! Awalnya aku terpaksa.. Namun mereka lah yang membuatku juga merasakan hal yang sama seperti rasa sayang ku padamu.. Tapi benar aku selalu memikirkan mu namun semua terasa begitu sulit!!".

So Eun terdiam. Namun air mata terus mengalir.

"Siapa yang menyakitimu nak? Kenapa aku bisa menemukanmu dalam kondisi seperti ini?? Aku tidak bisa membayangkan jika aku datang terlambat. Aku takut sekali kehilanganmu".

"Harusnya kau senang. Bebanmu terkurang nanti. Jika aku mati kau tidak perlu susah payah memikirkanku lagi bukan? Aah aku jadi sangat berharap orang itu benar-benar membuatku mati!!".

DESTINY [END]Where stories live. Discover now