KEPUTUSAN (4)

7.5K 117 0
                                    

   Eka tersadar, ia menghela nafas. Ia terpaksa memilih untuk menceritakan keadaan Shalsa.

"Shalsa sebenarnya sudah lama mengidap penyakit kanker hati. Sekarang kankernya sudah memasuki stadium 4."

"Apa kanker?kenapa dia tidak pernah cerita" Rendi, terkejut.

"Awalnya gue juga nggak percaya Ren. Gue paksa dia buat cerita sama gue. Apa dia ada masalah. Dan akhirnya dia mau cerita sama gue. Gue makin terkejut lagi setelah dia bilang kalau yang tau penyakitnya itu hanya gue. Mama shalsa tidak tau." Jelas Eka. Rendi memilih diam agar Eka melanjutkan ceritanya.

"Sekarang Shalsa lagi berjuang untuk hidup. Kemarin, gue kerumah sakit buat nemenin dia kemo. Gue gak tahu harus bagaimana lagi. Gue takut. Terpaksa gue bilang ke Mama Shalsa."

"Jadi kamu di rumah sakit kemarin nemenin Shalsa kemo bukan saudara kamu?" Eka mengangguk.

"Maaf Ren. Gue terpaksa berbohong. Sebenarnya gue .. gue udah janji sama Shalsa tidak akan menceritakan soal penyakitnya ke lo maupun Mamanya. Tapi..gue merasa kasihan sama dia. Gue juga nggak bisa terus-terusan disamping Shalsa. Gue terpaksa lakuin itu. Dan akhirnya mau nggak mau, gue memang harus bicarakan ini sama kalian terutama orang tua Shalsa. Dia butuh support dari orang-orang terdekatnya. Jujur gue ngerasa bersalah sama Mama Shalsa dan lo." Eka terisak.

Ia sangat terpukul atas apa yang menimpanya. Sahabat yang sedang berjuang untuk hidup dan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Rendi menarik Eka kedalam pelukannya.

  Eka terkejut karena Rendi langsung memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Eka terkejut karena Rendi langsung memeluknya. Ini kali pertama rendi memeluknya.
 
Disisi lain..

"Mana sih Rendi. Cepet banget ngilangnya.." ucap Luchia yang melihat Rendi memeluk seorang wanita.

"Rendi" gumam Luchia lirih. Tanpa ia sadari,air matanya jatuh. Lalu bergegas pergi.

Rendi melepas pelukannya. Rendi menghapus air mata dipipi sahabatnya itu.

"Kamu jangan nangis. Aku nggak mau lihat sahabat aku nangis. Aku yakin Shalsa pasti bakal sembuh. Dan kita bisa kumpul kaya dulu lagi" ucap Rendi dengan senyuman.

"Sekali lagi gue minta maaf ya Ren. Gue baru beritahu lo soal kondisi Shalsa." Ucap Eka.

"Iya nggak papa. Semua sudah terlanjur. Sekarang gimana keadaan Shalsa? Jujur aku hari ini kepikiran banget dengan dia. Aku ingin menemuinya."

"Tadi gue sempet tanya sama Mama Shalsa. Katanya keadaannya sudah stabil. Kalau lo mau kita ke rumah sakit setelah pulang sekolah." Rendi mengangguk.

"Ya aku mau. Nanti kita kesana. Aku sudah kangen banget sama Shalsa, Ka. Aku ingin sekali bilang ke dia kalau sebenarnya aku belum bisa lupain dia dan buka hatiku untuk orang lain. Aku masih mencintainya, Ka. Dan satu hal yang ingin aku tanyakan, alasan kenapa dia putusin aku?"

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang