10. Ya udahlah

12.2K 1.1K 46
                                    

Semua langsung mendekat kearah gue dan bunda segera membangunkan gue dari mimpi buruk ini. Akhirnya gue tersadar dan segera memeluk bunda. Ada bu kepsek juga  disini.

"Sayang, kamu tenang ya. Jangan bikin diri kamu dikuasai kekosongan lagi." Ujar bunda menenangkan gue.

Gue takut harus ceritain apa  enggak, pasalnya sekarang gue benar-benar takut dan berkeringat dingin.

Gw takut, gw gak mau sendiri pokoknya!!! Gue merenggangkan pelukan bunda.

"Udah, maneh tenang dulu. Baru cerita ke kita." Ucap Baekhyun menenangkan gue sambil mengelus-elus rambut gw.

"Baek... gw takut... gue takut kalo..." Suara gue tercekat karena terngiang-ngiang oleh mimpi buruk tadi.

"Emang tadi maneh mimpi apa? Sampai kaya gini." Tanya Baekhyun dengan rayt wajah khawatirnya.

Lalu gw jelasin semuanya ke mereka, kalau gue mimpi ayah sama selingkuhannya culik gue lagi. Gue disekap ditempat yang benar-benar gelap, tante cabe atau selingkuhan ayah itu nyiksa gue sampai badan gue terasa perih semua.

Aiishh😥 untung cuma mimpi!

Gue melihat kearah Pak Sehun yang menatap datar gue, sejenak mata kita bertemu dan gue langsung memalingkan wajah. Jual mahal lah😎

"Sudah jam 9, Baekhyun sebaiknya kamu pulang, dan belajar biar nilai kamu meningkat dan sudah larut juga sekarang, nanti kamu dicari orang tua kamu." Ucap pak Sehun panjang lebar.

Apaan sih, ngusir kesayangan gue!

"T-tapi pak saㅡ"

"Mau saya kurangi poin kamu?" Sahut Pak Sehun mengancam.

"Iya pak, saya pulang. Eci, aing pulang dulu ya, jaga diri maneh." Pesan Baekhyun ke gue yang gue respon dengan anggukkan.

Bunda, grandpa, bu Dita, bang umin aing pulang dulu." Baekhyun salim ke bunda, grandp dan bu kepsek.

"Gw anterin Baek sekalian mo beli makanan juga, laper! Daritadi nggak ada yang peka!" Nyinyir abang sambil melirik bunda.

Bunda hanya tersenyum mendengar penuturan abang.

"Siap kalau gitu! Siap meluncur!" Ucap Baekhyun semangat lalu merekapun keluar.








"Kamu masih pusing nak?" Tanya bu Dita, bu kepsek.

"Sedikit doang, Bu." Jawab gue.

Dia mengelus rambut gue. "Papa Sehun gak bisa jenguk kamu sekarang, lagi ada pekerjaan. Saya juga harus pamit, baik-baik ya nak. Mama pamit." Ucapnya dengan sopan gue mencium tangan calon mertuaㅡeh, bu kepsek maksutnya... dengan susah payah karena tangan gue yang masih basah lukanya. Rentan terhadap pergerakan.

"Hati-hati ya bu." Ucap gue yang dibalas senyuman darinya. Lalu beliau berpamitan dengan bunda dan grandpa.




Loh? Kok keluar sendiri? Emang Bihun gak ikut balik?




"Adek, Bunda sama Grandpa juga mau ke kantor sebentar, ada meeting mendadak yang nggak bisa ditunda sayang." Ucap Bunda kemudian yang membuat gue berdecak.

"Masa bunda ama grandpa tega ninggalin Eci sendirian sih?!" Ucap gue dengan memajukkan bibir.

"Ini rapat inti sayang, dan file-filenya ada di grandpa." Sahut grandpa sambil mengelus kepala gue lembut.

"Ya masa iya ninggalin aku sendiri?!" Kesal gue sambil memalingkan wajah.

"Ada nak Sehun yang bakalan jagain adek, jadi adek ada temennya." Ucap Bunda yang membuat gue kaget.

PAK SEHUN 💢 OSH ✔Where stories live. Discover now