17 Buah Simalakama

4.3K 346 6
                                    

Kehadiran Fika bukan hanya neraka bagi Rena, tapi juga menjadi kesempatan untuk membalas rasa sakit nya.

Tentu saja Rena tidak akan bersikap baik pada Fika, dia memang tidak akan pernah mencoba untuk bersikap baik pada siapa pun namun Fika adalah proriotas utama Rena saat ini dalam bersikap lebih buruk

Kembali ke rumah oma Ratna membuka tabir Rena untuk menyakiti dan tersakiti secara bersamaan

Bintang menuruti keinginan Rena untuk pindah. Meskipun kemungkinan dia sendiri akan menjadi semakin sibuk untuk mendamaikan Rena dengan kenyataan saat ini.

"Lo mau tidur dimana?" Tanya Rena yang sedang rebahan di tempat tidur nya melepas rindu nya pada kamar nya dulu.

Bintang yang sedang merapikan pakaian nya di temari hanya menunjuk dengan dagu sofa yang ada di sisi kanan tempat tidur, sebagai jawaban kalau dia akan tidur di sana.

"Lo tidur di sini ajah" Kata Rena memukul halus tempat tidur nya.

'No thanks' Jawab Bintang spontan dalam hati.

Tentu saja Rena tidak keberatan, tapi Bintang sangat keberatan. Bukan karena apa-apa sih, tapi dia hanya tidak ingin berperang dengan dirinya sendiri untuk menahan diri tidak menyentuh istri nya jika tidur seranjang.

"Gue gak masalah kok, gue percaya ama lo sekarang. Lagian palingan gue kalau pulang subuh udah gak sadar apa-apa, udah tepar duluan, pas bangun lo pasti udah berangkat kerja" Jelas Rena menjabarkan alasan tidak keberatan nya

"Justru karena kamu tidak sadar apa-apa, aku jadi semakin takut" Jawab Bintang seadanya.

"Loh, kenapa? Lo takut gue perkosa?" Tanya Rena bercanda.

Balasan anggukan dari Bintang membuat Rena gemas, melempar bantal ke arah lelaki bermata indah itu.

"Lo pikir gue cewe apaan" Gerutu Rena.

Bintang menutup lemari, sudah selesai merapikan pakaian nya "Cewe trouble maker, jelas? Jawa Bintang " Bintang mendorong koper Rena ke dekat lemari "Mending sekarang kamu rapikan pakaian di lemari"

Rena memonyongkan bibir nya, tidak keberatan jika di juluki cewe trouble maker tapi sangat keberatan saat di suruh rapikan pakaian sendiri "Lah itu kerjaan bi Ijah, kalau gue yang ngerjain terus bi Ijah kerja apaan? Jadi pengangguran dong dia" Alibi Rena

Bintang hanya menggeleng. Sudahlah, dari pada berdebat nya panjang mending turuti saja.

***

Kala Fika, oma Ratna dan Bintang sedang makan malam, Rena justru sedang berada di kamar Fika. Di tangan nya sudah memegang sebuah botol kecil yang berisi bubuk berwarna putih bening.

"Welcome to the hell princess" Kata Rena sambil menabur bubuk gatal tersebut di atas tempat tidur Fika.

Perang dingin di mulai.

Fika yang samasekali tidak tau dan tidak curiga kan hal tersebut langsung berbaring melepas penat di tempat tidurnya setelah selesai mengerjakan tugas sekolah.

Ditegah-tengah tidurnya yang nyenyak Fika terbangun karena merasakan panas dan gatal di kulitnya. Kulit berwarna sawo matang itu jadi memerah padam dan muncul bentolan-benjolan kecil yang saling tumpang tindih.

Fika sadar kalau hal yang aneh terjadi padanya. Dia mandi di jam 1 malam untuk menghilangkan rasa gatalnya namun ternyata tidak ada perubahan. seluruh badanya terasa seperti terbakar.

Beruntung atau tidak ada Bintang yang bisa menolong nya, Fika tidak akan sungkan meminta pertolongan kali ini.

Tok tok tok..

JELAGA HATI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang