PROLOG

749 43 10
                                    

"Gue sayang sama lo"

Satu untaian kalimat yang mampu membuat sosok dihadapannya diam

Diam. Beribu-ribu diam

Dia menghembuskan nafasnya dengan berat. Dia tau ini terlalu mendadak, tapi sudah saatnya dia mengutarakan apa yang selama ini dipendam olehnya.

Dia hanya mampu diam setelah mengungkapkan isi hatinya. Dia takut, amat sangat takut.

Dan seketika lamunannya hilang ketika mendengar suara

"Gue gatau"

"Gue gatau harus ber-ekspresi gimana. Gue gatau harus ngejawab apa. Intinya gue gatau apa yang harus gue lakuin" ucap sosok dihadapannya kembali

Dia hanya mampu menunduk. Dia pun tidak tahu harus bagaimana. Yang dia tau, dia sudah mengungkapkan perasaan kepada sosok yang saat ini berada dihadapannya.

"Gue juga gatau. Yang gue tau, gue harus ungkapin apa yang selama ini jadi beban hati gue. Maaf kalo itu ngebuat lo jadi bingung gini. Gue gak bermaksut gitu" ucapnya yang hanya mampu menatap samping, tidak berani menatap lawan jenisnya itu

"Lo ga salah. Gue hargain perasaan lo disini" ucap sosok tersebut sambil memainkan kakinya dengan kerikil-kerikil dibawahnya


Dia bingung, takut. Lantas bagaimana hubungannya dengan sosok dihadapannya? Akankah terbalaskan atau malah sebaliknya? Mendengar jawaban sesungguhnya dia harus menyiapkan mental yang kuat

"Terus gimana? Apa lo juga sama ada rasa atau malah sebaliknya?"tanya dia dengan nada gemetar

"Gue.... "

.
.
.
.

Gue apa hayo?

Selamat membaca hasil karya saya. Maafkan kelabilan saya yang suka revisi sana sini.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
Vote, komen, dan jgn lupa tambahkan ke perpustakaan kalian.
Dukungan kalian adalah bentuk nyata semangat aku.


Revisi.
Sabtu, 23 Juni 2018

WHY NOT? Where stories live. Discover now