31 | About Satisfaction

Comenzar desde el principio
                                    

"Aku memahami perasaanmu, Mia," Tangan Nick menyapu rambut dari wajahku dan perlahan menyeka air mataku. "Jangan menangis lagi, aku tidak suka melihatmu seperti ini." Dia kemudian mengembangkan senyumnya untukku.

"Berjanjilah kau tidak akan meninggalkanku, Nick," pintaku, lagi-lagi air mata mulai mengalir dan jari-jari Nick yang gemetar mengusapnya dengan lembut. "Kumohon?"

Nick menarik tengkukku, lalu menenggelamkan wajahku begitu lirih di bahunya. Tangisanku terisak, kalau sudah bicara soal perpisahan atau ayahku-pasti air mataku tak terbendung lagi. Ini menyedihkan. Seorang gadis yang merindukan sosok ayah sejak bertahun-tahun lamanya.

Untuk sekarang dan hari ini aku sangat mencintai Nick Morhen, meskipun dia bajingan egois tetapi hanya dia yang bisa dijadikan tempat ketenangan ku. Nick seperti obat yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Dia bisa menenangkan segala luka yang berkecamuk di dalam dadaku.

Kemudian Nick mendekap erat tubuhku, sesekali dia telah mencium keningku. Aku bisa merasakan ketulusannya sampai ke tulangku. "Aku ada bersamamu, Mia. Akan selalu ada. Aku berjanji padamu." ujarnya.

Aku tersenyum, setelah mendengar Nick berjanji-seolah membuatku merasa aman. Mungkin yang Katy katakan padaku memang omong kosong, aku percaya bahwa Nick Morhen tak mungkin menjadikanku sebagai permainannya.

"Aku harap yang dikatakan Katy-" Nick telah menyanggah bibirku dengan jarinya. Lalu dia menggeleng pelan dengan cara mengontak mata padaku.

"Aku tidak pernah main-main dengan seorang gadis, tetapi gadis yang kumiliki sekarang berbeda. Kau sudah menerimaku apa adanya, aku menghargai itu." Nick mendorong bibirnya ke bibirku, bisa aku rasakan bagaimana dia yang tampan dan itu seperti ciuman yang kuinginkan.

Nick melumat bibirku hingga ke dalam, lalu merebahkan tubuhku ke kasur. Bisa kurasakan bagaimana Nick membelai lenganku dengan sentuhan yang perlahan nikmat. Ini bukan ciuman pertamaku bersama Nick-selebihnya aku juga sudah berciuman dengannya. Tapi kali ini berbeda. Dia liar dan predator yang menekan bibirku dengan rakus.

Tidak ada yang lebih, Nick memberiku oksigen untuk bernapas. Lalu dia menyeringai ketika semakin memperdalam ciumannya, napas yang memburu dan rasanya aku ingin dipuaskan olehnya.

Sial! Sial! Sial! Mengapa pikiranku menjadi kotor seperti pakaian dalam pelacur?

"Apa ciumanku seburuk itu?" Nick berbisik mesra, bahkan tangannya mengusap pipiku. "Tidak, kan?"

"Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tetapi itu tidak terlalu buruk, Doggy," Napasku menderu resah.

"Kalau begitu kita coba sekali lagi." Dengan informasi yang Nick berikan, tubuhku mulai menegang dan belaian lembut Nick mengusap pinggang dari balik bajuku.

Aku menelan ludah. Nick menciumku pelan, lalu melumat kecil bibirku-rasanya tak terjelaskan. Bibir miliknya yang kucium beraroma khas, aku bisa menjelajahinya setiap inci. Aku menarik tengkuknya dan membawa bibir Nick semakin dalam ke bibirku. Dia juga berada di atasku, dengan cepat dia membuatku tidak bisa bernapas lagi.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Everything Stuck | WTS #1Donde viven las historias. Descúbrelo ahora