17. Quarrels

2.3K 142 4
                                    

Pria ini terus mengetukan jari jarinya di meja. Dia tidak percaya dengan bukti yang dia dapat dari salah satu mata matanya.

"Kau serius nama pria ini Zeed?"tanya Alwin membaca selembar kertas identitas adik tirinya.

"Ya dia kuliah di Cornell University saat ini dia sedang menitih karier sebagai penyanyi solo"

"Kau tidak menulisnya disini"kata Alwin membuang kertas itu ke sembarang arah.

"Maafkan saya"

"Aku tidak peduli dengan karier anak ini sekarang keluar dari ruanganku"kata Alwin lalu memakai jasnya dan keluar dari ruangannya.

Alwin pergi dari kantornya dengan kecepatan mobil yang maksimal. Lelaki itu pergi menuju mansionnya. Sesampainya di mansionnya wanita yang ingin dia temui sudah datang sendiri di teras rumah.

"Kau pulang awal ada yang tertinggal?"tanya Oliver tapi tiba tiba Alwin mencengkram bahu Oliver.

"A--da appa?"tanya Oliver gugup.

"Siapa Zeed?"tanya Alwin lirih.

"Aku tiddak mengenalnya"

"Jawab aku siapa Zeed?"tanya Alwin lagi bedanya volume suaranya seperti membentak dan Oliver hanya membisu.

"Dia masa lalu mu bukan?"Oliver hanya mengangguk.

"Kau tau mantan kekasih mu itu seorang anak haram"

"Tidak"kata Oliver lantang.

"Kenapa kau membelanya?kau masih mencintainya?jawab aku"

"Mengapa kau membisu?aku pernah mengambil hpmu dan melihat foto fotomu tanpa sengaja aku melihat foto anak haram itu"

"Tolong jangan menyebutnya anak haram"kata Oliver lirih sambil meneteskan air matanya.

"Kau menangis demi anak haram itu?kau sungguh memalukan"

"Kau membentakku"

"Kau sangat menjengkelkan"kata Alwin mendorong Oliver. Saat Alwin meninggalkannya justru tangisan Oliver bertambah deras.

"Kak kau mengapa menangis?"
tanya James yang baru pulang dari kampusnya.

"Tidak aku hanya kelilipan"

"Kau pikir kau bodoh lihat air matamu memenuhi wajahmu"

"Tidak aku hanya teringat sesuatu"kata Oliver sambil menghapus air matanya.

"Ambil ini akan lebih mudah"kata James memberikan selembar tisu untuk Oliver.

"Terimakasih James"James hanya mengangguk lalu pergi. Sementara Alwin sedang pusing dengan masalahnya ini. Bagaimana bisa diterima orang yang belum dia kenal bisa melingkari kehidupannya. Mulai dari masalah percintaannya sampai masalah keluarganya.

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Malam ini berlangsung seperti biasa semuanya makan malam bersama tanpa kehadiran Herbert. Suasana makan malam saat ini lebih dingin dari pada malam kehadiran Herbert.

Oliver sama sekali tidak nafsu makan tapi dia harus menutupi kegelisahannya. Tiba tiba seorang pelayan datang memberitau Herbert beserta keluarganya datang.

"Astaga berani sekali pria itu datang membawa keluarganya"kata James mengepalkan tangannya.

"Persilahkan mereka masuk"kata Alwin. Tak berapa mereka masuk Herbert dengan perempuan paruh baya dan anaknya.

Tatapan mata antara Oliver dan Zeed bertemu tapi dengan cepat Oliver mengakhirinya di takut Alwin memergokinya.

"Mike dia Miranda Hudson dan anak laki laki itu Zeed Wiliams dia putraku"

"Kau menyakitiku Herbert dengan memperkenalkan keluarga kecil mu"

"Ayah mengapa anak lelaki mu tidak ayah beri nama belakang Smith agar sama seperti ku dan kakak?"tanya James.

"Aku ingin dia berbeda dengan yang lainnya"

"Berbeda karna dia anak haram"kata Alwin pelan bahkan tidak bisa didengar seorang pun.

"Apa tujuanmu datang kemari?"tanya Mike

"Aku ingin membicarakan tentang saham perusahaan ku"

"Maksudmu kau akan membagi perusahaan ini dengan Mr wiliams?oh ayolah kakakku anak pertama jelas ini haknya"

"Itu tidak adil"celetuk Miranda.

"Apa yang tidak adil kau hanya wanita simpanan saham yang bisa kau dapat hanya 2%"kata Mike tidak terima pasalnya dia dan Alwin selalu aktif membangun perusahaan ini agar lebih jaya dan sekarang dia ingin mengambil jatahnya sama rata dengannya.

"Dari 100% aku dan anak ku hanya memperoleh 2%? Itu tidak adil"

"Hey nyonya apa hak mu mendapat saham seperti kami?"tanya Alwin.

"Cukup kita akan rapat lusa pukul 8 malam di Sofitel"kata Herbert.

Hey you!! Yes you bagaimanakah ceritanya?bagus tidakkah?coment donk

Buat eps ini dikit ya? Yang jawab ya bakalan lebih puanjang and yang jawab tidak bakalan gini terus yang gak jawab malah gak update.

Update selanjutnya berdasarkan coment yang gak coment berarti tidak update.

Vote nya nurun yak yang baca vote dong yang mau feedback bisa ngomong pasti di vote atau coment balik kok :)

Selamat menunggu ya guys.....

Change Because Of YouWhere stories live. Discover now