8. Hilang

9.9K 706 52
                                    

" Setelah aku mampu, aku akan benar benar pergi."

Mohon maaf baru bisa update, inipun berkat di ingatkan seseorang. Makasih sudah mengikuti dan membaca. Banyak typo bertebaran.

Terimakasih.
Komentar kalian sangat hangat, sangat membangun dan membuat saya ingin selalu menulis.

Tanpa kalian mungkin saya tidak akan bisa semangat seperti ini 😊

---

" Jangan terlalu sedih big. Kamu harus tetap semangat. " Nana menepuk pundak biggy untuk kesekian kalinya.

" Kamu dengerin saran dari Nana tadi, walaupun umurnya sudah mau kepala tiga dan wajahnya masih kayak anak anak. Tapi pikirannya itu, nenek nenek panti jompo pun lewat." Ujar Cosmo. Membuat biggy langsung tersenyum.

"Walaupun aku nggak terllau dekat dengan mbak. Tapi melihat mbak Nana dan Cosmo. Seperti ini. Aku yakin mbak biggy. Adalah wanita baik Dan pastinya kuat."

"Fighting." Tangan Danny memberikan semangat.

"Fighting juga." Nana ikut memberikan semangat. Diikuti cosmo yang menirukan tangan Danny dan nana.

"Makasih kalian semua. Aku janji. Aku bakal semangat selalu." Ujar biggy.

----

Mobil putih itu masih ada disana. Biggy yang memutuskan untuk pulang sendiri dan berakhir untuk melaksanakan sholat magrib di masjid pinggir jalan. Mendapati hal aneh, saat matanya melihat. Sudah hampir ke 3 kalinya mobil itu dia jumpai selama perjalanannya.

"Pertama diparkiran kantor, terus di pom bensin, sekarang disini." Batinnya dalam hati.

Dia masih ragu untuk berfikir kemungkinan terburuk.

Tetapi rasa penasaran didalam hatinya Tidak bisa dia bendung lagi.

"Full item pula." Batinnya saat mengamati kaca mobil itu.

"Apa perlu diketok terus ditanyain ya?" Ujarnya dalam hati.

Namun, dia tidak memiliki keberanian. Apalagi saat ini kondisi masjid besar sangat ramai.

Akan jadi masalah yang luar biasa jika dia tiba tiba melabrak seseorang.

Ya kalau memang penguntit seperti di film-film Korea itu. Tapi kalau orang iseng yang nggak sengaja? Kan kemungkinan kebetulan itu ada? Kalau ramaikan malah jadi masalah.

Biggy berjalan perlahan, mendekat ke arah mobil itu. Untuk memastikan apakah ada seseorang didalam sana.

"Apa salahnya untuk mengetuk saja." Dia memberanikan diri mendekat ke arah mobil itu untuk memastikan siapa disana.

Langkahnya perlahan mendekat kearah mobil itu. Benar benar full Black, bahkan dari luar bisa buat berkaca.

Biggy sedikit merapatkan badannya.

"Tuk tuk." Bunyi Tangannya memukul kaca itu.

Tak ada suara disana.

"Permisi." Ucapnya lagi.

"Haduh, mungkin aku aja yang terllau soujon." Bicaranya pada diri sendiri.

"Tuk tuk." Ini ketiga kalinya dia mengetuk kaca itu.

Benar benar tak ada siapa siapa disitu. Dia berfikir sejenak. Apa mungkin Erik mengikutinya? Tapi untuk apa pria itu mengikutinya? Atau mungkin juga suruhan mamanya? Atau mertuanya?

Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang