#20: New Start.

2.8K 172 10
                                    



"Aku akan berhenti jika itu memang melukaimu Baek," lirih Chanyeol.

"Tapi kau akan terluka juga karena kau akan terus merindukannya, kan? Hanya jangan terlalu banyak membicarakannya, aku terluka jika itu kau yang mengatakannya," gumam Baekhyun.
.
.
.
.

New Start.
One Last time.

Baekhyun segera pergi ke lantai bawah rumahnya dan menemukan kedua orang yang lebih dulu meninggalkannya tadi itu sudah menyantap makanan buatan Ibunya dengan bahagia.

Baekhyun sadar tak ada manusia yang sempurna, tapi ia sadar kesalahan perilakunya. Maka dari itu ia merasakan banyak kecemburuan selama ini. Sedangkan Chanyeol dibelakangnya juga merasakan rasa kedinginan hati itu merasa sedih, Baekhyunnya adalah Baekhyun bukan Jihyun.

"Kau masih belum terlambat, kau bisa memperbaikinya Baek.. Percayalah," bisik Chanyeol mengejutkan Baekhyun.

"Hm.. Ya, tapi--," ucapan Baekhyun terpotong ketika Ibunya melihat kearah mereka berdua kemudian melambaikan tangannya. "Baekhyun-ah, kemari...," Baekhyun kemudian mendekati ketiganya dan melihat makanan yang dibuat oleh Ibunya itu. Salah satu makanan kesukaannya, Patbingsu.

"Kau tau Baek! Ini adalah makanan cemilan paling enak! Aku berani bertaruh jika Nyonya Byun membuat restaurant dan menyediakan ini, pasti akan terjual habis!" Seru Krystal. Baekhyun mendecih melihat wanita itu bersemangat. Mungkin cemburu karena Krystal mencicipi lebih dulu?

"Cobalah, kakakmu yang memberitahu Ibu bahwa Baekhyunnya suka sekali Patbingsoo," katanya. Baekhyun kembali terlempar hatinya, bahkan kakaknya juga masih sangat baik. Tapi kenapa karena ia kehilangan ibu kandungnya, ia bisa membenci semua orang seperti ini?

Chanyeol sudah mencobanya tinggal Baekhyun, dan dengan ragu tangan lentiknya menerima makanan itu. Ia tersenyum tipis ketika ia merasa makanan manis itu sesuai dengan keinginannya.

"Psssttt, kau sudah berbaikan dengan Chanyeol?" Jongdae merusak suasananya dengan berbisik kepada Baekhyun, lelaki manis itu melihat kearah Chanyeol yang masih menikmati pujian pujian yang diberiian oleh Nyonya Byun. Sekilas ia mengingat yang terjadi beberapa menit yang lalu.

Berusaha kembali? Huh... Ia tidak terpikir oleh kata itu lagi, hanya saja.. Chanyeol memang begitu bukan? Keras kepala dan optimis. Juga satu lagi, menurut lelaki tinggi itu, dirinya adalah Baekhyun bukan Jihyun mantan kekasihnya atau siapapun itu. Baekhyun mengendus kesal.

"Kau tanyakan saja pada lelaki itu, apa kita masih berteman atau tidak," kata Baekhyun kemudian meninggalkan mereka berempat pergi ke kamarnya lagi untuk membawa barang-barang temannya agar segera meninggalkan rumahnya.

Ketika ia tengah membereskan kamarnya ia mendengar suara pintu kamarnya diketuk dan menunjukan kakak laki-lakinya tengah berdiri disana. "Baekhyun, ada sesuatu yang harus aku beri tahu padamu, boleh aku masuk?" Tanyanya.

Baekhyun mau tak mau mengangguk dan berhenti dari kegiatannya, kakaknya -Baekbeom- berdiri dihadapannya. "Aku memberitahu Chanyeol semuanya," kalimat singkat yang membuat Baekhyun menatap Baekbeom. "Kenapa? Apa kau ingin Chanyeol berlaga sebagai pahlawan bagi kehidupanku? Apa karena Jihyun juga?"

Itulah kenapa Chanyeol berkata hal yang tidak mungkin orang lain tahu, ternyata kakaknya yang memberitahu hal yang paling ia benci? Bagus sekali. Barkhyun mendecih. "Karena hyung sudah muak dengan sikap menutup dirimu itu, Baek!" katanya membentak Baekhyun membuat lelaki yang lebih mungil semakin mendecih kesal.

[C] SOUL : Last page.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang