#Last : Summer Night.

5K 185 14
                                    

[Nam Woo Hyun - That Person]
Baca chap sebelumnya dulu guys, biar kerasa alurnya.
.

Chanyeol yang baru saja datang menemuinya menciumnya dengan tiba-tiba. Setelah apa yang terjadi, setelah apa yang mereka lontarkan satu sama lain, ia kembali membuat Baekhyun harus merasakan sakitnya pembalasan. Pembalasan yang indah, mungkin? Ia memang tidak terkejut seperti tiga tahun yang lalu dimana ia masih memakai seragam atau karena lelaki itu memaksanya meminum susu strawberry.

Waktu berjalan dengan cepat dan semua yang terjadi membuatnya dewasa dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Chanyeol selama ini.

Baekhyun mendorong tubuh Chanyeol dengan tenaganya, selama Chanyeol menciumnya ia tak berniat membalasnya walau ia ingin, ia tidak berani untuk membalasnya jika itu hanya sebuah kebohongan yang indah atau kebahagiaan yang singkat.

BUGH!

Baekhyun meninju rahang Chanyeol dengan keras setelah itu, dan ia berhasil membuat ujung bibir Chanyeol mengeluarkan darah.

"Aku tahu kau tersakiti tetapi apa ini Park Chanyeol yang aku kenal? Kau juga berubah, hatimu terutama..." Baekhyun menatap iris hitam itu dengan dalam. Memberanikan diri agar ia terlihat kuat walau sesungguhnya tidak, ia bisa saja terjatuh kali ini karena Chanyeol, tapi semuanya sudah berubah, jadi jangan mengharapkan itu lagi.

Baekhyun kemudian mendorong tubuh Chanyeol agar bisa pergi meninggalkan lelaki itu, bersama dengan perasaannya yang hancur. Ia tahu, Chanyeol bukan tipe seseorang yang lemah yang bisa dengan mudah melupakan maka dari itu Baekhyun menyerah.

"Maaf, Baekhyun..."

Bahkan jika itu permintaan maaf dari Chanyeol, tidak ada yang bisa merubah keputusan takdir yang membentang diantara mereka.

Aku mungkin pernah bersamamu tapi aku tidak tercipta untukmu. Takdir yang berkata seperti itu, dan aku mempercayainya. Cerita kita mungkin tidak seindah cerita para putri negeri dongeng setelah mengalami kesulitan, tetapi aku yakin bahwa tuhan selalu memberi kemudahan setelah kesulitan.

Baekhyun mendengarnya, tetapi ia tidak peduli dan tidak ingin peduli hanya untuk tersakiti lagi. Cukup dengan pernyataan ia akan menikah dan tuduhan ia mencintai siapa saja, itu cukup menyakitkan. Tetapi ia teringat akan permintaan ayahnya, ia tidak mungkin selamanya membiarkan hubungan ini begitu menyedihkan.

"Bersiaplah untuk besok.. Aku akan mengantarmu berkeliling mencari tempat untuk fotomu bersama calon istrimu... Selamat malam, Chanyeol-ah"
Semuanya sudah terjadi Chanyeol, dan benar katamu kita tidak bisa bersama.

Tepat setelah mengatakan keputusan berat bagi Baekhyun, ia pergi meninggalkan Chanyeol yang tersenyum miris kemudian mengusap serta kembali meremehkan darah yang menempel di ibu jarinya.

"Kalau itu maumu, baiklah...," gumam Chanyeol.

Brak!

Baekhyun terdiam dibelakang pintu kamarnya, jantungnya berdetak lebih kencang dan bibirnya bergetar karena gugup. Tangannya meraih dadanya yang berdegup tak normal itu merasakan betapa kencangnya sang jantung memompa darah.

"It's over...Ini sudah berakhir, ya, sudah berakhir," Baekhyun meyakinkan dirinya berkali kali hingga akhirnya ia bisa bernafas lega namun bayangan dimana Chanyeol menciumnya lembut , membuatnya merasakan kembali hangatnya hatinya setelah kerinduan yang menempuk selama tiga tahun itu berada dihatinya . Ia merasa bahagia ... sekaligus menyedihkan.

Ia bahagia atas seseorang yang tak lama ini akan menikahi seseorang setelah lama menunggu karena dirinya. Hanya dengan mengingatnya pun air mata Baekhyun mengalir tanpa perintah, dan tubuhnya terjun jatuh terduduk, terlalu menyakitkan.

[C] SOUL : Last page.Where stories live. Discover now