"Baby!"
"Sweetie!"
Aku yang awalnya sedang membaca file yang dikirimkan Ra Eun melalui email, langsung tersentak ketika pintu ruanganku terbuka lebar dengan kasar ditambah dengan pekikan sayang dari kedua ibuku.
Aku menghela nafas ketika melihat dua orang yang kusayangi sedang tersenyum lebar menatapku. Dengan terpaksa, kutinggalkan kursi kebesaranku dan bergabung di sofa bersama Mama dan Mommy.
"Jadi, Baby, Mommy sama calon mertua kamu ini udah datang ke beberapa tempat wedding organizer," Mommy memulai, sedangkan Mama sibuk sendiri dengan tasnya.
Mama ternyata mengeluarkan beberapa brosur dari dalam tasnya, "Dan ini hasil yang kami dapat seharian keliling Jakarta," Mama terkikik bersama Mommy, "Kita mau pendapat kamu, Sweetie. Kamu mau pakai WO yang mana?"
Mama menyusun brosur itu satu per satu di atas meja secara berurutan, setelahnya Mama menunjuk brosur yang berada di pojok kiri atas.
"Brosur yang pertama itu dari WO yang sering banget ngurusin pernikahan artis dalam negeri."
Secara bergantian, Mama dan Mommy menjelaskan masing-masing WO dari brosur yang mereka bawa. Ada yang mengurus pernikahan artis luar negeri, kaum sosialita, pernikahan pejabat negara, anak presiden, TNI, dan masih banyak lagi.
"Jadi, kamu mau yang mana, Baby?" tanya Mommy.
Aku tersenyum, menghargai keantusiasan Mama dan Mommy menyambut pernikahanku dengan Kak Dave, "Sheera ikut pilihan Mommy sama Mama aja."
Mama cemberut, "Tapi ini kan pernikahan kamu, Sweetie. Kamu harus ikut andil dalam pilih WO dong," yang langsung diangguki setuju oleh Mommy.
"Sheera ikut andil, tapi nanti di masalah pakaian, undangan, dekorasi, atau makanan. Kan masih banyak yang harus disiapin. Nah, masalah WO, Sheera percaya sama pilihan Mommy dan Mama."
"Tapi kamu juga harus ajak-ajak Dave, ya, Baby," Mommy mengingatkanku.
"Iya, Mom."
"Jangan terlalu forsir tenaga kamu juga, Sweetie."
"Iya, Ma."
"Jangan sampai sakit kayak kemarin."
"Iya, Mom."
"Jangan sampai stress."
"Iya, Ma."
"Jangan banyak berantem sama Dave."
"Iya, Mom."
"Kalau ada masalah, langsung selesaiin."
"Iya, Ma."
"Terus ja—"
"Mommy, Mama, sekarang masih jam 2. Sheera masih harus kerja, tadi Ra Eun juga ngirimin kerjaan dari sana. Sekarang, Mama sama Mommy pulang dulu, ya? Nanti sepulang kerja, kita omongin lagi masalah ini," aku memotong perkataan Mommy. Tidak sopan memang, tapi aku harus menghentikan kedua ibuku ini. Ada banyak pekerjaan yang harus kukerjakan.
"Kamu ngusir kita?" Mama dan Mommy memekik bersamaan.
Aku menghela nafas, "Bukan ngusir, Mam. Tapi Sheera tuh masih ada kerjaan. Nanti jam setengah tiga juga ada meeting. Please, ya?" pintaku memelas.
"Ya udah, kita ke mall aja yuk, Ash."
"Ayo, kita cari gaun sama heels buat pernikahan anak kita nanti."
"Setuju, Ash! Sweetie, kita ke mall dulu, ya. Kalau kamu bosan, nyusul aja, ya."
"Bye, Baby."
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Relation of Daveera [Completed]
Genel KurguHubunganku dengannya bukan lagi sebuah hubungan antara kakak dengan adiknya. Bukan hanya sebuah hubungan persahabatan. Bukan juga saudara sekandung. Hubunganku dengannya yang sekarang adalah sebuah hubungan yang menentukan masa depan kami nantinya...
![Relation of Daveera [Completed]](https://img.wattpad.com/cover/119288543-64-k175687.jpg)