◽Babysitter, I Love You! : Part 13◽

Start from the beginning
                                    

Saat Jungkook ingin menutup pintu kamarnya dari luar, dia di kagetkan dengan suara pintu kamar Taehyung yang di buka dari dalam dan tidak lama setelahnya pria tampan itu keluar dengan hanya menggunakan kaos putih tanpa lengan serta celana jogger abu-abu.

Jungkook masih membeku di tempatnya. Sama sekali tidak berani bergerak. Tangannya semakin erat mencengkram gagang pintu tanpa sadar. Dengan lancangnya kejadian tadi malam mulai berputar di dalam pikirannya dan membuat Jungkook benar-benar tidak tau harus bersikap seperti apa saat ini.

"Eh, Jungkook? Selamat pagi."

Taehyung berjalan mendekati Jungkook dan menyisakan tiga langkah di depannya.

Jungkook dengan perasaan yang sudah tidak karuan berusaha terlihat normal. Dia tutup pintu kamarnya dengan buru-buru dan mengakibatkan suara debuman pintu yang cukup nyaring. Dia berbalik menghadap Taehyung dan membungkuk sebentar.

"Se-selamat pagi, hyung."

Taehyung terlihat gugup. Dia berusaha tidak menatap Jungkook karena saat dia menatap pemuda manis itu, maka fokusnya pertama kali pasti pada bibir Jungkook. Taehyung berdehem sebentar sembari menggaruk belakang kepalanya. Bersyukur di dalam hati karena Jungkook saat ini menunduk, jadi Jungkook tidak melihat betapa memalukannya wajah seorang Kim Taehyung jika salah tingkah seperti sekarang.

"Jungkook, nanti bisa kau bersihkan kamar tamu? Soalnya adik sepupuku akan tinggal di sini selama beberapa minggu ke depan."

Jungkook hanya mengangguk beberapa kali tanpa berani membuka suaranya. Sedangkan Taehyung yang melihat tingkah Jungkook seperti itu hanya bisa mengeryit bingung.

"Kalau begitu, terima kasih sebelumnya ya. Aku ke kamar Minguk dulu."

Taehyung berjalan meninggalkan Jungkook dan dengan hati-hati pemuda manis itu melirik ke arah kepergian Taehyung.

Jungkook menarik nafas lega dan setelah itu buru-buru berjalan menuju dapur.

Dengan cekatan Jungkook mengambil bahan-bahan masakannya di dalam kulkas. Saat semuanya sudah terkumpul, Jungkook terdiam dengan isi pikirannya yang di penuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya pening. Namun pertanyaan yang paling mendominasi pikirannya saat ini adalah--

Kenapa Taehyung bisa setenang barusan saat berhadapan dengannya?

Apa pria tampan itu sama sekali tidak memikirkan kalau yang terjadi di antara mereka tadi malam itu adalah suatu hal yang besar?

Apakah setidak penting itu, hingga dengan mudah bisa Taehyung lupakan?

Jungkook tersenyum miris dan memukul kepalanya.

"Memangnya apa yang kau harapkan, Jungkook? Berharap Taehyung setidaknya meminta maaf karena sudah mencium dirimu secara diam-diam atau apa? Bahkan dia tau kau masih bangun tadi malam juga tidak."

Jungkook tertawa hambar sembari merutuki dirinya sendiri.

"Seharusnya kau bersyukur Taehyung tidak sedikit pun menyinggung perihal kejadian tadi malam. Bisa jadi kalau Taehyung teringat hal itu, dia akan jijik. Dia kan pria normal, tidak sepertimu Jungkook."

Pemuda manis itu memejamkan kedua matanya. Memijit keningnya yang saat ini semakin pening.

"Padahal... itu adalah ciuman pertamaku."

Babysitter, I Love You! (VKook)Where stories live. Discover now