1. The Beginning

Mulai dari awal
                                    

"Ya?"

Justin menukikkan sebelah alisnya menatap seorang gadis cantik yang ada di hadapannya saat ini. Ia dilanda kebingungan saat gadis yang ia tanyai tadi malah menatapnya lekat setelah ia melontarkan pertanyaannya, bukannya menjawabnya. "Jadi, dimana?" tanya Justin sekali lagi.

"Apanya?" Kayreen menatap Justin dengan kerutan di dahinya. Membuat Justin memutar bola matanya kesal lalu berkata, "Aku tahu aku tampan dan enak dilihat apalagi dilamunkan. Namun bisakah kau tidak melamunkanku saat aku membutuhkan jawabanmu?" Kayreen tersentak mendengar penuturan Justin yang membuatnya langsung merutuki dirinya sendiri karena telah terang-terangan melamunkan Justin dihadapan Justin sendiri.

Semburat kemerahan muncul di kedua belah pipi Kayreen. Ia kemudian berdehem pelan menetralkan tenggorokannya sekaligus menyembunyikan kegugupannya. "Emm, tadi kau bertanya apa?" tanya Kayreen akhirnya setelah berusaha mengingat apa yang tadi Justin tanyakan pada dirinya. Namun Kayreen tidak bisa mengingat apapun karena lamunan sialannya.

"Dimana meja Mr. Deo?" Kayreen kemudian menunjuk sebuah meja tempat ia tadi meletakkan buku tugasnya sambil menggumamkan kata 'disana'. Justin kemudian berjalan ke arah meja yang ditunjuk Kayreen kemudian meletakkan buku yang sedari tadi digenggamnya ke atas meja Mr. Deo.

"Aku tak menyangka, murid kesayangan Mr. Deo bisa terlambat mengumpulkan tugas?" ucap Justin setelah berbalik kemudian berjalan kearah dimana Kayreen berdiri terpaku melihat setiap pergerakan Justin. Justin berdecih pelan, menatap Kayreen dengan pandangan mengejek. 'Kupikir dia berbeda' ucap Justin dalam hati seolah tak percaya bahwa Kayreen sama seperti perempuan-perempuan lainnya yang terpesona saat melihatnya.

Saat Justin berkutat dengan pemikirannya sendiri, Kayreen menatap Justin dengan gurat kebingungan yang tak lagi dapat ia sembunyikan. Bagaimana Justin bisa tahu ia murid kesayangan Mr. Deo? Setidaknya itu yang dikatakan teman-teman sekelasnya, terutama teman sebangkunya. Kayreen kira seorang Justin Bieber yang terkenal tak akan tahu kalau ia merupakan salah satu penghuni sekolah ini, bahkan tahu bahwa ia murid kesayangan Mr. Deo.

"Bagaimana kau bisa-,"

"Aku bisa mengetahui apapun yang aku mau." Justin melipat lengannya di depan dada kemudian menyunggingkan sebuah senyum yang menjelaskan bagaimana ia sangat berbangga akan dirinya sendiri. Kayreen mendesah jengah atas apa yang baru saja Justin lakukan. Kayreen hendak mengatakan sesuatu kemudian menghentikannya saat mendengar suara ketukan sepatu yang terdengar jelas dari telinga kedua insan yang beberapa detik lalu tengah dilanda keadaan yang sedikit tegang. Tanpa aba-aba, Justin menarik tangan Kayreen kemudian menyeretnya menuju sebuah ruangan seperti gudang lalu memasuki dan menguncinya dari dalam dengan tergesa. Tangan Justin menangkup mulut Kayreen yang seperti akan melontarkan sebuah perkataan. Justin menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya seraya berdesis pelan, memerintah Kayreen supaya mengunci mulutnya. Kayreen mengangguk sebentar memberi tanda pada Justin bahwa Kayreen mengerti apa yang Justin isyaratkan. Kemudian Justin melepaskan bekapan tangannya yang segera mendapat delikan mata dari Kayreen. "Apa? Kau mau berteriak? Silahkan saja, kalau kau mau Mr. Deo mengetahui keberadaan kita."

Kayreen mendesah pelan. Benar juga. Tapi apakah orang tadi benar-benar Mr. Deo? Kayreen kemudian menempelkan telinganya ke pintu kemudian sayup-sayup suara terdengar.

"Buku Kayreen dan Justin? Jadi mereka baru mengumpulkan sekarang?" Kayreen yang mendengar perkataan Mr. Deo kemudian meneguk ludahnya samar. 'Sial' ucapnya dalam hati. Jadi, perjuangannya mengumpulkan tugas sepagi ini sia-sia? Pikirnya lagi. Kayreen kemudian mendengar suara decakan pelan Mr. Deo.

"Kayreen sedikit mengikuti kelakuan Justin sekarang. Aku harus memberikan mereka hukuman setelah ini." Tidak! Kayreen berteriak dalam hati. Kenapa Mr. Deo tak bisa menghilangkan kebiasaanya menghukum seseorang yang terlambat mengumpulkan tugas barang sebentar saja?

Complicated (JB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang