"Al....Aldo ngapain lo kesini?"

"Mau jemput lo dan kita kekantin bareng" Aldo merangkul Eka. Mau tidak mau Eka menuruti kemauan Aldo.

Sesampainya dikantin, Aldo mencari tempat duduk kosong. Kebetulan saat Rendi berjalan menuju kantin, ia melihat kebersamaan Eka dan Aldo.

Eka dan Aldo? Kenapa mereka seperti itu Eka sudah nyerah sama perasaannya? Gue udah gantungin perasaan Eka. Makannya dia lebih memilih Aldo. Batin Rendi.

Aurel melihat idolanya merangkul seorang perempuan. Siapa lagi kalau bukan Aldo.

"Lu, itutuh kak Aldo sama Eka. Oh my god. Hati eneng remuk bang😢" ucap Aurel. Angel, Luchia dan Angga menoleh kearah yang ditunjuk oleh Aurel.

"Eka jadian sama Aldo?" Gumam Angga yang terdengar oleh Angel.

"Itukan cewek selingkuhan lo" ucap Angel masih dengan nada ketus.

"Yaelah lo kan udah jadi temen gue. Masih aja ketusin gue. Lagian Eka itu bukan selingkuhan gue. Dia saudara gue, anak dari kakaknya nyokap gue. Apa perlu gue cerita kenapa gue putus sama luchia? Gue itu..." ucap Angga yang belum selesai karena dipotong oleh Luchia.

"Nggak perlu lo cerita lagi. Itu udah masa lalu." Ucap Luchia. Mereka kembali menyantap makanan mereka.

...

"Aldo, gue malu lo perlakuin seperti ini. Ini sekolahan Do" ujar Eka yang mencoba melepas rangkulan Aldo. .

Aldo menegratkan rangkulannya. "Udahlah ngapain lo malu."ucap Aldo ditelinga Eka. Eka memilih diam. Caci dan maki Eka dapatkan kembali dari penggemar Aldo. Namun, Aldo tak ambil pusing soal itu. Ia hanya ingin selalu berada didekat Eka dan menyingkirkan nama Rendi dihati Eka.

.........

Dikantin, Rendi mencari keberadaan Luchia. Ia menemukan Luchia dan kedua sahabatnya serta seorang cowok yang duduk disisi kiri Luchia.

Siapa cowok itu? Kenapa dia didekat luchia? Batin Rendi.

Lalu ia menghampiri Luchia.

"Lu" sapa Rendi. Luchia menoleh.

"Eh kak. Duduk sini. Aku pikir kamu nggak kekantin" jawab Luchia menggeser tubuhnya beberapa cenri dan memberi ruang Rendi agar duduk disisi kanannya.

Ternyata Angga. Kenapa dia ada disini? Pakai baju sekolah sini juga. Apa dia pindah? Batin Rendi.

"Kakak mau pesen minum dulu" ucap Rendi kemudian beranjak memesan minuman.

Oh ya kak Rendi kan udah kenal sama Angga . Makannya dia tidak tanya. Batin Luchia

Ada hubungan apa Luchia sama Rendi? Sepertinya mereka dekat. Apa mereka ada hubungan spesial? Pantes Eka tiap malam nangis. Ternyata gara gara ini. Gue harus kasih Rendi pelajaran. Udah berani sakitin Eka dan rebut Luchia dari gue. Batin Angga.

............

Aldo bener bener bikin gue malu. Batin Eka.

"Al, tempatnya penuh pergi aja ya" ajak Eka namun, dengan cepat Aldo menggeleng.

"Tenang gue bakal cariin tempat." Aldo melepas rangkulannya dan beralih menggenggam tangan Eka. Aldo menarik Eka untuk ke bangku yang ditempati anak kelas 10. Aldo meminta agar anak kelas 10 itu pergi dari situ. Lalu mereka pergi.

"Aldo, kok lo malah nyuruh mereka pergi sih? Keterlaluan banget."ujar Eka yang masih berdiri.

Aldo duduk dikursi itu. "Udahlah duduk aja. Lagian mereka juga mau pergi kok" ucap Aldo dengan nada santai yang kemudian nenarik Eka supaya duduk. Dengan terpaksa Eka duduk.

"Mau pesen apa?"

"Minum aja"

"Oke" aldo memesan makanan.

Tak lama kemudian, ia kembali dengan membawa nampan yang diatasnya ada dua mangkuk mie ayam serta dua gelas lemon tea.

