Part 15

1.8K 132 0
                                    

Sepanjang lorong sekolah aku berjalan dengan Fano dengan seribu gaya, memperlihatkan atau lebih tepatnya pamer tas couple kami yg baru ini.

Semua anak memandangi kami seperti seorang artis dunia sedang melewati mereka. Fano menggandengku sampai di depan kelasku. Sebelum aku masuk kami tertawa geli karna kelakuan kami sendiri.

"My king aku masuk dulu ya" ucapku setelah tertawa.

Fano mengangguk tapi tidak langsung pergi, dia menungguku sampai aku duduk, baru dia lekas pergi.

Seli dan seisi kelas memandangku, terutama Seli yg terlihat sangat terpukau.

"Kamu tasnya baru ya, sepatu kamu juga, kayaknya belom waktunya naik kelas deh" tanyanya menunjuk tas dan sepatu baruku.

"Iya emang, tapi ini tasnya couple sama Fano loh" ucapku pamer.

"Keren parah keren keren keren" ucap Seli lebay sambil mengacungkan kedua jempol padaku.

Aku senyum songong, gaya dikit dan bikin Seli ngiri abis.

"Kamu enak dapet pacar ganteng, pinter, tajir, ya sekalipun agak somvlak ya, tapi, sumpah aku ngiri banget" ucapnya keras di bagian belakang, penyakitnya kumat lagi, suara yg kaya gledek itu kembali memenuhi kelas.

"Ya makanya cepet jadian gih sama Aziz" ucapku menggoda Seli yg lagi mulai drama.

"Gitu ya, ya nunggu di tembaklah" jawab Seli yg semangat sebentar tapi lemes kembali. Tapi aku lagi seneng abis karna si mayat hidup makin bikin aku banyak senyum, jadi aku langsung gak peduli sama Seli yg mulai ceramah panjang lebar.

UTS pun selesai dan kami pun istirahat.
"Kantin yuk" ajakku pada Seli yg terlihat lemas, dan tiduran di meja.

"Aku mau diet" jawabnya ngawur. Liat temen yg biasa rakus terus berubah gak mau makan itu lebih mengerikan dari pada liat hantu kepala tanpa tubuh.

"Serius? Entar kamu.mati loh" ucapku yg nggak percaya kalo si Seli bisa tahan gak makan.

"Aku bakal diet, diet buat dapet pacar kayak yg kamu dapetin" tiba2 Seli semangat 45. Seneng sih liat temen mau berubah lebih baik, tapi masalahnya dia bisa mati kalo gak makan, gak makan sejam aja dia pingsan.

"Yakin" tanyaku memastikan. Seli hanya mengangguk berat. Akupun memutuskn pergi ke kantin sendiri.

Saat aku keluar si mayat hidup udah diluar kelasku menungguku.

"Hay my queen" sapanya dengan senyumannya yg khas.

"Hy juga my king" sapaku balik.

"Temen kamu yg endut itu mana, gak ikut ke kantin" tanya Fano yg tidak melihat Seli yg biasanya nempel sekarang gak ikut.

"Katanya mau  diet" jawabku sambil agak berbisik pada Fano.

"Diet, gak salah denger"  tanya Fano gak percaya.

"Iya katanya biar dapet pacar ganteng" jawabku terkekeh, karna melihat kelakuan Seli yg lagi stres berat.

"Kalo kamu gak usah diet ya, udah kurus gitu" ucapnya membuatku melihat tubuhku memastikan.

"Emang aku kurus banget ya" protesku gak terima.

"Dikit" jawabnya yg langsung jalan menuju kantin. Akupun mengikutinya di belakang.

Sampai di kantin aku melihat Dika yg sedang mengobrol dengan Devan, aku ingin bergabung tapi jadi merasa gak enak, kalo gak gabung entar aku di kira gak mau temenan sama temen lama.

"My king, kita duduk sama mereka ya" ucapku sambil menunjuk ke arah Dika dan Devan.

"Berdua aja" tolaknya keras. Fano langsung memesan bakso dan aku duduk lebih dulu.

"Hy Dik hy Van" sapaku saat melewati mereka berdua.

"Hy han" jawab mereka hampir bersamaan. Akupun langsung duduk di meja yg masih kosong. Fano datang dengan dua mangkok bakso di tanganya.

"Sekarang aku mau kamu suapin aku di depan mereka semua" pinta Fano konyol. Pas aku ngasih kode ke dia, dia gak peka, ternyata kalo sama dia mesti blak2an kalo ada maunya, perlu di coba.

"Ya udah buka mulut kamu aaaaaaa" ucapku sambil mengarahkan sendok berisi setengah pentol ke arah mulut Fano tapi aku sengaja pelesetkan.

Lalu mendaratkannya di mulutku sendiri.
Sekali kali bikin mayat hidup marah.

"Kok gitu sih" protes Fano kesal karna dia sudah membuka mulutnya lebar. Aku tertawa melihat ekspresi yg di hasilkan akibat ulahku.

"Lagian kamu aneh aku minta kamu suapin kamu gak mau" ucapku dengan nada balas dendam.

"Ya udah aku dulu yg suapin kamu tapi nanti gantian kamu ya yg suapin aku"  ucap Fano yg gak marah lagi.

Aku mengangguk lalu Fano mengarahkan sendoknya ke arah mulutku, akupun membuka mulutku.

"Aaaaaa hap" ucap Fano yg balas dendam, dia melakukan hal yg sama. Dia memakan pentol yg nyaris mendarat kemulutku. Aku mendecak kesal, sekarang aku tau gimana rasanya jadi dia.

"Bales dendam lah, impaskan sekarang" ucapnya puas membalasku.

"Kali ini aku serius deh" ucap Fano memotong pentol. Lalu menyuapiku dengan benar. Aku memakan pentol yg dia suapkan, akupun menyuapinya, jujur permintaanya agak alay dan malu sumpah. Romantis sih tapi.. aneh.

Dika dan Devan terlihat jijik dengan yg kami lakukan, entah karna lebay atau apa. Tapi sepertinya Fano gak akan ngeh. Dengan sikap orang lain. Kami hanya tertawa tawa saja dalam sepanjang kami makan. Kami hanya menyuapi satu kali karna kami merasa geli melakukan itu di depan umum.

Entah apa tujuan Fano melakukan itu, tapi Fano agak aneh. Banyak meminta ini itu sekarang.

"Kamu mau denger sesuatu gak?" Tanya Fano menawar.

"Apa" jawabku polos.

"Ehem" Fano berdehem.

"Kau terindah membuatku terpana..
Kau sempurna tebarkan pesona..
kau terindah membuatku menggila..
Kau sempurna tebarkan asmara.." (lagu aliando). Senandung Fano yg membuatku sangat bahagia, sangat sangat bahagia. Dia lancar menyanyikan itu dengan indah, bahkan aku baru tau kalau dia bisa bernyanyi. Dan ini pertama kalinya dia bernyanyi untukku. Dan itu adalah ungkapan pujian untuku.

Sungguh membuatku kejang2. Aku terpaku saat dia melancarkan lirik itu dari mulutnya dengan suaranya yg indah itu.

"Baguskan?" Ucap Fano mulai songong. Aku mengangguk cepat. Saking senengnya. Sekalipun sepele cewe itu suka banget kalo cowo nyanyi husus buat si cewe. Merasa so sweet banget, dan merasa di istimewakan.

Entah kemasukan apa mataku ini aku melihat si mayat hidup jadi ganteng berlipat lipat ganda dari biasanya.

Coba aja kalo dia romantis terus tiap hari, gak bikin aku naik darah tiap hari.

"Besok2 nyanyiin aku lebih panjang lagi ya" ucap ku memohon.

"Iya pasti" jawab Fano.

Aku hanya tersenyum membalas senyumnya yg gak berkurang pesonanya. Masih sama kayak kemaren, bikin jantung kayak ada sonsistemnya di dalem.

Kasih voment ya kalo suka
Dan follow me.. biar strong

Mampir ke story ku yg lain ya
Ada yg baru juga MiCiN-my ice and rain. Baca ya

THE SOMVLAK BOYUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum