"Ka, gue kasihan sama lo. Gue denger lo tiap malam nangis. Lo denger omongan gue baik baik. Lo harus bisa lupain Rendi"

EKA POV

Perkataan Angga ada benarnya juga. Saat ini aku memang tidak tau buat siapa kah perasaan Rendi? Apakah untuk dirinya atau luchia? Ia juga takut kalau Rendi memilih Luchia. Karena itu akan menjadikan sakit hati yang kedua kalinya.

"Gue akan berusaha untuk membuat Rendi jatuh cinta sama gue, Ngga. Gue yakin kalau gue masih ada kesempatan buat milikin Rendi. Soal Aldo, cinta itu nggak bisa dipaksain. Gue nggak bisa cinta sama dia."Angga mengangguk paham.

Angga memegang pundak Eka. " ya gue paham. Sebagai saudara lo, gue bakal dukung lo. Apapun itu yang membuat lo bahagia, gue juga bahagia"ucap Angga seraya tersenyum. Eka membalas senyuman Angga.

  Seorang gadis melihat keakraban Eka dan Angga. " kayaknya angga dan eka tuh"ucap gadis itu melihat kearah Eka dan Angga. "Ya itu memang mereka. Gue samperin aja." Ucap gadis itu lalu berjalan kearah Eka dan Angga.

"Hai" sapa gadis itu. Eka dan Angga menoleh ke sumber suara. Mereka terkejut dengan siapa yang menyapa mereka.

.......

  Rendi dan Luchia telah selesai makan. Mereka mengobrol sebentar sebelum pulang.

"Bukannya bentar lagi kakak mau ujian?" Tanya Luchia yang mendapat anggukan dari Rendi.

"Ya minggu depan sudah mulai tryout. Aku minta maaf ya. Kalau nanti pas mendekati UN nggak bisa kasih kamu kabar sama ajak jalan kamu. Aku mau fokus UN" ujar Rendi. Luchia mengangguk.

"Iya kak nggak papa kok. Aku doain semoga dilancarkan UNnya, mendapat nilai bagus dan diterima di Univ favorit kamu. Amin."

"Amin.. makasih ya. Kita pulang yuk" Luchia mengangguk. Lalu Rendi membayar makanan. Kemudian mereka pulang.

.............

  Eka dan Angga terkejut dengan kehadiran gadis itu.

"Rani! Ngapain lo disini?" Tanya Angga dengan nada ketus. Rani duduk disamping Angga. Angga bergeser duduk disamping Eka.

"Kamu kenapa sih ngehindarin aku? Aku kangen sama kamu Angga" ucap Rani dengan nada manja. Angga hanya menggeleng.

"Ran kenapa sih lo ganggu sepupu gue mulu. Lo udah dijodohin sama orang tua lo. Masih aja ganggu Angga" ucap eka yang merasa risih dengan keberadaan rani.

"Eka calon sepupu gue. Gue itu cuman cinta sama Angga. Kalau sama orang yang dijodohin nyokap bokap gue, gue nggak suka sama dia." Ujar Rani. Angga menarik Eka supaya pergi dari cafe itu. Tak lupa ia kekasir untuk membayar makanan yang tadi mereka pesan. Lalu mereka segera berlari ke mobil dan Angga segera melajukannya.

"Tuh cewek udah gila" ucap Angga seraya ngos-ngosan karena lari menghindari Rani. Eka menatap tajam Angga.

"Gara-gara lo tuh dia jadi gila. Kalau aja dulu lo nggak kemakan hasutannya, dia nggak mungkin senekat itu buat dapetin lo"

"Udahlah lo jangan buat gue nyesel berlarut larut. Semua itu bisa terjadi kali. Gue juga lagi khilaf lakuin itu. Gue dulu masih cinta sama Rani. Tapi untung aja gue cepet sadar kalau Luchia itu yang terbaik buat gue." Eka memegang bahu Angga.

"Gue dukung apapun keputusan lo Ngga. Gue yakin pilihan lo nggak salah." Ucap Eka tersenyum. Angga juga tersenyum. Suasana jadi hening. Angga fokus dengan jalanan sedangkan Eka fokus dengan ponselnya. Tiba-tiba terdengar suara.

Krunyuk....krunyuk...

  Eka dan angga saling pandang. Kemudian mereka tertawa. Angga tersipu malu.ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"lo masih laper?" Eka menahan tawanya.

