We?.

75 6 0
                                    

Lebih dari 6 bulan aku bekerja sama dan banyak bertemu dengan dokter songong itu, Rayhan. Rayhan memang tidak sepenuhnya menyebalkan namun jauh dalam hatinya terdapat kebaikan, ya walau sedikit.

"Bip...line dari ibuku.

Mama tunggu nanti
malem, di rumah.
Jangan telat!!

Aima usahakan ya ma,
love you mama,😙

Inget ya ini pertemuan
penting, kalo kamu
telat, mama beleh kamu
jadi 5.
Love u too nduk 😈

Udah ya ma,
Aima kerja dulu, 😙

Jam sudah menunjukan sudah hampir jam 6 sore, tak disangka setelah Aima mendapatkan telfon dari mamanya ia segera memimta izin, untuk pulang lebih awal kepada kepala bangsal. Untung saja kepala bangsal tercinta itu mau untuk memberikan izin kepada Aima.

Lumayanlah jam setengah tujuh Aima dapat pulang dari rumah sakit. Aima akhirnya melesatkan motornya menuju rumahnya.

"Oh Aima, sudah pulang, anak mama, cepet sana ganti baju, mama udah siapin ya nduk," sambut ibu Aima dengan bersemangat.

"Assalamu'alaikum mama," sahut Aima yang belum sempat mengucapkan salam

"Wa'alaikumsalam sayang, buruan ya dandan yang cantik, mama tunggu cepetan," ucap mama Aima sambil mendorong putri cantiknya menuju ke kamar pribadi Aima.

AIMA POV.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam, eh Jeng Mayang, silahkan masuk,"

Cukup rame sih, ada apa ya sama si mama papa, tumben banget begini, rumah keliatan rapi dari biasanya, papa pulang cepet, akupun juga disuruh pulang cepet, jangan...jangan...

"Aima, ayo nduk keluar ada temen mama tu sama keluarganya mau kenalan sama kamu," panggil mama sambil mengetuk pintu kamarku.

"Iya ma," balasku singkat dengan hati yang berdebar-debar.

Ckleekk....

"Ini Jeng, Aima anak saya," ucap mamaku memperkenalkan aku pada temannya yang lumayan tidak asing bagiku.

"Ya Ampun, kirain siapa loh, ternyata anak kamu ini perawat di rumah sakitnya mas Ahmad, itu si Ehan sekarang juga kerja disana," ucap teman mama, oh iya aku ingat siapa dia, dr. Shinta Mayangsari, dokter bedah terhits yang kutemui selama pekerjaanku sebagai perawat.

"Malam dok, gimana kabarnya, sekarang kenapa jarang praktek di rs?" tanyaku membuka pembicaraan dengan dokter Mayang.

"Itu...."suara dokter Mayang terpotong oleh suara bariton dari luar rumahku.

"Assalamu'alaikum,"

"Nah, itu anak saya dateng, Ndah," ujar dr. Mayang sambil menengok kearah luar rumah.

"dr.Ray?" kagetku, sambil menengok siapa yang datang, loh kenapa dia kesini, batinku.

"Ehan sini sayang, ini loh jeng Endah, anak saya Rayhan," ucap dr.Mayang kepada mama dan aku dan membuatku membulatkan mataku, dan melongo mengetahui bahwa dr.Rayhan anak dari dr. Mayang dan berarti dia anak dr. Ahmad Huda, dan Rayhan adalah cucu pemilik rumah sakit tempat aku kerja.

Times Talk Where stories live. Discover now