2. Dream Again?

2.5K 289 23
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung POV

Setelah aku kembali ke apartement, aku pun mulai mengemas barang2 keperluanku. Saat sedang asyik mengemas barang, telfonku tiba2 berbunyi...

"Hallo..." sahhtku.

"Hallo, Blackiee..." sapanya mengejek.

"Berhenti memanggilku seperti itu..." kesalku, mendengar suaranya saja aku tau dia siapa.

"Baiklah Kim Taehyung-ssi... Kenapa sekarang kau tak ada di club?" tanyanya.

"Kau memantauku?" tanyaku sebal.

"Itu jelas... Kau selalu ada dalam pantauanku..." sahutnya bangga.

"Cih, jika kau selalu memantauku... Kau seharusnya tau apa yg terjadi denganku..." sahutku.

"Hahaha, oke... Aku cuma basa-basi tadi..." sahutnya.

"Langsung ke intinya saja sialan!" umpatku.

"Calm down baby..." sahutnya "oh ya, aku tak menyangka si Namjoon benar2 tertarik kepada mu... Hmmm, dia ikan yg menggiurkan Tae..." lanjutnya.

"Lalu?" tanyaku menunggu penjelasannya.

"Tinggalkan ikan2 kecil di club itu... Fokuslah pada ikan besarmu..." perintahnya, dan aku mendengar suara bel apartement ku berbunyi.

"Baiklah... Aku tutup, orang suruhannya sudah berada di depan apartement ku..." sahutku sambil menutup sambungan telfon itu.

Saat aku membuka pintu, aku tak terkejut lagi dengan orang2 suruhan Namjoon. Aku menyuruh mereka untuk menunggu sebentar, karena aku belum selesai mengemas barang2 ku. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya aku siap untuk mereka bawa ke rumah Namjoon. Dan sebelum mobil melaju, mereka menutup mataku dengan kain hitam. Alasannya sederhana, agar aku tak mudah keluar dan membocorkan informasi tentang rumah itu.

Lama aku menunggu dan akhirnya mobil berhenti, aku pun di tuntun untuk berjalan. Setelah beberapa menit berjalan, aku mendengar suara pintu terbuka. Mereka pun melepas kain penutup mataku dan pamit pergi. Kulihat jam tanganku, pukul 2 tengah malam. Perjalanan kesini cukup lama, memakan waktu 1,5 jam. Jika rata2 kecepatan mobil 80 km/jam, kemungkinan jarak rumah ini ke Seoul sekitar 120 km.

Aku benci berhitung tapi aku tetap menghitung jaraknya, mungkin jaga2 kalau ingin kabur dari sini. Besok pagi aku berencana memeriksa arah matahari terbit. Hmmm, berasa di hutan... Buta arah. Setelah sibuk dengan pikiranku, aku mulai melihat kamar yg ku tinggali. Kamar ini cukup mewah untuk slave seperti diriku. Lucu sekali si Namjoon, setiap 1 bulan sekali menyewa slave yg berbeda2. Dasar maniak...

.

.

.

.

.

Sinar mentari mulai memasuki kamarku dan tidurku terusik karenanya. Aku memutar badanku untuk memunggungi arah sinar, namun tidurku masih terusik. Kali ini bukan karena sinar mentari pagi, tapi karena Kim Namjoon...

"Good morning baby..." sapanya sambil tersenyum menunjukkan lesung pipinya.

"Oh... Good morning Kim Namjoon-ssi..." sahutku sambil tersenyum manis.

'Kuat kan dirimu Tae... Bersikaplah yg manis...' batinku, walau sebenernya aku muak melakukannya.

Grey Shadow (HopeV) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang