"Kau membawa kertas petunjuknya kan?" tanya Bob.

Tata mengangguk cemas. "Tapi bagian bawah kertasnya terbakar. Hanya sebagian saja yang bisa kita lihat. Di sini hanya tertulis, petunjuk selanjutnya terdapat di sebuah rumah pohon yang ada di bagian timur dari tempat-- hanya segitu saja!" pekiknya.

"Haruskah kita berjalan ke arah sana?" tanya Bob sambil menunjuk arah dengan tidak yakin.

"Yang benar saja ... ini gila!" jawab Tata sambil terus memandangi kertas itu.

Tata menoleh pada Bob lalu memicingkan mata. "Sekarang, bagaimana menurutmu?"

"Berjalan ke arah timur?"

"Setidaknya masih ada harapan bagi Ryn dan Jack. Kalau kita tidak berhasil dan mereka berhasil kita tetap akan tertarik keluar bukan?" balas Tata pasrah yang hanya dibalas Bob dengan satu anggukan kepala tanda ia menyetujui apa yang dikatakannya.

***

"Di kertas itu tertulis, petunjuk selanjutnya terdapat di sebuah rumah pohon yang ada di bagian timur dari tempat akhir aliran sungai tempat kau menemukan kertas ini. Tanda adanya rumah pohon adalah dengan adanya taman bunga disekitar rumah tersebut. Siapa yang bekerja keras, berani mendapatkan resiko dan memiliki semangat hidup, kalian akan menemukannya," kata Ryn sambil terus mengingat kata kata yang tertulis dalam petunjuk itu.

"Itu artinya kita harus menemukan sungai itu," kata Jack pada akhirnya.
Ryn mengangguk tanda setuju.

"Kita istirahat dulu di sini," putus Jack tiba-tiba.

"Sekarang?" tanya Ryn heran.

"Kau bahkan belum tidur. Masih ingin jalan?" tanyanya datar.

"Agar cepat sampai ... kita jalan saja sekarang," jawab Ryn kurang setuju dengan gagasan Jack.

"Tidak! Kita tidak akan jalan sebelum istirahat. Mengerti?" Suaranya meninggi yang sukses membuat Ryn bergidik ngeri. Rupa Jack saat marah cukup menyeramkan juga.

"Baik. Kita istirahat sekarang," jawab Ryn sambil berusaha tidur setelah bersandar di sebuah batang pohon.

***

"Ryn, bangun ... sudah pagi," kata Jack berusaha membangunkanku.

"Ya?" jawabnya bingung.

"Kita lanjutkan perjalanan sekarang."

Ryn membuka mata dan melihat bahwa matahari telah memancarkan cahayanya.

"Apa aku telat bangun?" tanyanya panik.

"Tidak ... sebaiknya kita lanjutkan perjalanan sekarang," jawabnya.

Ryn berdiri dan menghirup udara segar sambil sesekali melirik ke arah Jack yang sedang meracik ramuan.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanyanya penasaran.

"Kau 'kan bisa tahu nanti," jawabnya datar.

Ryn menghela napas lalu kembali melihat-lihat daerah sekitar sambil mecuri-curi pandang melihat Jack yang sedang sibuk meracik ramuan.

"Selesai," gumam Jack sambil memasang sesuatu di punggung Ryn yang membuatnya tersentak kaget.

"Apa ini?" Pekiknya kaget.

"Sayap," jawab Jack sambil memperlihatkan sayap yang ada dipunggungnya.

"Bagaimana cara membuatnya? Kau pintar sekali meracik ramuan ya?"

"Kenapa? Ini hal yang biasa saja. Kau saja yang tidak bisa membuatnya," jawab Jack sambil tersenyum mengejek.

Jawabannya itu membuat Ryn teringat akan sesuatu. Ingatannya melayang dimana ia lulus dari tingkat 2 bukan dengan usahanya sendiri melainkan bantuan orang lain.

POM #1 The Return of the Witch [END]Where stories live. Discover now