Part-[8]

3.6K 161 6
                                    

Ajakan Vano dijawab anggukan oleh Dara dan mereka pun bergegas menuju UKS.

Sesampainya Dara di UKS ia pun segera duduk dan Vano mengambil kotak P3K lalu mengobati luka lebam Dara.

"Awww, pelan-pelan Van. Sakit." Rintih Dara.

"Oh, iya."

"Dah selesai!" Ujar Vano selesai mengompres luka lebam Dara dengan es batu.

"Makasi ya Van!" Ujar Dara berterimakasih pada Vano dan tak terasa bulir air mata Dara turun begitu saja karena ia tak tahu kalau tadi Vano tidak datang saat ia sedang di bully oleh Jessica, ia akan jadi seperti apa.

"Loh? Ra? Kok lo nangis?" Tanya Vano khawatir.

Dara tersenyum "Gak papa kok Van, gue cuma mikir tadi kalo lo gak dateng selamatin gue, mungkin Jessica udah bikin gue sampe babak belur kali ya. Makasih banget ya Van."

"Gue tau juga dari Raisa temen lo itu kali," jawab Vano seraya menghapus air mata Dara, dan membawa Dara ke pelukannya.

"Lo boleh nangis sepuasnya kok Ra, kalo itu bisa nenangin lo." Ucap Vano seraya mengelus puncak kepala Dara.

"Sorry Ra, bukannya gue lancang sama lo, main meluk-meluk lo, tapi gue cuma bisa bikin lo sedikit tenang. Gue gak bisa ngeliat cewek nangis, Ra bahkan nyokap gue." Ucap Vano seraya tersenyum.

Ya, Dara berbicara dalam hati bahwa perkataan Vano benar. Ia bisa merasakan sedikit tenang jika dipeluk seseorang, tetapi seseorang yang terpercaya baginya.

"Nggak Van, lo gak lancang. Makasi ya Van, lo udah buat gue sedikit tenang." Ucap Dara berterimakasih seraya tersenyum dan melepas pelukannya.

"Iya Ra, sama-sama. Nanti lo pulang bareng gue ya? Kan gue yang jemput lo Ra, masa iya pulangnya gue gak anterin lo? Ya, Ra ya?" Tanya Vano mengajak Dara pulang bersama.

"Iya Van. Ehm, Van? Gue boleh tanya gak sama lo?" Tanya Dara.

"Tanya aja kali Ra, gak papa."

"Gue denger-denger nih ya Van, katanya lo itu orangnya cuek, terus dingin sama cewek," Tanya Dara to the point.

"Iya, emang kenapa?" Jawab Vano.

"Tapi kok, kalo lo ngomong sama gue, gak kayak gitu?" Tanya Dara.

"Emangnya lo mau gue gituin? Dan mungkin itu juga perasaan lo aja kali Ra." Jawab Vano.

"E enggak, bukannya gue mau di gituin sama lo Van, ah mungkin itu cuma perasaan gue doang ya."

"Van, lo gak balik ke kelas? Kan jam istirahat dari tadi udah abis, kok lo gak balik ke kelas?" Tanya Dara.

"Gak Ra, gue mau nemenin lo aja di sini." Jawab Vano nyengir kuda.

"Gue jadi gak enak sama lo Van." Ujar Dara.

"Kalo gak enak jangan dimakan lah Ra." Jawab Vano.

"Semerdeka lo deh Van."

Dara Andita (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang