8. Last Day

Mulai dari awal
                                    

"Aku permisi..." sahutnya.

"Tunggu..." cegahku, dan aku pun berjalan mendekatinya.

"Cium aku..." perintahku lagi.

"Maaf... Aku tak bisa melakukannya..." jelasnya.

"Cium aku, maka aku akan melupakan kejadian semalam..." tawarku, padahal aku tak yakin apa aku bisa melupakannya.

Ia pun melangkah mendekatiku dan mulai mengecup bibirku sekilas. Saat ia akan mundur, aku menahan tengkuknya dan mempertemukan bibir kita kembali. Aku meremat kuat surai rambutnya sambil menyesap bibirnya nikmat. Ia pun memelukku lebih erat dan memperdalam ciuman kami. Ciuman yg melepaskan semua rasa frustasi, dan ciuman yg menyalurkan sebuah ketulusan di antara banyaknya kebohongan.

.

.

.

.

.

Hari terakhirku di rumah ini pun tiba, hanya Yoongi dan Hoseok yg mengiringi kepergian ku. Namjoon ternyata masih ditahan di Hongkong oleh ayahnya. Saat aku keluar rumah, para pengawal Namjoon sudah siap untuk membawaku. Mereka membawa kain hitam yg sudah jelas kegunaannya untuk apa. Sebelum mereka menutup mata ku, aku mencegahnya.

"Hei, aku bisa menutup mataku sendiri... Eumm, mana barang2ku yg kalian sita?" tanyaku.

"Kita akan memberikannya nanti..." jawabnya.

"Ck... Aku tak percaya dengan kalian... Kembalikan sekarang..." sahutku.

"Baiklah... Ini..." sahut salah satu pengawal sambil menyerahkan tasku "ayo cepat!" sahutnya lagi.

"Sabar... Aku akan memeriksanya... Mana tau ada yg hilang..." sahutku, padahal aku sedang mencari cara untuk mengambil handphone ku.

Saat aku sedang berpura2 meneliti barang2ku dan pengawasan mereka mulai lengah, aku memasukkan handphone ku ke saku celana. Aku punya rencana untuk melacak letak rumah ini dan aku sangat membutuhkan handphone ku. Setelah selesai, kita pun pergi dari rumah ini. Aku menunggu selama beberapa menit untuk memulai aksi ku. Saat waktunya tepat, aku mulai bergerak tak nyaman di kursi ku. Sesaat kemudian, aku berhasil menyita perhatian mereka.

"Kau kenapa?" tanya salah satu dari mereka.

"Eumm, aku... Aku ingin buang air besar..." sahutku sambil bergerak2 tak nyaman, seperti menahan sesuatu yg akan keluar dari perut.

"Haisshhh... Tahan!" bentak salah satu dari mereka.

"T-tapi aku sudah tak tahan..." sahutku.

"Menyusahkan!" sahut yg lain. Aku pun memulai aksiku yg lain, seketika...

Bruuuttt... Brutthh... Bruuutthhhh...

"Sialan!"

"Shit, Bau banget!"

"Brengsek!" umpat mereka serempak setelah bunyi dan bau kentut ku memenuhi mobil.

"Hehe, m-maaf... Aku b-butuh toilethh s-sekarang..." sahutku sambil memegang perutku.

Beberapa menit kemudian, kita sampai di sebuah toilet umum. Penutup mata itu ku buka setelah masuk ke dalam toilet, aku pun langsung mengaktifkan handphone ku. Ku perkirakan daerah ini belum terlalu jauh dari rumah Namjoon, sekitar 10 menit perjalanan. Setelah handphone ku aktif, aku pun melacak dimana letak ku sekarang dengan GPS.

Yosh! Good job Kim Taehyung, Misi Mansion Kim pun berakhir...

.

.

Grey Shadow (HopeV) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang