EPISODE - Jas Hitam

Start from the beginning
                                    

Hologram garis-garis perak bermunculan di depan dan samping Aldert. Mata kanan Aldert bergerak cepat menatap hologram perak itu, sebuah gambar pedang tercipta disana.

Illustrator Hologram : Absolute Sword

Hologram yang ada dikanan Aldert pecah seperti kepingan kaca, lalu berkumpul kembali dan membentuk sebuah pedang berwarna putih yang memiliki permata hijau dan gambar akar atau syaraf di matanya.

"Pedang? Untuk apa benda ketinggalan zaman itu??" tanya Goten - Sik dengan senyuman mengejek.

Albert mengambil pedang itu lalu melesat sampai tiba-tiba telah berada di depan musuhnya, Goten-Sik tersentak ke belakang. Ia menyeringai.

"Bodoh..." batinnya.

Jubah miliknya bergerak ke depan menghalau Aldert.

"Kau tidak akan pernah bisa menembus pertahananku..." batin Goten-Sik begitu meremehkan.

Swush... Crash!?

Wajah Goten-Sik memucat. Ia segera melompat menjaga jarak, perut kirinya tertusuk oleh pedang Aldert sedangkan jubahnya robek.

"B-Bagaimana b-bisa? Uhuk, Uhuk.!" tanyanya terbatuk darah.

"Apa kau tidak mendengar 'kalimatku' tadi? Aku bilang 'Absolute'. Punyamu cuma 'Hard' sedangkan milikku adalah 'Absolute', tentu... Akulah yang menang!"

"S-Sial..."

Brruk!!

Goten-Sik tersungkur di depan Aldert sambil bersimbah darah.

Drap... Drap...

"Paman Aldert!" panggil Hendra yang menyelonong masuk.

"Buat terkejut saja..." batin Aldert kaget.

Tato hijau muda itu kembali ke mata Aldert sebelum Hendra melihatnya.

"Hendra, panggil polisi setelah itu kita pergi..." perintah Aldert, Hendra mengangguk lalu pergi.

Aldert memunculkan tali merah darah dan mengikat Goten-Sik menggunakan tali tersebut.

< Barron & Mila POV <

Barron melepaskan tali yang mengikat kedua lengan Mila, sontak saja itu membuat Mila bertanya - tanya.

Sebelum Mila bertanya, Barron duluan menjawabnya.

"Pergilah. Adikmu pasti mengkhawatirkanmu... Mila Wartawati." ucap Barron.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Mila kepada Barron yang berjalan menjauh.

"Lain kali amatilah ruangan yang ada diseberang kelasmu..." cetus Barron menjauh.

Bola mata Mila melebar. "J-Jangan - jangan kau?!" kalimat Mila tercegat.

"Sampai Jumpa di sekolah, sekertaris..."

< Author POV >

"Haaaah..." Hako mendengus kasar membuat Audi tertawa geli.

"Hako, kau seperti paman-paman saja..." kekeh Audi bercanda, tapi tidak dilayani oleh Hako.

Keheningan terjadi sebentar.

"Au--- Kak Audi..."

"Hmm??"

"Ini misi yang mudah ya?"

"Ya.."

< Aldert & Hendra POV >

Hendra berlari pelan ke depan Aldert yang telah menunggunya di persimpangan koridor.

"Paman Aldert, aku sudah memanggil polisi..." lapor Hendra.

"Bagus. Sekarang tinggal menunggu Barron dan menyusul Shaker..."

Pada saat bersamaan Barron datang, seorang diri.

"Hah? Mana Gadis itu??" tanya Hendra kaget.

"Maaf..." ucap Barron menggaruk kepalanya.

Aldert tersenyum. "Biarkan. Yang penting kita selamat..."

Aldert, Barron dan Hendra berlari santai keluar dari kapal yang merupakan markas kelompok mafia bernama Jas Hitam ini. Mereka berhasil keluar, dan sesampainya di sana mereka dikejutkan oleh tumpukan anggota Jas Hitam yang tak sadarkan diri.

Mereka 'berserakan' dimana, bahkan ada yang 'berenang'.

"Kalian sudah selesai?" tanya Shaker dengan pokerface andalannya.

Aldert mengangguk mengiyakan, lalu mereka menjauh dari pelabuhan. Berita tertangkapnya bos mafia Jas Hitam--- Goten-Sik menguasi siaran pada malam itu.

Menandakan misi Pedia di Makassar selesai.

"Maaf!" seru Hendra menunduk. "Aku berjanji tidak akan melakukan hal berbahaya dan tak bertanggungjawab ini," lanjut Hendra sangat menyesal.

"Itu sudah wajar..." cetus Barron. Urat syaraf muncul di pelipis samping Hendra.

"Hahaha... Aku harap kau menyesal. Ini juga berpengaruh padamu Barron!"

"A-Aku juga!?" pekik Barron setelah mendengar kalimat Aldert.

"Dasar tak tahu diri..." bisik Hendra mengejek.

Shaker menghela nafas lelah saat melihat kedua pemuda di depannya berkelahi, lempar-terima ejekan.

"Haaah... Merepotkan!"








































Preview Next EPISODE

Audi : Kenapa kami tak tampil??!! *ngamuk*

A : W - Woi (-_-)

Audi : KENAPA??? *meraung*

Hako : *menyumbat mulut Audi*

A : Terimakasih Hako X_X

A : Baiklah. Disini ane mau mengumumkan jika di EPISODE berikutnya adalah giliran Audi dan Hako. Berikan semangat ^~^

All : Yee!!

Shaker : Sampai Jumpa di EPISODE berikutnya....

Kuruyamin, Rai_Kagame, HeyRainShakers

(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of PediaWhere stories live. Discover now