Soo-hyun menarik nafas nya , ia menyentuh dadanya sebentar . ia merasa sangat gugup , disisi lain ia sangat takut jika key menolak cintanya .
Soo-hyun membuka pintu , ia menatap key dengan penuh rasa suka .
" Kau sangat mengagumkan key CreBixton " ucap Soo-hyun dalam hati nya . Soo-hyun melangkahkan kakinya menuju posisi key kemudian duduk tepat dihadapan key .
" kau menunggu lama ? " tanya Soo-hyun memulai pembicaraan .
" tidak Soo-hyun " balas key .
" Bagaimana ? Kau suka key ? "
" Tentu saja , ini menyenangkan " balas key sambil senyum bahagia nya .
Soo-hyun mengisi gelas key dan gelas nya dengan anggur merah . mereka berdua bersulang dan saling senyum . key menatap Soo-hyun begitu pula dengan Soo-hyun . mata mereka saling bertemu
" Key .. Soo-hyun " key dan Soo-hyun saling memanggil bersamaan . mereka tersenyum , merasa sedikit canggung.
" Kau duluan key " ucap Soo-hyun
" bisa aku berkata sesuatu ? "
" silahkan .. Aku siap mendengar "
" Kau sangat tamvan Soo-hyun "
Soo-hyun menatap key , ia merasa jantung nya berdetak cepat .
" Terimakasih pujian nya key " ucap Soo-hyun dengan senyuman .
Soo-hyun berdiri , lalu meyodorkan tangan nya . key menatap soo-hyun kemudian meraih tangan Soo-hyun . mereka berjalan menuju pinggiran gedung , Soo-hyun menatap key .
" Key .. " panggil Soo-hyun , key merasa gugup .
" Iya .." balas key menatap Soo-hyun
" Aku ingin mengatakan sesuatu "
Jantung key berdetak kencang , ntah kenapa ia merasa sangat bahagia namun gugup .
Soo-hyun jongkok dan memberikan setangkai bunga mawar merah .
" Aku Mencintai Mu Key CreBixton , Maukah kau menjadi kekasihku ? "
ucap Soo-hyun dengan rasa tulus nya . ia tak sanggup menatap key , ia takut key menolak Cinta nya .
Key merasakan hal yang sama , ketika Soo-hyun mengatakan ucapan nya . jantung key berdetak 2 kali lebih cepat . key menatap Soo-hyun , lalu menarik tangan Soo-hyun agar berdiri .
Di ambil nya bunga mawar merah itu dan mencium nya . wangi bunga itu menyejukkan pikiran key . key tersenyum.
" Aku mencintai mu Lee Soo-hyun " ucap key menatap Soo-hyun .
" Dan aku mau jadi kekasih mu " sambung key .
Soo-hyun menatap key , ia sangat terkejut dengan ucapan key .
" Key .. "
" Iya "
Soo-hyun menarik key hingga berada ditubuh nya , ia memeluk key dengan lembut . begitupula dengan key membalas pelukan key .
" Sekian lama aku menunggu key " ucap Soo-hyun , airmatanya terjatuh .
" Aku menyukai kesabaran mu Soo-hyun . tapi aku meminta satu hal , jangan tinggalkan aku dengan hal yang sama dengan kim " ucap key memeluk erat Soo-hyun
" Hidup dan Mati di tangan Tuhan , Yang pasti Aku akan tetap Mencintai dan Menyayangi Mu hingga Akhir Hidup "
Ucap Soo-hyun , ia melepaskan pelukan nya dan menatap key . Angin malam berhembus , Soo-hyun menyentuh leher key , key masih menyentuh tubuh Soo-hyun dan menatap Soo-hyun .
Wajah Soo-hyun semakin mendekat , key menikmati aroma parfum Soo-hyun yang wangi dan terbawa moment . key menutup matanya perlahan , deruh nafas Soo-hyun terasa diwajah key , bibir Soo-hyun menempel di bibir key . Ciuman dengan kenikmatan lembut , Soo-hyun mencium bibir key dan melumatnya dengan lembut . begitu halnya dengan key menikmati setiap lumatan Soo-hyun dan membalasnya juga dengan lembut . lama ciuman itu berlangsung , Soo-hyun kemudian memeluk key lagi .
Sebuah petasan meluncur dan pecah di arah langit berbintang bertuliskan
I Love You pada petasan pertama , petasan kedua bertuliskan Key CreBixton dan untuk yang ketiga kalinya bertuliskan " I Love You Key CreBixton " .
Key tertawa bahagia dengan apa yang dilihat nya .
" Soo-hyun aku menyukainya " ucap key terkejut dan tertawa bahagia .
" Key bisakah tutup mata mu sebentar ? " tanya Soo-hyun . key mengangguk ia dan menutup matanya .
Soo-hyun menyentuh contact Sek.Yoon menekan calling di ponselnya bertanda bahwa sudah waktunya .
" Buka mata mu key " ucap Soo-hyun , key membuka matanya .
" Kau siap ? " tanya Soo-hyun
" Siap untuk apa ? Baiklah .. Apa pun itu " .
Soo-hyun dan key menatap ke arah kota di mana rumah dan gedung tersusun rapi . Soo-hyun kemudian berdehem dan menatap key , Soo-hyun mengedipkan matanya saat melihat key dan key tersenyum saat Soo-hyun mengedipkan mata . tap key terkejut saat lampu rumah pertama menyala , diikuti yang kedua hingga seterus nya . key mengikuti arah lampu yang membentuk huruf-huruf menyatu dengan sebuah kalimat bertuliskan " I LOVE YOU KEY CREBIXTON "
Key menutup mulut nya dengan kedua telapak tangannya dan melompat kecil perlahan-lahan .
" Soo-hyun ini sangat mengagumkan , aku sangat menyukai nya " ucap key sambil memeluk Soo-hyun dan mencium pipinya . key menangis terharu
" Ini mengagumkan " ucap key kedua kalinya .
Key mengambil ponselnya , ia tidak ingin menghilangkan moment specialnya ini . key memotret dirinya dan Soo-hyun dengan memperlihatkan ukiran lampu-lampu yang menyala bertuliskan " I LOVE YOU KEY CREBIXTON " .
Usai hal mengagumkan itu berlalu , key dan Soo-hyun merasa bahagia dengan malam ini . mereka duduk berhadapan kembali , kali ini key yang mengisi gelas yang dihadapan mereka .
" Key .. " panggil Soo-hyun setelah meneguk minumnya .
Key menatap Soo-hyun dengan tatapan nya yang serius . Soo-hyun mengambil kotak kecil dari saku dan mengambil sebuah cincin
" sebenarnya aku ingin memberikan sebuah kalung untukmu namun Aku tidak akan mengganggu pemberian adik ku untuk mu , yang pasti aku hanya ingin bahwasanya aku adalah milikmu dan kau adalah milik ku . Aku akan lebih bahagia jika kau memakainya key " ucap Soo-hyun , key terharu dengan apa yang diucapkan Soo-hyun .
Key menitikkan airmatanya , ia menutup mulutnya untuk menahan isakan nya .
" Kepribadian mu mengejutkan ku Lee Soo-hyun , kau berhasil membuat ku terjatuh . terjatuh untuk sama halnya dengan perasaan yang kau miliki . kau penyabar saat menunggu itu sudah membuat ku terharu dan kali ini lagi kau menghargai adik mu dan menyayangi nya setulusnya . sepertinya aku benar-benar suka padamu " ucap key dalam hati nya .
Soo-hyun memakaikan cincin itu di jari key , kemudian menatap key dengan tersenyum .
" Jangan menangis key " ucap Soo-hyun sambil mengusap airmata key . lalu mendekati key dan memeluknya lagi .