"Hehe .... iya. Gara gara Rani datang gue jadi nggak bisa ngehabisin makanan gue. Mana tadi makan baru dikit lagi. Oh ya nanti lo masakin gue ya."

"Ya, tapi mampir minimarket dulu beli bahan makanan. Mau dimasakin apa lo?"

"Semur lo yang waktu itu hlo. Enak banget tahu nggak. Gue pengen banget lo masakin gue itu." Eka terdiam. Kalau ia masak makanan itu, ia akan teringat pada Rendi. Pasalnya masakan itu makanan kesukaan Rendi.

"Gue masakin nasi goreng aja ya. Udah lama nggak masak itu soalnya. Nanti lo bakal suka deh" Angga mengangguk.

........
  Rendi dan Luchia sudah sampai dirumah Luchia.

"Makasih udah antar aku pulang. Mau mampir dulu?" ajak Luchia. Namun, saat Rendi akan memjawab tiba-tiba mobil merah memasuki pekarangan rumah Luchia. Luchia mengetahui siapa yang datang.

   Duh si kunyil dateng disaat yang tidak tepat. Pasti bakal ganggu gue dan kak Rendi lagi. Batin Luchia.

    Dave keluar dari mobil dan memberikan lunci mobil pada Luchia tanpa sepatah katapun. Luchia menerima kunci itu dengan terheran-heran pada sikap Dave. Kemudian, Dave langsung pergi kerumahnya dan menghiraukan tatapan Renndi dan Luchia.

LUCHIA POV
    Dave memberiku kunci mobil tanpa berkata apapun padaku. Aku bingung pada sikapnya. Biasanya di ganggu aku kalau aku sedang bersama Rendi. Aku melirik kearah Rendi yang masih menatap punggung Dave yang mulai tak terlihat. Apa dia lagi badmood. Ah tapi ada bagusnya juga sih kalau sikap dia seperti itu. Jadi aku bisa lama-lama deh bertemu dengan Rendi.

"Kak,masuk yuk" ajak Luuchia Rendi mengangguk. Lalu mereka masuk kedalam rumah.
...............

Eka memasak untuk Angga. Angga yang sudah berganti pakaian pun mendekati arah dapur.

"Hemm... harum banget nasi gorengnya." Angga mendekati Eka. Eka hanya melirik sekilas pada Angga.

"Enak nih pasti."Angga mengelus perutnya yang mulai meronta meminta makanan.

"Bentar lagi matang kok" ucap Eka yang masih mengaduk-aduk nasi gorengnya. Tak lama kemudian ia mematikan kompornya." Nih udah selesai. Tolong ambilkan piring Ngga" ujar Eka.

  Angga dengan sigap mengambilkan piring lalu, memberikannya pada Eka. Eka menuangkan nasi goreng itu dan memberikannya pada Angga. Angga membawanya kemeja makan. Eka duduk di depan Angga. Angga melahap nasi goreng buatan Eka.

"Enak banget Ka. Lo cocok jadi koki" ucap Angga disela-sela makannya.

"Ya jelas lah masakan gue enak." Ucap Eka seraya tertawa.

"Iya. Pasti Rendi bakal nyesel deh karena dia nggak cobain masakan lo"ucapan Angga membuat Eka terdiam.

"Sorry Ka. Gue nggak bermaksud..."

"udah nggak papa. Lo lanjut makan aja. Gue mau kekamar dulu mau mandi" Eka meninggalkan Angga. Angga melanjutkan makannya.
......

  Aku duduk disofa dan meletakkan segelas minuman dan makanan di meja ruang tamu.

"Gimana kak, apa kamu akan les atau belajar sendiri?" Tanyaku pada pria didepanku.

"Aku belajar sendiri. Tapi,kalau ada yang nggak tau soal materi bisa ngehubungin guru yang bersangkutan. Sekarang kan ada gadget canggih. Jadi mudah kalau mau meng hubungi guru yang tidak bisa kita temui langsung" jawab Rendi. Aku mengangguk paham.

  Yah bakal jarang ketemu dong sama Rendi. Eh tapi setidaknya gue bisa nemenin dia belajar. Batin ku

"Em .. kak. Gimana kalau belajarnya aku temenin?boleh nggak kak?" Tanya Luchia seraya tersenyum.

......

TBC

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Where stories live. Discover now