"Kok lo bawa dua mangkuk mie ayam sih? Kan gue mau minum aja"

"Lo harus makan biar nggak kurus terus." Jawab Aldo. Eka mendengus kesal. Ia dengan terpaksa memakan mie ayam itu.

"Makan yang banyak" ujar Aldo. Eka tak menjawabbya. Eka melihat kesekeliling kantin.

Loh Angga sama Rendi disana? Batin Eka.

Rendi tanpa sengaja juga melihat kearah Eka. Mereka saling pandang.

Eka yang merasapun akhirnya menatap kearah lain. Aldo melihat kearah yang dilihat Eka. Ternyata ada Rendi disana. Tiba-tiba serela makannya hilang. Ia menarik Eka untuk pergi. Eka bingung dengan sikap Aldo. Saat dikoridor sepi, Eka menghentikan Aldo dan melepas genggaman tangan Aldo.

"Lo kenapa sih Do". Aldo membalik tubuhnya menghadap Eka.

"Gue nggak suka liat lo masih perhatiin Rendi".

Eka mengerutkan dahinya. "Ha?! Maksud lo apa gue nggak ngerti"

"Gue liat lo liatin Rendi. Dan gue nggak suka lo liatin dia".

Jadi.. dia lihat. Batin Eka.

"Ini sikap lo yang bikin gue nggak suka sama lo." ucap Eka beranjak meninggalkan Aldo. Namun, dengan cepat Aldo menggapai tangan Eka.

"Maksud lo?" Eka melepas tangan Aldo. Aldo tidak melepasnya melainkan tambah mengeratkan cengkramannya.

"Aws.. sakit Do. Lepasin" Eka meronta. Aldo tidak melepaskan cengkramannya.

"Gue nggak akan lepasin."

"Sikap lo yang buat gue makin jauh dari lo. Gue berusaha buat lupain dia dan menerima lo. Tapi, lo selalu paksa gue. Lo nggak pernah mikirin perasaan gue. Lo selalu mikirin perasaan lo dan kebahagiaan lo aja. Lo pikir, dengan lo perlakuin gue semau lo gue bahagia gitu? Nggak Do. Kalau lo masih nggak ngerti. Lo pikir aja sendiri" Eka menghempas kasar tangan Aldo kemudian ia bergegas kekelas. Aldo terdiam. Ia memikirkan perkataan Eka.

Jadi karena sikap gue ka. Sikap gue yang selalu paksa lo untuk menuhi kemauan gue. Gue janji bakal rubah sikap gue buat lo bahagia Ka. Batin Aldo.

Kemudian ia berjalan menuju kelasnya. Saat didepan kelas, ia berpapasan dengan Rendi. Ia hanya melirik tajam pada Rendi, kemudian ia melanjutkan jalannya. Rendi juga melihat kearah Aldo. Dalam benaknya ia ingin bertanya pada Aldo namun,ia mengurungkan niatnya. Karena ia tahu bahwa Aldo tidak akan menjawab pertanyaannya. Rendi berjalan menuju kelas Eka. Ia menemui Eka. Ia duduk dibangku depan Eka. .

"Ka" panggil Rendi. Namun, eka hanya diam. Eka duduk dengan tangan sebagai penopang dagunya. Ia tak menyadari kedatangan Rendi.

"Ka" Rendi menepuk pelan bahu Eka. Eka terperanjat. Ia tersadar dari lamunannya.

"Re.. Rendi"

"Lo kenapa ngelamun?"

Biasanya pakek aku kamu. Kenapa jadi lo gue. Batin Eka.

"Gue nggak ngelamun"

"Nggak ngelamun gimana. Jelas jelas gue panggil lo nggak jawab. Ngelamunin apa sih? Aldo?" Ucapan Rendi membuat Eka terdiam.

Iya ren. Gue emang mikirin Aldo. Kenapa juga tadi gue bilang kalau gue bakal berusaha lupain lo dan mencintai Aldo. Pasti dia bakal bikin rencana. Gue nggak mau kasih harapan ke Aldo. Padahal harapan gue cuma lo Ren. Tapi, apa mungkin gue bakal milikin lo? Batin Eka

"Ditanya malah diem. Eka"

"Ehh iya. Enggak kok gue nggak lagi mikirin dia."

"Jangan bohong ka. Gue mau nanya sama lo. Apa bener lo jadian sama Aldo?"

Aku mau tau kesungguhan kamu Ka. Aku sudah mentukan pilihanku. Batin Rendi.

...............

TBC

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang